Beban bunga merupakan akun yang cukup menarik jika akan dibahas secara detail. Terutama tentang bagaimana penyusunan jurnalnya karena memang proses pada penyusunan jurnal ini sedikit berbeda dengan akun pada umumnya. Tapi meskipun seperti itu memang konsepnya secara umum tetap sama dengan akun yang lain.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa pada laporan keuangan pencatatan jurnal akan disusun dengan menggunakan 2 metode. Metode pertama adalah Accrual basis dan metode kedua adalah Cash basis. Lalu bagaimana pencatatan beban bunga dengan menggunakan 2 metode tersebut ?
Jurnal Pengakuan Beban Bunga Metode Accrual dan Cash Basis
Dalam prosesnya memang ada beda accrual dan cash basis pada penyusunan jurnal. Bahkan perbedaan tersebut bukan hanya pada jurnalnya saja melainkan sampai pada laporan keuangan. Perbedaan tersebut terutama pada pengakuan transaksi serta pencatatan yang dilakukan pada masing - masing transaksi.
Pada accrual basis transaksi akan dicatat dan diakui pada saat terjadinya transaksi bahkan sebelum munculnya penerimaan atau pembayaran secara tunai maupun transfer. Metode ini akan mencatat transaksi setelah muncul hak atau pengakuan dari penjual serta pembeli meskipun belum dilakukan pembayaran. Metode ini tidak mempermasalahkan pembayaran akan dilakukan tanggal berapa karena pencatatan juga akan dilakukan pada saat terjadinya pembayaran tersebut.
Berbeda dengan accrual basis justru pada cash basis transaksi akan dicatat setelah munculnya proses penerimaan atau pembayaran baik secara tunai maupun transfer. Metode ini tidak akan mencatat transaksi meskipun sudah ada hak dari pihak pembeli atau penjualan sebelum terjadinya transaksi pembayaran.
Misalnya PT. A menjual barang pada PT. B tanggal 1 Januari 2025 sebesar 10.000.000 Pembayaran akan dilakukan dengan cara tunai pada tanggal 15 Januari 2025 secara penuh.
Jika perusahaan menggunakan metode accrual basis maka jurnal pencatatan akan dilakukan pada 2 tanggal tersebut. Tanggal 1 Januari 2025 akan dibuat jurnal untuk pengakuan atas penjualan barang sedangkan tanggal 15 juga akan dibuat jurnal untuk penerimaan pembayaran.
Sedangkan jika PT. A menggunakan metode cash basis maka tanggal 1 Januari 2025 tidak akan dilakukan pencatatan apapun. Karena memang proses pencatatan akan dilakukan pada saat ada pembayaran. Pada tanggal 15 Januari 2025 barulah PT. A akan mencatat transaksi tersebut pada jurnal untuk pengakuan atas penjualan barang dengan cara tunai.
Apa Itu Beban Bunga ?
Sebelum melanjutkan pembahasan pada jurnal pengakuan apakah sudah mengetahui apa itu beban bunga dan bagaimana transaksi yang biasa terjadi dengan akun ini ?
Dilansir dari wikipedia beban bunga adalah harga yang dibebankan oleh pemberi pinjaman kepada penerima pinjaman atas penggunaan uang yang diberikan. Pada laporan laba rugi biaya ini akan ditampilkan sebagai pengurang pendapatan yang ditempatkan pada kelompok tertentu. Jumlah yang ditampilkan tentu harus sesuai dengan angka yang telah jatuh tempo.
Jika membahas tentang bunga maka pada laporan laba rugi akan muncul dua akun. Pertama adalah pendapatan bunga dan kedua adalah beban bunga. Kedua akun tersebut akan ditampilkan terpisah. Karena memang sumber perhitungan yang digunakan pada kedua bunga tersebut juga berbeda - beda. Biaya bunga atau beban bunga dasar yang digunakan adalah pinjaman yang diterima sedangkan pendapatan bunga sumbernya adalah pinjaman yang diberikan kepada pihak lain.
Biaya bunga adalah satu dari beberapa biaya yang akan dibayarkan secara rutin. Jangka waktu pembayaran akan dilakukan sesuai dengan kesepakatan misalnya bulanan, 3 bulan sekal, 6 bulan sekali tahunan atau yang lainnya.
