Mari Pahami Perbedaan Accrual dan Cash Basis Pada Penyusunan Jurnal Lengkap Dengan Contohnya

Pada Laporan Keuangan kita pasti mengenal istilah Accrual basis dengan Cash Basis. Karena memang kedua istilah tersebut merujuk kepada proses serta pencatatan laporan keuangan khususnya pada proses pencatatan jurnal. Memang hasil akhir dari kedua metode ini akan ditampilkan pada laporan keuangan tapi proses awal dari dua penggunaan metode ini akan digunakan pada pencatatan jurnal.

Perbedaan Accrual Basis dan Cash Basis Lengkap Dengan Contohnya

Setiap perusahaan memiliki jenis pencatatan yang berbeda - beda tapi tetap harus stabil menggunakan salah satu dari kedua metode tersebut. Misalnya metode yang digunakan adalah Accrual basis pada pada seluruh pencatatan jurnal yang terkait dengan pendapatan serta biaya harus menggunakan metode ini.

Dalam artikel ini kita akan bahas tentang metode pencatatan jurnal pada jenis Accrual basis dengan cash basis mulai dari definisi sampai dengan contoh jurnalnya.

Definisi Accrual dan Cash Basis

Sebelum membahas tentang cara pencatatan serta beda antara Accrual basis dan Cash basis mari kita bahas definisinya terlebih dahulu. Supaya kita bisa membedakan kedua metode tersebut mulai dari definisnya terlebih dahulu.

Beda metode Accrual Basis dan Cash Basis

Bagian penting perbedaan antara laporan keuangan metode accrual basis dengan cash basis ada pada perpajakan. Ada aturan yang memang mewajibkan perusahaan untuk mencatat transaksi keuangan dengan menggunakan metode Accrual.

Tapi masalahnya pada perpajakan justru membutuhkan data dengan proses pencatatan yang bersifat cash basis. Sehingga dalam kondisi tertentu akan muncul selisih yang merupakan perbedaan dari kedua metode yang digunakan. Ingat, biasanya perusahaan hanya akan menggunakan satu metode saja dan tidak bisa menggunakan dua metode secara bersamaan.

Sebelum membahas beda antara Accrual basis dengan cash basis mari kita bahas definisnya terlebih dahulu. Khusus untuk beda dari kedua metode ini akan kita bahas pada bagian akhir artikel ini.  

1. Definisi Accrual Basis

Accrual basis adalah metode yang akan mencatat transaksi khususnya pendapatan dan beban ketika berlangsungnya sebuah transaksi tanpa menunggu pembayaran terlebih dahulu. Dengan kata lain pada metode ini transaksi sebenarnya belum benar - benar diterima atau dibayarkan. Bahkan kadang metode ini disusun ketika muncul pengakuan atas transaksi yang terjadi meskipun belum ada proses pembayaran yang dilakukan.

Metode ini kan mencatat sebuah transaksi pada saat memberi atau menerima sebuah biaya atau pendapatan meskipun belum ada proses pembayaran atau penerimaan tunai yang dilakukan.

Proses pencatatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur asset dan penerimaan dana tanpa memperhatikan kapan dana tunai akan diterima. Tapi mohon dicatat bahwa meskipun belum ada pembayaran tapi pencatatan yang dilakukan wajib berdasarkan pada bukti yang merupakan pengakuan adanya transaksi meskipun pembayaran akan dilakukan pada waktu atau masa yang akan datang.

Karena proses pencatatan sudah diakui sebelum transaksi pembayaran maka metode ini akan memberikan gambaran secara detail terhadap kondisi keuangan yang ada pada perusahaan.    

2. Definisi Cash Basis

Cash basis adalah metode pencatatan transaksi yang dilakukan ketika kas sudah diterima atau dibayarkan. Pada metode ini baik pada pendapatan atau biaya tidak akan dicatat terlebih dahulu sebelum adanya proses penerimaan atau pembayaran tunai. Meskipun kedua transaksi sudah terjadi tetap akan dicatat menunggu proses tunai terjadi.

Misalnya pada pencatatan penerimaan pendapatan akan dilakukan setelah proses pembayaran atas pendapatan tersebut memang sudah diterima dan masuk pada buku Kas. Begitupun pada sisi biaya, proses pencatatan transaksi akan menunggu sampai dengan biaya tersebut dibayarkan secara tunai.

