Suku Bunga Pinjaman : Definisi, Jenis, Rumus, Contoh dan Cara Menghitungnya

Suku Bunga Pinjaman merupakan hal yang sangat penting pada proses kredit atau pinjaman. Karena memang suku bunga ini merupakan satu dari beberapa unsur yang akan menentukan berapa jumlah cicilan setiap bulan yang harus dibayarkan oleh Nasabah.

Dalam prosesnya, suku bunga ini juga dibagi kedalam beberapa jenis. Dimana masing - masing dari jenis suku bunga tersebut memiliki konsep, rumus serta cara perhitungan yang berbeda - beda. Inilah alasan pentingnya kita mengetahui jenis suku bunga apa yang digunakan pada saat mengajukan pinjaman atau kredit ke lembaga keuangan.

Definisi, Jenis, Rumus, Contoh dan Cara Menghitung Suku Bunga Pinjaman

Jika membahas suku bunga maka ada beberapa hal penting yang rasanya memang harus kita ketahui. Selain karena akan mempengaruhi jumlah cicilan setiap bulan suku bunga ini juga sudah diatur besarannya. Dengan kata lain jumlah bunga yang diberikan tidak boleh melebihi batas maksimal yang ditetapkan.

Jenis dan Contoh Suku Bunga Pinjaman

Untuk itu mari kita kenali apa saja jenis dari suku bunga serta bagaimana cara menghitung masing - masing suku bunga tersebut. Tapi sebelum membahas cara menghitung suku bunga pinjaman mari kita bahas definisinya terlebih dahulu.

Definisi Suku Bunga Pinjaman

Dilansir dari wikipedia bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Bunga adalah kompensasi yang dibayar oleh peminjam kepada pemberi pinjaman atas dasar pinjaman yang telah disepakati. Biasanya bunga ini dinyatakan dalam bentuk persentase dan persentase dari pokok utang inilah yang disebut dengan suku bunga.

Jadi, suku bunga adalah persentase untuk menentukan besarnya nilai bunga yang dibebankan oleh pemberi pinjaman kepada peminjam sebagai imbalan atas penggunaan uang yang dipinjamkan. Suku bunga ini dibagi kedalam beberapa metode pada perhitungannya. Lalu, apakah Suku Bunga ini sama dengan Bunga ?

Pada dasarnya memang ada perbedaan antara bunga dengan suku bunga. Setidaknya beda antara bunga dengan suku bunga ini bisa dilihat dari beberapa sudut pandang. Satu diantaranya bisa dilihat berdasarkan jenisnya. Bunga hanya dibagi kedalam 2 jenis saja yaitu bunga tunggal dan bunga majemuk. Sedangkan suku bunga dibagi kedalam 5 jenis dan inilah yang akan kita bahas.

Suku bunga merupakan unsur yang sangat penting bukan hanya untuk peminjam serta yang memberikan pinjaman saja. Berikut ini adalah fungsi dari suku bunga :

  1. Meningkatkan jumlah investasi pada sebuah lembaga keuangan bahkan Negara
  2. Menjaga keseimbangan pada peredaran uang
  3. Salah satu unsur untuk daya tarik investasi
  4. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi

Semakin rendah suku bunga maka kemungkinan untuk kenaikan investasi akan semakin besar. Selain itu dengan suku bunga yang rendah maka investor mungkin akan lebih banyak mengalokasikan dana dengan tujuan untuk berinvestasi. 

Jenis Suku Bunga Pinjaman

Seperti yang disebutkan diatas bahwa suku bunga pada konsep pinjaman dibagi kedalam 5 jenis. Tentu 5 jenis suku bunga ini memiliki konsep, rumus serta cara perhitungan yang berbeda - beda. Sehingga jumlah cicilan yang dibebankan kepada peminjam juga akan otomatis berbeda - beda.