Pada laporan laba rugi biaya bunga ini harus ditampilkan pada kelompok biaya yang nantinya akan mempengaruhi laba bersih yang diperoleh perusahaan pada jangka waktu tertentu. Selain pada laporan laba rugi biaya bunga atau beban bunga juga harus dicatat pada laporan arus kas. Karena memang pembayaran bunga atau beban bunga akan berpengaruh terhadap arus kas atau cashflow perusahaan secara langsung.
Ketentuan Biaya Bunga Dalam Akuntansi
Pada prinsipnya dalam akuntansi harus diurutkan gambaran secara umum bagaimana proses pengakuan biaya bunga mulai dari awal sampai dengan terbentuknya laporan keuangan. Biasanya dalam akuntansi biaya ini kan diakui pada saat pinjaman berlaku bukan pada saat pinjaman diperoleh. Dengan kata lain biaya bunga akan diakui setelah masa manfaatnya juga telah dirasakan oleh perusahaan sebagai pihak peminjam.
Sebenarnya terkait dengan biaya bunga ini dalam akuntansi harus diakui dengan menggunakan metode accrual basis. Karena seperti yang disebutkan diatas bahwa biaya bunga harus diakui pada saat masa manfaatnya telah diterima bukan pada saat terjadinya pembayaran. Metode yang paling mendekati dengan ketetapan akuntansi tersebut adalah accrual basis bukan cash basis. Tapi sebagai contoh saja pada bagian akhir kita juga akan sertakan jurnal jika biaya bunga ini diakui dengan menggunakan metode cash basis.
Ada 2 waktu yang tidak perlu mengakui biaya bunga dengan metode accrual yaitu pertama adalah waktu terjadinya proses pinjaman meminjam dan kedua masa jeda antara penerimaan pinjaman dengan penggunaan dana jika memang ada. Kecuali jika proses pinjam meminjam dana tersebut langsung dihitung bunga pada bulan berjalan maka proses penghitungan bunga tentu akan langsung dilakukan.
Selanjutnya konsep pengakuan biaya bunga pada Akuntansi bisa dipisahkan pada dua jenis yaitu bunga diakui sebagai asset serta bunga diakui sebagai biaya.
1. Beban Bunga Dikapitalisasi
Beban bunga dikapitalisasi adalah pengakuan biaya bunga atau beban bunga dengan cara dicatat pada posisi asset. Biaya bunga tersebut merupakan biaya yang digunakan untuk membeli atau membangun sebuah asset. Beban bunga ini dicatat pada Neraca dan tidak dicatat pada bagian atau pos biaya. Selanjutnya beban bunga yang digabungkan dengan aset tersebut akan dipotong dengan penyusutan asset jika aset tersebut sudah selesai dan sudah siap digunakan sepenuhnya.
2. Beban Bunga Tidak Dikapitalisasi
Beban bunga tidak dikapitalisasi adalah pencatatan biaya bunga yang langsung diakui atau dicatat sebagai biaya. Biaya ini akan dicatat secara langsung sebagai pengeluaran pada laporan laba rugi. Beban bunga ini tidak akan diakui sebagai asset tapi akan langsung memotong pendapatan.
Rumus dan Perhitungan Beban Bunga
Pada dasarnya rumus pada perhitungan bunga akan tergantung kepada masing - masing jenisnya. Pada pembahasan sebelumnya sudah dijelaskan bahwa bunga ini dibagi kedalam beberapa jenis. Suku bunga atau bunga tersebut akan dihitung sesuai dengan rumus yang memang sudah ditentukan. Sebut saja ada suku bunga fixed, bunga tetap, bunga efektif, bunga anuitas serta bunga floating.
Tapi secara umum rumus yang digunakan untuk menghitung bunga adalah sebagai berikut :
Beban Bunga = ( Pinjaman x Bunga ) / Jangka Waktu
- Pinjaman : pokok pinjaman yang telah didapatkan
- Bunga : persentase suku bunga yang diberikan oleh peminjam dan biasanya ditentukan dalam angka tahun
- Jangka Waktu : durasi atau waktu yang diberikan oleh pemberi pinjaman kepada peminjam dana untuk melunasi pinjaman tersebut sampai dengan selesai
Rumus perhitungan bunga yang dijelaskan diatas termasuk kedalam jenis suku bunga tetap atau suku bunga flat. Dimana posisi cicilan akan selalu tetap setiap bulan karena memang selain suku bunga yang tetap perhitungan bunga juga akan didasarkan hanya pada pinjaman pokok awal saja.