Berikut ini adalah beberapa karakteristik pada metode cash basis :

  • Pencatatan transaksi akan didasarkan pada aliran kas tunai
  • Tidak mengenal konsep penagihan piutang
  • Tidak ada konsep estimasi pada piutang tidak tertagih
  • Metode penghapusan piutang langsung dilakukan

Metode cash basis ini sebenarnya cukup sederhana karena hanya akan mencatat transaksi yang sudah ada pembayaran atau penerimaan kasnya saja. Sehingga metode ini akan bisa memberikan gambaran secara penuh terkait dengan aliran dana perusahaan. Hanya saja memang metode ini tidak bisa memberikan gambaran secara penuh terhadap kondisi kesehatan perusahaan.  

Konsep Accrual dan Cash Basis pada Pencatatan Jurnal

Secara umum metode accrual basis dan cash basis ini akan berfokus pada 2 konsep saja yaitu pengakuan pendapatan serta biaya. Karena memang yang akan sangat terpengaruhi oleh kedua metode ini adalah pada pendapatan serta biaya. 

1. Pengakuan Pada Pendapatan

Pada metode accrual basis pengakuan pada pendapatan akan dilakukan ketika transaksi sudah terjadi. Sehingga perusahaan sudah memiliki hak untuk melakukan penagihan atas transaksi yang terjadi. Meskipun proses penagihan memang akan memiliki jangka waktu tertentu yang sudah disepakati.

Metode ini akan mengabaikan kapanpun kas diterima atas transaksi pendapatan yang terjadi. Sehingga ini perlu menyusun estimasi atau perkiraan jumlah piutang yang tidak tertagih. Pengakuan piutang tak tertagih ini merupakan antisipasi atas pengakuan pendapatan yang sudah dicatat tapi aliran kas tunai belum diterima secara penuh.

Sedangkan pada metode cash basis justru transaksi akan dicatat pada saat kas diterima. Misalnya pada pendapatan, ini akan dicatat pada saat perusahaan menerima aliran dana tunai atas transaksi pendapatan tersebut. Meskipun sudah ada kesepakatan dan hak menagih tetap saja perusahan tidak akan mencatat pendapatan tersebut sebelum dana diterima.

Metode ini tidak akan terlalu menganggap penting proses penagihan karena memang pencatatan akan dilakukan setelah dana diterima. Sehingga pada metode ini tidak akan muncul estimasi piutang tak tertagih seperti pada metode accrual.   

2. Pengakuan Pada Biaya

Pengakuan biaya pada metode accrual dicatat dan diakui pada saat terjadinya transaksi. Metode ini tidak terlalu memperhatikan kapan biaya akan dibayarkan. Dengan kata lain pencatatan pada metode ini secara umum akan ada 2 kali yaitu saat munculnya pengakuan biaya dan saat ada proses pembayaran atas biaya tersebut.

Sedangkan pada metode cash basis akan terjadi sebaliknya yaitu biaya akan dicatat hanya pada saat proses pembayaran saja. Sehingga jurnal yang dibuat hanya akan muncul satu saja yaitu saat terjadi pembayaran. Metode ini tidak akan terlalu memperhatikan kapan terjadinya transaksi. Karena memang fokusnya hanya pada proses pembayaran saja.

Beda Cash Basis dan Accrual Basis

Sebenarnya dari pembahasan diatas sudah cukup jelas apa saja beda antara accrual basis dengan cash basis. Tapi secara umum memang beda antara kedua metode ini bisa dibagi kedalam beberapa faktor. Faktor ini memang secara umum akan melihat bagaimana penggunaan dan efek kedua metode pencatatan ini khususnya pada laporan keuangan.

Berikut ini adalah beberapa faktor pembeda dari accrual basis dengan cash basis yang akan dibagi kedalam 5 faktor yaitu jangka waktu, ketepatan, arus kas, jenis usaha, kemudahan penggunaan serta data untuk analisis. 

1. Jangka Waktu Pencatatan Transaksi

Perbedaan yang paling mendasar memang ada pada jangka waktu pencatatan seperti yang sudah dijelaskan diatas. Pada metode accrual basis transaksi akan dicatat pada saat terjadinya secara langsung. Metode ini akan mengabaikan berapapun tanggal penerimaan atau pengeluaran kas atas transaksi tersebut.

