Top Up Pinjaman BFI : Syarat, Jenis, Simulasi Dana Diterima dan Cara Pengajuan

Istilah Top Up dalam dunia kredit bukan merupakan istilah asing dan pasti kita sudah sama - sama mengenalnya. Produk ini memang cukup digemari oleh Nasabah yang sedang dalam proses pinjaman dan belum melunasi secara keseluruhan. Karena memang top up ini secara khusus ditawarkan untuk Nasabah yang masih aktif atau masih memiliki angsuran.

Karena ini ditawarkan untuk nasabah yang masih memiliki angsuran maka syarat utama dari top up adalah menjadi Nasabah dari lembaga keuangan yang kita pilih. Dari sekian banyak perusahaan multi finance yang menawarkan top up pinjaman adalah BFI. Inilah yang akan kita bahas pada artikel ini yaitu apa saja syarat, jenis, simulasi dan cara pengajuan top up pinjaman di BFI.

Syarat, Jenis, Simulasi dan Cara Pengajuan Top Up Pinjaman BFI

Salah satu alasan top up pinjaman ini cukup digemari adalah memang ada beberapa keuntungan di dalamnya baik untuk Nasabah ataupun untuk perusahaan. Untuk Nasabah, top up ini merupakan solusi jika masih memiliki angsuran aktif tetapi ingin mengajukan pinjaman kembali. Dengan kata lain Nasabah bisa mengajukan pinjaman meskipun belum melunasi seluruh angsuran dan masih berjalan.

Syarat Top Up BFI

Sedangkan keuntungan untuk perusahaan adalah cukup kecil kemungkinan munculnya kredit macet dari Nasabah yang bersangkutan. Karena unsur yang paling penting pada analisa kredit khususnya pinjaman dana tunai BFI adalah mengenal karakter dari Nasabah. Poin ini sudah pasti dimiliki oleh perusahaan karena pihak perusahaan sudah memiliki histori pembayaran dari Nasabah yang mengajukan top up. Jika histori pembayaran Nasabah tersebut memenuhi syarat maka mudah bagi BFI untuk memberikan persetujuan pada pengajuan top up. Tapi sebaliknya jika Nasabah memiliki histori pembayaran kredit yang kurang baik maka pengajuan akan ditolak.

Dua keuntungan tersebut tentu menjadi alasan yang penting bagi Nasabah serta perusahaan untuk memanfaatkan produk pinjaman ini. Tapi mohon dicatat terutama untuk Nasabah bahwa khusus untuk top up pinjaman BFI ini memiliki syarat tersendiri dan berbeda dengan syarat pengajuan pinjaman awal yang telah dilakukan sebelumnya.

Jenis Top Up Pinjaman BFI

Dalam prosesnya BFI memiliki 2 jenis Top up pinjaman dan rasanya sangat penting untuk kita ketahui. Usulan top up ini bisa dilakukan oleh Debitur yang memang masih memiliki pinjaman aktif di BFI. Ini merupakan syarat utama untuk pengajuan top up pinjaman dana tunai. Adapun 2 jenis top up yang ditawarkan oleh BFI tersebut adalah Top Up Pinjaman terpisah serta Top Up pinjaman gabungan.

1. Top Up Pinjaman Terpisah

Jenis top up pinjaman yang pertama ini dilakukan tanpa melunasi pinjaman yang berjalan terlebih dahulu. Sehingga debitur yang mengajukan top up ini akan menerima dana secara penuh tanpa potongan apapun. Hanya saja memang jenis top up yang pertama ini cukup jarang diajukan. Karena nantinya debitur akan memiliki 2 angsuran yaitu angsuran pertama yang masih berjalan serta angsuran kedua yang disetujui melalui top up.

Memiliki 2 angsuran berjalan secara bersamaan memang akan cukup memberatkan. Ini tentu akan menjadi pertimbangan yang cukup penting bagi pihak BFI pada saat proses analisa kredit. Karena jika Debitur tidak benar - benar memiliki kemampuan keuangan yang cukup dikhawatirkan akan muncul kredit macet.