Berikut ini adalah 5 jenis suku bunga yang biasa digunakan pada proses pinjaman :

  • Suku Bunga tetap / Fixed Interest Rate : selalu tetap sepanjang periode pinjaman yang ditentukan
  • Suku Bunga Mengambang / Floating Interest Rate : suku bunga selalu berubah mengikuti perkembangan pasar
  • Suku Bunga Flat / Flat Interest Rate : bunga dihitung dari pokok awal pinjaman
  • Suku Bunga Efektif / Effective Interest Rate : bunga dihitung dari sisa pokok berjalan
  • Suku Bunga Anuitas : jumlah cicilan akan terus berubah sesuai dengan sisa pinjaman

Pada prinsipnya jenis suku bunga ini hanya dibagi kedalam 2 kelompok saja. Pertama adalah jenis suku bunga yang memang sifatnya tetap atau tidak berubah. Sedangkan yang kedua adalah suku bunga yang akan terus berubah mengikuti suku bunga yang berlaku di pasaran. Konsep pada jenis suku bunga ini akan tergantung kepada jenis pinjaman yang diajukan. Masing - masing jenis pinjaman biasanya akan menggunakan jenis suku bunga yang berbeda - beda.

Inilah pentingnya kita meminta informasi kepada lembaga keuangan yang kita pilih apakah akan menggunakan suku bunga tetap, efektif, flat atau yang lainnya. Karena jika menggunakan suku bunga yang mengikuti pasaran maka jumlah cicilan akan terus berubah. Meskipun memang perubahan pada cicilan per bulan tersebut memang tidak terlalu besar. 

Rumus, Contoh dan Cara Menghitung Suku Bunga Pinjaman

Selanjutnya mari kita bahas rumus serta contoh dai masing - masing jenis suku bunga yang sudah disebutkan diatas. Beberapa contoh akan ditambahkan dengan simulasi perhitungan. Mohon di catat bahwa ini sifatnya hanya simulasi cicilan saja. Jika memang akan mengajukan pinjaman rasanya akan lebih baik jika meminta perhitungan secara langsung pada lembaga keuangan yang dipilih.  

1. Suku Bunga Tetap

Suku Bunga Tetap adalah suku bunga yang jumlahnya selalu tetap dan tidak berubah mulai dari awal sampai dengan batas yang telah ditentukan. Biasanya jenis suku bunga ini digunakan untuk KPR Rumah Subsidi atau Kredit kendaraan bermotor. sehingga jenis suku bunga ini merupakan suku bunga yang paling dikenal oleh Masyarakat terutama yang sering bergelut di dunia pinjaman atau kredit.

Berikut ini adalah ciri dari suku bunga tetap :

  • Persentase suku bunga selalu tetap
  • Jumlah bunga tidak akan berubah sampai dengan periode yang ditetapkan
  • Jika suku bunga pasaran naik atau turun maka suku bunga tetap tidak akan berubah
  • Perhitungan bunga sangat mudah

Bagian penting pada bunga fixed atau bunga tetap adalah terkait dengan bunga flat. Karena sepintas memang kedua jenis bunga ini proses perhitungannya sama persis. Hanya saja bedanya adalah pada bunga tetap atau fixed biasanya akan ditentukan periodenya. Misalnya pada KPR bunga tetap atau fixed akan digunakan pada periode 5 tahun pertama dan selanjutnya akan berlaku bunga floating.

Tapi jika memang pada proses kredit digunakan bunga tetap atau fixed tanpa floating maka dari awal sampai dengan akhir masa pinjaman jumlah bunga akan selalu tetap. Konsep ini akan sama persis dengan bunga Flat.

Rumus yang digunakan untuk menghitung bunga tetap atau fixed adalah sebagai berikut :

Rumus dan Contoh Bunga Fixed

  • P = Pokok pinjaman
  • i = Suku bunga per tahun
  • t = Tenor atau jangka waktu
  • A = Angsuran per bulan
  • C = Cicilan pokok per bulan
  • B = Jumlah bunga per bulan

Untuk contoh serta simulasi perhitungan suku bunga tetap atau fixed misalnya data kredit yang digunakan adalah sebagai berikut :

  • P = 100.000.000
  • i = 8%
  • t = 1 Tahun

Berdasarkan data pinjaman tersebut maka langkah pertama mari kita hitung cicilan pokok terlebih dahulu dan caranya adalah sebagai berikut :

C = P / t

C = (100.000.000 / ( 1 x 12 ))

C = 100.000.000 / 12

C = 8.333.333

Selanjutnya langkah yang kedua mari kita hitung bunga yang akan di bayarkan setiap bulan dan caranya adalah sebagai berikut :