Sedangkan pada metode cash basis justru akan mencatat transaksi pada saat penerimaan atau pengeluaran kas terjadi. Metode ini akan mengabaikan berapapun tanggal terjadinya transaksi karena yang akan dicatat hanya pada saat terjadi transaksi tunai pada proses tersebut.

2. Ketepatan Pencatatan Transaksi

Untuk jangka panjang memang metode accrual akan sangat efektif karena transaksi akan bisa dikontrol mulai dari kapan terjadinya sampai dengan kapan proses penerimaan atau pembayaran. Dengan metode ini kita bisa melakukan analisa terhadap jangka waktu yang telah tercatat secara detail mulai dari awal sampai dengan transaksi memang sudah diterima atau dibayarkan.

Tapi dari sisi arus kas khususnya tunai metode cash basis lebih bisa menggambarkan real time penerimaan serta pengeluaran kas. Hanya saja ini akan sangat baik digunakan jika transaksi yang terjadi memang hanya dalam jangka waktu yang cukup pendek saja.

3. Pengaruh Pada Arus Kas

Secara khusus untuk laporan arus kas memang metode cash basis memiliki akurasi yang lebih tepat. Ini karena proses pencatatan memang dilakukan berdasarkan penerimaan kas atau pengeluaran kas secara langsung. Pada metode ini kas akan diterima saat memang kasnya juga sudah masuk pada akun Kas atau Bank.

Berbeda dengan metode cash basis justru pada accrual basis pengakuan atas pendapatan serta biaya kadang belum diterima atau dibayarkan. Sehingga akan muncul selisih antara akun Kas atau Bank dengan akun Biaya atau pendapatan. Inilah alasannya kenapa pada metode accrual arus kas akan dibuat laporan tersendiri karena akan melibatkan beberapa akun termasuk didalamnya penerimaan atas piutang.

4. Jenis Usaha dan Perputaran Modal

Metode accrual akan lebih cocok digunakan pada jenis usaha dengan perputaran modal yang cukup besar. Munculnya akun Piutang akan mempermudah analisa serta pengaturan budget produksi atau operasional untuk jangka panjang. Gambaran ini akan langsung bisa dihitung meskipun memang harus dikurangi dengan Piutang tak tertagih.

Untuk jenis usaha dengan perputaran modal yang tidak terlalu besar rasanya akan lebih cocok menggunakan metode cash basis. Karena memang tidak akan terlalu banyak muncul penambahan atau pengurangan pada akun Piutang. Sehingga analisa terhadap berapa jumlah piutang tidak akan terlalu dibutuhkan.

5. Kemudahan Proses Pencatatan

Metode accrual akan sedikit lebih sulit jika dibandingkan dengan cash basis. Karena pada metode accrual proses pencatatan jurnal bisa dilakukan lebih dari 1 kali pada 1 jenis transaksi. Sedangkan pada metode cash basis hanya akan mengikuti penerimaan serta pengeluaran kasnya saja.

6. Data Untuk Analisa

Metode accrual akan memberikan atau menyajikan data yang lebih detail dibandingkan dengan cash basis. Karena metode accrual akan mencatat transaksi mulai dari tanggal terjadinya sampai dengan tanggal pembayaran atau tanggal penerimaan kas. Tanggal tersebut akan menyusun histori transaksi mulai dari awal sampai dengan akhir.

Sedangkan pada metode cash basis data yang disajikan hanya pada saat terjadi pembayaran biaya atau penerimaan kasnya saja. Bahkan kita tidak kan mengetahui dengan pasti kapan sebuah transaksi terjadi atau disepakati karena data yang muncul hanya pembayarannya saja.  

Kelebihan dan Kekurangan

Masing - masing metode pencatatan akan memiliki kelebihan serta kekurangannya masing - masing. Rasanya perlu juga kita mengetahui apa saja kelebihan serta kekurangan tersebut sebelum memutuskan metode pencatatan mana yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan metode accrual basis atau justru akan menggunakan metode cash basis.