2. Top Up Pinjaman Gabungan

Berbeda dengan jenis pertama, pada jenis top up yang kedua ini Debitur tidak akan menerima dana secara penuh. Karena konsep top up yang kedua ini Debitur harus melunasi pinjaman lama terlebih dahulu dengan cara memotong penerimaan dana top up. Meskipun memang Debitur tidak menerima dana secara penuh tapi pada jenis top up yang kedua ini debitur hanya akan memiliki satu angsuran saja.

Pada jenis top up kedua ini kemungkinan Debitur akan memiliki jumlah cicilan per bulan yang lebih besar. Karena memang jumlah top up yang diajukan harus lebih besar dari sisa jumlah angsuran aktif yang sedang berjalan. Sisa atau selisih jumlah top up dengan sisa angsuran tersebutlah yang akan diterima oleh Debitur. 

Syarat Top Up Pinjaman BFI

Secara umum syarat  top up pinjaman BFI ini sama dengan top up yang lain misalnya top up pinjaman ADIRA Finance. Karena jika dibandingkan dengan syarat pengajuan pinjaman maka jenis dokumen yang disertakan tidak akan terlalu jauh berbeda.

Meskipun Debitur masih aktif memiliki angsuran tapi tetap saja harus menyiapkan beberapa dokumen pendukung. Ini dilakukan untuk melihat kembali apakah kondisi keuangan Debitur yang bersangkutan masih sama dengan analisa awal atau ada kenaikan atau bahkan justru menurun. Hasil dari analisa tersebut akan digunakan sebagai dasar persetujuan pengajuan top up dari Debitur.

Bahkan jika memang jenis pinjaman dana yang diambil adalah pinjaman dana tunai dengan jaminan BPKB Motor atau Mobil maka fisik agunan akan kembali di cek terlebih dahulu. Ini untuk memastikan bahwa memang agunan berupa kendaraan secara fisik masih dimiliki oleh Debitur dan memang kondisinya masih memenuhi syarat.

Berikut ini adalah beberapa dokumen yang harus disiapkan untuk mengajukan top up pinjaman dana tunai BFI :

  1. Fotokopi E-KTP
  2. Slip gaji bulan terakhir
  3. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
  4. Fotokopi buku tabungan
  5. Fotokopi tagihan listrik bulan terakhir

Selain syarat yang sudah dijelaskan diatas ada tambahan syarat lain yang juga sangat penting yaitu Debitur harus memiliki histori kredit atau histori pembayaran yang bagus. Karena jika pembayaran pada angsuran berjalan kurang baik maka sudah hampir dipastikan pengajuan top up yang dilakukan akan ditolak oleh pihak BFI.

Simulasi Dana Diterima Top Up Pinjaman BFI

Pada pembahasan sebelumnya tentang cara top up pinjaman tunai FIF sudah dibuatkan simulasi jumlah dana yang akan diterima. Memang konsep perhitungan top up BFI juga kurang lebih akan sama dengan pembahasan tersebut. Kecuali untuk jenis top up terpisah karena pada contoh terdahulu kita menggunakan jenis top up gabungan.

Untuk simulasi jumlah dana yang diterima dari pengajuan top up BFI kita akan menggunakan jenis yang kedua yaitu top up gabungan. Karena untuk jenis top up terpisah jumlah dana yang diterima akan otomatis sama dengan pengajuan.

Untuk contoh simulasi misalnya : Pak Andi masih memiliki angsuran sebesar 650.000 per bulan dengan sisa jangka waktu 6 bulan. Selanjutnya karena ada kebutuhan mendesak maka Pak Andi akan mengajukan top up ke BFI. Jika Top up yang diajukan dan telah disetujui adalah sebesar 8.000.000 maka perhitungan dana yang diterima Pak Andi adalah sebagai berikut :

Top Up BFI = 8.000.000 - (650.000 x 6)

Top Up BFI = 8.000.000 - 3.900.000

Top Up BFI = 4.100.000

Dari perhitungan tersebut maka jumlah dana yang akan diterima oleh Pak Andi adalah sebesar 4.100.000 saja. Karena dari jumlah pengajuan 8.000.000 harus dipotong sisa angsuran yang masih aktif yaitu sebesar 3.900.000. Keuntungan untuk Pak Andi selain mendapatkan sejumlah uang adalah angsuran pertama tentu sudah lunas tinggal membayar cicilan yang baru saja diajukan sesuai dengan nilai yang tertera pada kontrak pinjaman. 