B = P x i/12

B = 100.000.000 x (8%/12)

B = 100.000.000 x 0.0067

B =  670.000

Selanjutnya langkah yang ketiga adalah menghitung jumlah angsuran atau cicilan yang akan dibayarkan setiap bulan dan caranya adalah sebagai berikut :

A = C + B

A = 8.333.333 + 670.000

A = 9.0003.333

Menghitung jumlah cicilan per bulan hanya akan menambahkan cicilan pokok dengan bunganya saja. Jumlah cicilan per bulan ini tidak akan berubah sebelum bunga atau suku bunga berubah menjadi floating. Tentu jika suku bunga sudah berubah menjadi floating maka jumlah cicilan per bulan juga akan berubah sesuai dengan perubahan suku bunga tersebut.   

2. Suku Bunga Mengambang

Suku Bunga Mengambang adalah jenis suku bunga yang jumlahnya terus berubah - ubah mengikuti suku bunga yang berlaku. Biasanya suku bunga mengambang ini digunakan pada jenis kredit KPR Rumah. Konsepnya bunga akan terus berubah - ubah mengikuti besaran suku bunga yang berlaku di pasaran.

Suku bunga pada jenis ini akan terus berubah - ubah. Perubahan tersebut tentu akan sangat berpengaruh terhadap cicilan per bulan. kelebihan dari jenis suku bunga floating adalah cicilan akan turun jika memang suku bunganya sedang turun. Sebaliknya kekurangannya adalah cicilan akan naik tanpa pemberitahuan terlebih dahulu jika suku bunga ada kenaikan.

Jenis kredit yang sering menggunakan suku bunga mengambang atau floating adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) karena memang jangka waktu yang digunakan pada KPR cukup panjang.

Dalam prosesnya tidak ada rumus khusus untuk perhitungan bunga floating atau bunga mengambang ini. Karena perhitungan yang digunakan hanya akan menggunakan pola pada jenis bunga Efektif atau bunga Anuitas saja. Tapi bedanya pada bunga floating ini suku bunga akan terus berubah - ubah seperti yang sudah dijelaskan diatas.

Untuk cara dan contoh perhitungan bunga floating kita akan bahas pada artikel tersendiri dan dilengkapi dengan tabel angsuran. Supaya kita bisa lebih mudah dan lebih cepat memahami perhitungan bunga floating atau bunga mengambang. Tapi gambaran yang digunakan tetap sama persis dengan bunga Efektif atau bunga Anuitas.  

3. Suku Bunga Flat

Suku Bunga Flat adalah suku bunga yang dihitung berdasarkan pokok pinjaman awal periode untuk seluruh cicilan setiap bulan. Pada jenis suku bunga ini pembayaran pokok tidak akan mengurangi jumlah besaran bunga yang dibayarkan setiap bulan. Biasanya jenis suku bunga ini digunakan untuk pinjaman dengan jangka yang pendek misalnya Kredit Tanpa Agunan (KTA).

Sebenarnya rumus dan cara perhitungan bunga Flat ini akan sama persis dengan rumus serta perhitungan bunga Fixed atau bunga tetap. Bedanya sudah dijelaskan diatas bahwa pada bunga Fixed biasanya hanya digunakan pada periode tertentu saja. Maksudnya ada batasan jangka waktu dan berikutnya perhitungan bunga akan menggunakan metode Floating atau mengambang.

Misalnya kita mengajukan KPR rumah dengan bunga 8% per bulan Flat. Karena ini metodenya adalah Flat maka dari awal sampai dengan akhir bulan cicilan serta bunga yang dibayarkan tidak akan berubah. Anggap saja jangka waktu yang digunakan adalah 15 tahun maka dari bulan pertama sampai dengan bulan terakhir cicilan akan selalu tetap meskipun suku bunga pasaran berubah - ubah.

Sedangkan jika kita mengajukan KPR rumah dengan bunga 8% per bulan Fixed maka akan ada batas waktu bunganya. Misalnya bunga 8% Fixed sampai dengan tahun ke-5 saja maka periode KPR selanjutnya akan menggunakan bunga Floating. Dengan kata lain pada bunga Fixed masih ada kemungkinan untuk perubahan cicilan. Hanya saja kita harus mengetahui berapa jangka waktu yang ditetapkan untuk bunga Fixed tersebut.  