Berikut ini adalah kelebihan metode accrual pada pencatatan transaksi pembukuan perusahaan :

  • Laporan akan memberikan gambaran yang sangat akurat
  • Menampilkan angka pendapatan dan biaya secara rutin dari waktu ke waktu secara berurutan
  • Kesesuaian antara biaya dan pendapatan dengan waktu terjadinya
  • Pendapatan bisa diklaim sebelum penerimaan tunai dilakukan
  • Memudahkan perusahaan menyesuaikan anggaran dengan dana yang akan diterima dari waktu ke waktu
  • Membantu management perusahaan untuk membuat alokasi dana dengan akurat
  • Kemudahan pada proses audit

Sedangkan beberapa kekurangan dari metode accrual basis adalah sebagai berikut :

  • Proses pencatatan lebih rumit
  • Kapasitas pembukuan akan menjadi lebih besar
  • Memerlukan proses rekonsiliasi yang rutin dilakukan pada akun tertentu
  • Terbuka peluang perusahaan mengubah data pada laba bersih
  • Perlu laporan khusus untuk menghitung berapa dana bersih yang masuk atau keluar
  • Munculnya pendapatan tidak tertagih dan harus diakui sebagai unsur pengurang pada Laba Rugi
  • Estimasi atau perkiraan pada arus kas tidak bisa diakui 100%
  • Sulit memperkirakan kapan kepastian dana akan diterima oleh perusahaan
  • Proses perpajakan yang lebih rumit

Sedangkan untuk metode pencatatan dengan menggunakan cash basis berikut ini adalah beberapa kelebihan diantaranya :

  • Proses pencatatan yang sederhana dan tidak rumit
  • Biaya yang dikeluarkan untuk penunjang pembukuan tidak terlalu besar
  • Arus kas yang real time
  • Mudah dalam mengontrol cash flow karena gambaran arus kas lebih mendekati keadaan yang sesungguhnya

Sedangkan kekurangan yang muncul jika menggunakan metode cash basis beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Gambaran kewajiban pada biaya tidak terlihat secara penuh
  • Tidak bisa memperkirakan Piutang dengan Utang yang sesungguhnya
  • Tidak bisa melihat gambaran keuangan untuk jangka panjang
  • Hanya pada jenis usaha tertentu saja yang cocok menggunakan metode ini
  • Sulit beralih ke metode accrual jika memang ingin mengubahnya

Silahkan pahami kekurangan serta kelebihan diatas baru kemudian pastikan kita akan menggunakan metode mana pada pencatatan transaksi keuangan. Bagian pentingnya adalah kesesuaian antara jenis usaha yang dijalankan dengan metode yang juga akan digunakan. Jangan sampai menyulitkan kita pada saat akan melakukan analisa khususnya pada jenis usaha yang akan berjalan dalam perputaran modal yang cukup besar.      

Contoh Jurnal dan Pencatatan Metode Cash Basis dengan Accrual Basis

Pembahasan terakhir mari kita lihat contoh penyusunan jurnal dengan menggunakan metode accrual basis dengan cash basis. Memang ada banyak contoh yang bisa digunakan tapi pada artikel ini kita hanya akan menggunakan 2 transaksi saja.

Contoh pertama adalah untuk penerimaan pendapatan dan kedua tentu saja adalah untuk transaksi pembayaran biaya. Selanjutnya contoh tersebut akan dilengkapi dengan jurnal yang dicatat sesuai dengan masing - masing tanggal transaksinya. 

1. Penerimaan Pendapatan

Untuk contoh misalnya : Pada tanggal 15 Desember 2024 PT. A menjual barang pada PT. B dan harga sudah disepakati yaitu sebesar 25.750.000. Atas transaksi penjualan tersebut PT.  dan PT. B sepakat pembayaran akan dilakukan secara tunai pada tanggal 28 Desember 2024. Selanjutnya pada tanggal 28 Januari 2024 PT. A sudah menerima pembayaran dengan jumlah seluruhnya sesuai dengan kesepakatan.

Jika PT. A menggunakan metode Accrual pada ada 2 transaksi yang akan dicatat sesuai dengan tanggal transaksinya. Pencatatan pertama dilakukan untuk tanggal 15 Desember 2024 dengan jurnal sebagai berikut :

Piutang Usaha (D) ---- 25.750.000

Penjualan (K)------------------- 25.750.000

Selanjutnya pencatatan kedua akan dilakukan oleh PT. A untuk transaksi penerimaan pembayaran tanggal 28 Desember 2024 dengan jurnal sebagai berikut :

Kas (D) ---- 25.750.000

Piutang Usaha (K)----- 25.750.000

Sedangkan jika PT. A menggunakan metode cash basis pada jurnal yang dibuat hanya satu saja yaitu untuk tanggal 28 Desember 2024. Jurnal ini akan mencatat penerimaan dana langsung saat ada pembayaran dan jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :

Kas (D) ---- 25.750.000

Penjualan (K)----- 25.750.000

Seperti yang terlihat pada contoh diatas bahwa metode accrual akan mencatat transaksi meskipun pembayaran belum diterima. Sedangkan metode cash basis hanya akan mencatat transaksi ketika menerima dananya saja. Sebelum menerima dana maka transaksi tetap tidak akan diakui terlebih dahulu. 