Jika perhitungan menggunakan suku bunga yang lain maka tentu rumusnya akan sedikit berbeda. Misalnya perhitungan jumlah bunga akan didasarkan pada jumlah sisa pokok pinjaman. Sehingga jumlah bunga akan terus menurun setiap periode. Konsep bunga yang terus menurun ini diterapkan pada dua jenis suku bunga yaitu bunga Efektif dan bunga Anuitas.
Berdasarkan rumus serta perhitungan tersebut maka berikut ini adalah cara pencatatan beban bunga atau biaya bunga pada akuntansi :
- Jurnal untuk mencatat biaya bunga
- Masukkan jumlah bunga pada akun Biaya Bunga
- Masukkan jumlah bunga kedalam akun Hutang Bunga
- Masukkan jumlah beban bunga pada Kas sesuai dengan yang dibayarkan
Masing - masing pencatatan diatas akan menggunakan posisi yang berbeda - beda tergantung kepada jenis transaksi yang akan dicatat. Jurnal pengakuan biaya dengan jurnal pembayaran biaya bunga tentu akan berbeda dan nanti akan kita bahas secara detail pada contohnya.
Jurnal Pengakuan Beban Bunga
Sebenarnya contoh pencatatan jurnal untuk beban bunga ini bisa bermacam - macam. Tergantung kepada masing - masing kesepakatan atas pinjaman dana yang diberikan. Selanjutnya pada contoh ini kita akan menggunakan jenis beban bunga yang tidak dikapitalisasi. Untuk jenis beban bunga yang dikapitalisasi kita akan bahas secara khusus pada satu artikel tersendiri.
Selanjutnya seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa sebaiknya konsep pencatatan jurnal pada beban bunga ini menggunakan metode accrual. Tapi jika memang ingin mencatat beban bunga dengan metode cash basis akan disertakan pada contoh dibawah.
Untuk contoh misalnya : PT. FirstFin adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan barang. Pada tanggal 1 Januari 2025 perusahaan ini mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank A sebesar 200.000.000 dengan bunga 8% per tahun dan jangka waktu 2 tahun. Bunga dan pokok akan dibayar setiap tanggal 5 sesuai dengan jumlah yang disepakati.
Berdasarkan contoh tersebut maka perhitungan bunga yang akan dilakukan oleh PT. FirstFin adalah sebagai berikut :
Bunga = 200.000.000 x ( 7% x 2 )
Bunga = 200.000.000 x 14%
Bunga = 28.000.000
Hasil perhitungan tersebut merupakan jumlah bunga secara keseluruhan atau 2 tahun yaitu sebesar 28.000.000. Sedangkan beban bunga per bulan atau bunga untuk 1 bulan adalah sebagai berikut :
Bunga per Bulan = (200.000.000 x ( 7% x 2 )) / 24
Bunga per Bulan = (200.000.000 x 14% ) / 24
Bunga per Bulan = 28.000.000 / 24
Bunga per Bulan = 1.166.666
Dua perhitungan bunga diatas akan digunakan pada pencatatan jurnal dan kita akan melihat proses perhitungan secara keseluruhan. Untuk lebih jelasnya tentang jurnal yang dibuat mari kita bahas satu persatu.
1. Beban Bunga Metode Accrual Basis
Jika PT. FirstFin menggunakan metode Accrual maka pencatatan akan dilakukan mulai dari pengakuan bunga sampai dengan pembayaran. Jurnal pertama adalah untuk pengakuan biaya bunga secara keseluruhan pada tanggal 1 Januari 2025 dan jurnalnya adalah sebagai berikut :
Beban Bunga ( D ) -- 28.000.000
Hutang Bunga ( K ) -------- 28.000.000
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa bunga 7% adalah untuk 1 tahun sehingga angka diatas merupakan bung yang belum akan dibayarkan karena memang belum jatuh tempo. Tapi pada metode Accrual ini tanggal 31 Januari 2025 perlu dibuatkan Jurnal Penyesuaian untuk pengakuan beban bunga bulan Januari. Jurnal yang dibuat pada tanggal 31 Januari 2025 adalah sebagai berikut :
Hutang Bunga ( D ) -- 26.833.334
Beban Bunga ( K ) ----------- 26.833.334
Dengan menggunakan jurnal ini maka pada laba rugi beban bunga yang akan diakui untuk bulan Januari 2025 hanya sebesar 1.166.666 saja bukan keseluruhan bunga yang memang belum jatuh tempo.