4. Suku Bunga Efektif

Suku Bunga Efektif adalah suku bunga yang dihitung berdasarkan saldo pokok pinjaman. Karena dasar perhitungan bunga adalah sisa pokok pinjaman yang masih ada maka pada jenis suku bunga ini jumlah cicilan setiap bulan akan terus berubah - ubah.

Perubahan pada jumlah cicilan per bulan tersebut tentu merupakan dampak dari cicilan pokok serta bunga. Pada jenis ini pembayaran bunga setiap bulan akan terus menurun sedangkan pembayaran cicilan pokok jumlahnya akan selalu tetap. Kedua kondisi tersebut akan menyusun pembayaran jumlah cicilan yang selalu menurun setiap bulan.

Selanjutnya rumus yang digunakan untuk menghitung bunga Efektif adalah sebagai berikut :

Rumus dan Contoh Bunga Efektif

  • P = Jumlah Pinjaman
  • i = Suku Bunga dan biasanya dihitung dalam periode 1 Tahun
  • t = Tenor atau Jangan Waktu
  • A = Angsuran per Bulan
  • C = Cicilan Pokok per Bulan
  • B = Jumlah Bunga per Bulan

Pada dasarnya memang unsur yang perlu diketahui pada perhitungan bunga Efektif memang sama persis seperti yang digunakan pada bunga fixed atau bunga tetap. Hanya saja tentu rumus yang digunakan sudah pasti akan berbeda.

Untuk contoh dan cara perhitungan bunga efektif misalnya data kredit yang digunakan adalah sebagai berikut :

  • Jumlah Pinjaman ( P ) = 100.000.000
  • Suku Bunga ( i ) = 8%
  • Jangka Waktu ( t ) = 1 Tahun

Berdasarkan data kredit yang sudah diketahui tersebut maka langkah yang pertama mari kita hitung berapa cicilan pokok yang harus dibayarkan setiap bulan. Adapan urutan perhitungan cicilan pokok pada bunga Efektif adalah sebagai berikut :

C = P / t

C = 100.000.000 / ( 1 x 12 )

C = 100.000.000 / 12

C = 8.333.333

Berdasarkan perhitungan tersebut maka cicilan pokok yang harus dibayarkan oleh Debitur adalah sebesar 8.333.333. Diatas sudah disebutkan bahwa pada bunga Efektif jumlah cicilan pokok tidak akan berubah atau akan terus tetap sampai dengan akhir masa pinjaman.

Selanjutnya langkah yang kedua adalah menghitung cicilan bunga setiap bulan. Perhitungan bunga untuk jenis ini memang akan berbeda setiap bulan. Karena seperti yang disebutkan diatas bahwa jumlah bunga pada jenis suku bunga efektif akan dihitung dari sisa pinjaman. Pada contoh ini kita akan menghitung cicilan bunga untuk bulan pertama dan bulan kedua saja.

Perhitungan cicilan bunga untuk bulan pertama atau bulan ke-1 adalah sebagai berikut :

Bunga Bulan Ke-1 = (P - ((n - 1) x C)) x i/12

Bunga Bulan Ke-1 = (100.000.000 - ((1-1) x 8.333.333)) x 8%/12

Bunga Bulan Ke-1 = (100.000.000 -(0 x 8.333.333)) x 0,0067

Bunga Bulan Ke-1 = (100.000.000 - 0) x 0,0067

Bunga Bulan Ke-1 = 100.000.000 x 0,0067

Bunga Bulan Ke-1 = 670.000

Berdasarkan perhitungan ini maka jumlah cicilan bunga untuk bulan yang pertama adalah sebesar 670.000. Mohon dicatat bahwa jumlah ini hanya untuk bulan pertama saja. Maksudnya jumlah bunga untuk bulan kedua dan seterusnya akan berubah.