2. Pembayaran Biaya

Untuk contoh misalnya : Pada tanggal 10 Januari 2025 PT. A menyewa gedung PT. B untuk 1 tahun. Harga yang diberikan oleh PT. B kepada PT. A adalah 10.000.000 perbulan atau 120.000.000 untuk 1 tahun. Pembayaran akan dilakukan 2 kali yaitu Tanggal 10 Januari 2025 sebesar 60.000.000 dan tanggal 1 Juli sebesar 60.000.000. Dengan kata lain Sewa atas gedung dilakukan untuk 6 bulan dengan harga sebesar 60.000.000.

Jika PT. A menggunakan metode Accrual maka biaya akan langsung dicatat secara penuh pada tanggal 10 Januari 2025 dan jurnalnya adalah sebagai berikut :

Sewa Dibayar Dimuka (D) -- 60.000.000

Kas (K) ------------------------------ 60.000.000

Selanjutnya pada tanggal 31 Januari 2025 PT. A harus menyusun jurnal penyesuaian untuk pengakuan biaya sewa yang memang hanya diakui untuk 1 bulan saja. Jurnal penyesuaian yang disusun pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut :

Biaya Sewa (D) -- 10.000.000

Sewa Dibayar Dimuka (K) ---- 10.000.000

Pada metode accrual biaya sewa akan diakui sebagai Asset dan dicatat pada sisi Debit seperti yang sudah dicontohkan diatas. Mohon dicatat bahwa metode Accrual juga memperbolehkan mengakui atau mencatat transaksi ini langsung sebagai biaya. Jurnal yang dibuat pada tanggal 10 Januari 2025 oleh PT. A adalah sebagai berikut :

Biaya Sewa (D) -- 60.000.000

Kas (K) ----------------- 60.000.000

Bedanya dengan cara pertama adalah pada tanggal 31 Januari 2025 jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut :

Sewa Dibayar Dimuka (D) -- 50.000.000

Biaya Sewa (K) -------------------- 50.000.000

Selanjutnya jika yang digunakan cara kedua dengan mengakui biaya secara keseluruhan maka pada awal bulab Februari perlu dibuat jurnal pembalik sebagai berikut :

Biaya Sewa (D) -- 50.000.000

Sewa Dibayar Dimuka (K) -------------------- 50.000.000

Jurnal pembalik akan mengembalikan jumlah biaya sewa tetapi hanya untuk sisa sewa saja yaitu 5 bulan bukan keseluruhan untuk 6 bulan. Karena memang pada awal bulan Februari sisa masa sewa hanya 5 bulan saja atau senilai 50.000.000.

Berbeda dengan konsep yang sudah dijelaskan pada metode accrual diatas, jika perusahaan menggunakan metode cash basis maka pencatatan hanya akan dilakukan 1 kali saja yaitu tanggal 10 Januari 2025 untuk mengakui pembayaran sewa. Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :

Biaya Sewa (D) -- 60.000.000

Kas (K) ------------------------------ 60.000.000

Pencatatan pada metode cash basis memang terlihat lebih mudah dan lebih sederhana. Tapi metode accrual memang lebih menggambarkan detail kondisi keuangan khususnya pencatatan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya bukan hanya proses pembayaran secara tunainya saja.

Penutup 

Metode cash basis dengan accrual basis memang merupakan dasar yang digunakan pada pencatatan transaksi. Sehingga metode yang digunakan ini akan sangat berpengaruh terhadap laporan keuangan. Untuk itu pastikan kita sudah mengetahui metode apa yang digunakan pada laporan keuangan perusahaan.

Lakukan pencatatan transaksi keuangan sesuai dengan metode yang digunakan. Dalam prosesnya setiap perusahaan hanya akan menggunakan 1 metode saja. Sehingga kita perlu untuk menetapkan metode apa yang cocok untuk perusahaan. Itulah pembahasan kita kali ini tentang accrual basis serta cash basis dan semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.

 Ikuti Informasi Terbaru Kami di Google News