Pada awal Februari 2025 tanggal saldo akun Hutang Bunga menjadi 1.166.666 sedangkan untuk saldo akun Beban Bunga biasanya akan dihilangkan pada Neraca Saldo Awal bulan. Sehingga untuk mengembalikan jumlah hutang bunga serta Biaya Bunga kita perlu membuat jurnal pembalik. Jurnal Pembalik inilah yang nantinya akan mengembalikan angka Hutang Bunga dengan Beban Bunga sesuai angka yang seharusnya.
Adapun jurnal pembalik yang harus kita buat pada tanggal 1 Februari 2025 adalah sebagai berikut :
Beban Bunga ( D ) -- 26.833.334
Hutang Bunga ( K ) ----------- 26.833.334
Dengan menggunakan jurnal tersebut maka saldo awal akun Hutang Bunga akan muncul kembali secara penuh yaitu 28.000.000 karena memang belum ada pembayaran sama sekali. Sedangkan untuk saldo akun Biaya Bunga akan berubah menjadi 26.833.334 karena sudah diakui dan dipotong 1 bulan tepatnya untuk bulan Januari.
Selanjutnya pada tanggal 5 Februari 2025 PT. FirstFin harus membayar bunga sesuai dengan kesepakatan. Setelah bunga dibayar maka jurnal yang akan dibuat adalah sebagai berikut :
Hutang Bunga ( D ) -- 1.166.666
Kas ( K ) -------------------- 1.166.666
Setelah membayar bunga untuk 1 bulan maka seharusnya saldo akun Hutang Bunga dan Beban Bunga akan berubah karena sudah dipotong untuk beban 1 bulan yaitu Januari 2025.
Sekarang silahkan urutkan akun diatas maka akan didapatkan saldo akhir pada tanggal 6 Februari 2025 sebagai berikut :
Hutang Bunga = 28.000.000 - 26.833.334 + 26.833.334 - 1.166.666
Hutang Bunga = 26.833.334
Sedangkan untuk akun Beban Bunga saldonya tentu saja adalah 26.833.334 karena memang akun ini tidak terpengaruh dengan proses pembayaran bunga pada tanggal 5 Februari 2025. Selanjutnya untuk tanggal 28 februari 2025 kembali dibuatkan jurnal penyesuaian dengan pola yang sama seperti pada bulan Januari.
2. Beban Bunga Metode Cash Basis
Sebenarnya metode ini memang tidak disarankan seperti yang sudah disebutkan diatas. Tapi jika memang tetap akan mencatat dengan metode ini maka caranya akan cukup sederhana karena akan mencatat beban bunga pada saat dibayarkan saja.
Dengan begitu maka jurnal pertama yang akan dibuat adalah pada tanggal 5 Februari 2025 yaitu saat membayar bunga. Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :
Beban Bunga ( D ) -- 1.166.666
Kas ( K ) -------------------- 1.166.666
Tidak akan ada jurnal lain yang dibuat sehingga metode ini memang sederhana. Tapi dengan cara ini kita tidak bisa mengetahui berapa sebenarnya sisa Hutang Bunga yang akan menjadi beban pada bulan - bulan selanjutnya. Karena meskipun memang belum dibayarkan tapi beban bunga ini sudah pasti akan dibayarkan karena telah disepakati sebelumnya.
Penutup
Pada dasarnya dalam pelaksanaan penyusunan laporan keuangan kadang ada yang berbeda dengan pembahasan diatas. Ini akan disesuaikan dengan kebijakan yang diambil oleh masing - masing perusahaan. Tapi pada prinsipnya bagian penting dari proses jurnal tersebut adalah menghitung atau membebankan bunga setiap bulan sesuai dengan jumlah yang seharusnya.
Membebankan bunga tersebut bisa secara langsung dan bis juga dengan menambahkan jurnal tertentu misalnya jurnal penyesuaian atau jurnal pembalik. Itulah pembahasan kita kali ini tentang jurnal beban bunga dan semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.