Selanjutnya perhitungan cicilan untuk bulan pertama sesuai dengan dua perhitungan diatas adalah sebagai berikut :

Cicilan Bulan Ke-1 = Cicilan Pokok + Bunga Bulan Ke-1

Cicilan Bulan Ke-1 = 8.333.333 + 670.000

Cicilan Bulan ke-1 = 9.0003.333

Jumlah cicilan yang harus dibayarkan oleh Debitur untuk bulan pertama adalah 9.0003.333. Jumlah tersebut hanya untuk bulan pertama saja karena memang untuk bulan selanjutnya jumlah cicilan akan berubah.

Untuk contoh berikutnya kita akan menghitung cicilan bunga untuk bulan ke-2. Nanti silahkan bandingkan dengan perhitungan yang pertama. Ini harus sesuai dengan penjelasan diatas bahwa jumlah bunga akan terus menurun setiap bulan.

Adapun perhitungan bunga untuk bulan yang kedua berdasarkan sisa pokok pinjaman pada bunga Efektif adalah sebagai berikut :

Bunga Bulan Ke-2 = (P - ((n - 1) x C)) x i/12

Bunga Bulan Ke-2 = (100.000.000 - ((2-1) x 8.333.333)) x 8%/12

Bunga Bulan Ke-2 = (100.000.000 -(1 x 8.333.333)) x 0,0067

Bunga Bulan Ke-2 = (100.000.000 - 8.333.333) x 0,0067

Bunga Bulan Ke-2 = 91.666.667 x 0,0067

Bunga Bulan Ke-2 = 614.167

Hasil perhitungan bunga pada bulan kedua adalah 614.167.Beda perhitungan bunga untuk bulan pertama dan kedua hanya pada sisa pokoknya saja. Semakin besar jumlah bulan yang akan dihitung maka perkalian cicilan pokok akan semakin besar. Sehingga jumlah bunga akan otomatis turun setiap periode mengikuti penurunan sisa pokok pinjaman. 

Jika ingin menghitung jumlah cicilan untuk bulan yang kedua maka urutannya adalah sebagai berikut :

Cicilan Bulan Ke-2 = Cicilan Pokok + Bunga Bulan Ke-2

Cicilan Bulan Ke-2 = 8.333.333 + 614.167

Cicilan Bulan ke-2 = 8.947.500

Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian awal bahwa memang pada bunga Efektif cicilan per bulan akan terus menurun. Penurunan tersebut akan mengikuti turunnya jumlah cicilan bunga. Sedangkan penurunan bunga akan mengikuti sisa pokok pinjaman yang juga akan terus menurun setiap bulan.

5. Suku Bunga Anuitas

Suku Bunga Anuitas adalah gabungan dari suku bunga flat dan efektif. Sehingga pada jenis suku bunga ini jumlah cicilan bunga akan terus berubah setiap bulan. Tapi menariknya pada bunga anuitas justru cicilan per bulan akan selalu tetap. Cicilan yang tetap tersebut merupakan dampak dari menurunnya cicilan bunga dan naiknya cicilan pokok setiap bulan.

Dengan kata lain pada jenis suku bunga Anuitas ini perubahan cicilan setiap bulan bukan hanya pada bunganya saja melainkan juga pada cicilan pokok. Kedua perubahan tersebut akan menyusun cicilan pokok yang selalu tetap setiap bulan.

Rumus yang digunakan untuk menghitung suku bunga Anuitas untuk pokok, bunga serta cicilan per bulan adalah sebagai berikut :

Rumus dan Contoh Bunga Anuitas

Untuk unsur kredit yang diperhitungkan pada jenis suku bunga Anuitas memang sama saja dengan suku bunga Efektif serta Fixed. Supaya lebih jelas bagaimana urutan perhitungan pada jenis suku bunga ini mari kita buat simulasinya.

Untuk contoh simulasi pada jenis suku bunga Anuitas akan sama dengan contoh sebelumnya yaitu sebagai berikut :

  • Jumlah Pinjaman ( P ) = 100.000.000
  • Suku Bunga ( i ) = 8%
  • Jangka Waktu ( t ) = 1 Tahun

Langkah pertama mari kita hitung berapa cicilan yang akan dibayarkan oleh Debitur setiap bulan dan urutan perhitungannya adalah sebagai berikut :

Cicilan = 100.000.000 x ((8%/12) / (1-(1+(8%/12)^ - (1x12)))

Cicilan = 100.000.000 x (0,0067 / (1-(1+0,0067)^ - 12))

Cicilan = 100.000.000 x (0,0067 / (1-0,922994635)

Cicilan = 100.000.000 x (0,0067 / 0,077005365)

Cicilan = 100.000.000 x 0,087006925

Cicilan = 8.700.692

Dari perhitungan ini terlihat bahwa jumlah angsuran yang harus dibayarkan oleh Debitur setiap bulan adalah sebesar 8.7000692. Jumlah tersebut sudah terdiri dari cicilan pokok serta bunga. Seperti yang disebutkan diatas bahwa jumlah cicilan untuk bunga Anuitas ini setiap bulan akan selalu sama.

Untuk mengetahui berapa jumlah bunga yang dibayarkan pada bulan pertama, kedua, ketiga dan seterusnya terlebih dahulu kita harus menghitung jumlah bunga pada bulan pertama. Adapun perhitungan bunga untuk bulan pertama adalah sebagai berikut :

Bunga ke-1 = 100.000.000 x (8%/12)

Bunga ke-1 = 100.000.000 x 0,0067

Bunga ke-1 = 670.000

Setelah mengetahui jumlah bunga yang dibayarkan pada bulan ke-1 maka selanjutnya kita bisa menghitung berapa jumlah cicilan pokok pada bulan pertama. Jumlah cicilan pokok pada bulan pertama ini akan digunakan pada perhitungan bunga bulan ke-2. Adapun perhitungan cicilan pokok untuk bulan ke-1 adalah sebagai berikut :

Pokok 1 = 8.700.692 - 670.000

Pokok 1 = 8.030.692

Selanjutnya pada bulan ke-2 jumlah cicilan pokok akan mengurangi jumlah pokok pada perhitungan bunga. Adapun perhitungan bunga untuk bulan ke-2 adalah sebagai berikut :

Bunga ke-2 = (100.000.000-8.030.692) x (8%/12)

Bunga ke-2 = 91.969.308 x 0,0067

Bunga ke-2 = 616.194

Dari dua perhitungan bunga diatas terlihat bahwa pada metode suku bunga Anuitas jumlah bunga akan terus menurun setiap periodenya. Konsep ini sama dengan metode bunga Efektif. Hanya saja memang jumlah angsuran pada metode ini akan terus naik.

Selanjutnya setelah mengetahui jumlah bunga yang dibayarkan pada bulan ke-2 kita bisa menghitung cicilan pokok pada bulan ke-2. Perhitungan cicilan pokok untuk bulan ke-2 adalah sebagai berikut :

Pokok 2 = 8.700.692 - 616.194

Pokok 2 = 8.084.498

Jumlah pembayaran pokok bulan pertama dan bulan kedua akan digunakan untuk perhitungan bunga bulan ke-3. Begitu seterusnya karena memang seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa bunga anuitas merupakan gabungan dari metode bunga efektif dan bunga fixed.

Penutup

Pada dasarnya memang Debitur tidak bisa memilih akan menggunakan jenis bunga mana pada proses pengajuan. Karena jenis atau metode bunga yang digunakan pasti sudah ditentukan oleh lembaga keuangan sebagai pemberi pinjaman. Hanya saja tentu kita sebagai Debitur atau calon Debitur rasanya penting untuk mengetahui jenis suku bunga yang digunakan.

Jika dari awal proses kredit kita sudah mengetahui jenis suku bunga apa yang digunakan maka Debitur bisa membuat rencana keuangan yang lebih matang. Apalagi jika jenis bunga yang digunakan adalah bunga tetap atau flat maka dengan sangat mudah kita bisa mengatur rencana keuangan. Karena memang pada jenis bunga tersebut angsuran cenderung akan bersifat tetap.

Jadi, silahkan minta informasi yang cukup detail pada lembaga keuangan yang kita pilih termasuk jenis suku bunga yang digunakan. Ini sangat bermanfaat bagi kita untuk menghindari munculnya gagal bayar di kemudian hari. Itulah pembahasan kita kali ini tentang jenis suku bunga dan semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.

 Ikuti Informasi Terbaru Kami di Google News