Cara Pengajuan Top Up Pinjaman BFI

Pengajuan top up BFI memang bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa cara. Rasanya kita tidak perlu khawatir dengan cara pengajuan top up ini karena jika riwayat pembayaran angsuran yang dilakukan memang baik maka prosesnya akan sangat mudah.

Top Up BFI dan Cara Pengajuan

Cara pertama pengajuan top up BFI bisa dengan cara mengunjungi kantor BFI secara langsung. Langkah pertama tentu kunjungi kantornya kemudian sampaikan akan mengajukan top up pinjaman. Langkah selanjutnya tinggal ikuti proses top up serta mengisi formulir dan menyerahkan dokumen syarat kredit yang sudah dijelaskan diatas.

Selanjutnya cara kedua pengajuan top up BFI adalah melalui sales atau marketingnya. Biasanya untuk pelanggan yang amsih aktif pasti sebelumnya sudah pernah mengajukan pinjaman dan disetujui. Hubungi sales tersebut kemudian sampaikan bahwa kita akan mengajukan top up pinjaman.

Jika diperhatikan sebenarnya cara pengajuan top up BFI ini tidak terlalu jauh berbeda dengan cara pengajuan pinjaman. Hanya saja memang pihak BFI bisa dengan mudah mengetahui histori pembayaran cicilan karena mereka sudah memiliki data tersebut.      

Alasan Memilih BFI Untuk Top Up Pinjaman

Di zaman yang serba mudah ini sangat menjamur lembaga keuangan menawarkan pinjaman dana tunai. Tapi meskipun seperti itu rasanya kita perlu berhati - hati memilih lembaga keuangan. Karena memang banyak juga lembaga keuangan yang menawarkan pinjaman dana dengan status ilegal atau tidak resmi.

Berikut ini adalah beberapa alasan yang sangat penting diketahui mengenai alasan kita memilih BFI untuk pengajuan pinjaman dana atau untuk top up pinjaman kembali.

1. Aman dan Terpercaya

Jika memilih jenis pinjaman dengan jaminan BPKB Motor atau Mobil maka kita akan diminta untuk menyimpan agunan atau jaminan tersebut. Agunan dalam bentuk BPKB tersebut akan disimpan serta dititipkan pada perusahaan atau lembaga keuangan yang digunakan.

Coba bayangkan jika kita memilih lembaga keuangan yang tidak terpercaya maka bisa saja BPKB yang disimpan atau dititipkan tersebut akan hilang. Ini tidak akan terjadi pada BFI. BFI sudah hampir 40 tahun menjalankan bisnis keuangan dengan ribuan Debiturnya.

Sehingga kita tidak perlu ragu pada BFI karena memang sudah ada SOP untuk melayani pelanggan dengan baik termasuk menyimpan agunan atau jaminan. Inilah yang menjadi alasan mengapa BFI terus berkembang sampai saat ini.

2. Kemudahan Akses dan Komunikasi

BFI sudah memiliki cabang yang tersebar di seluruh daerah. Tentu ini akan mempermudah seluruh kebutuhan terkait dengan pelayanan pada Debiturnya. Salah satu kemudahan tersebut adalah jika akan mengunjungi kantor cabang BFI maka sudah banyak tersebar di mana - mana.

Selain itu BFI juga sudah menyediakan platform dalam bentuk online. Sehingga Debitur bisa mengakses data yang dibutuhkan kapanpun dan dimanapun sesuai dengan kebutuhan. Bahkan akses online ini juga bisa digunakan oleh calon Debitur yang belum memiliki atau belum pernah meminjam dana di BFI.

3. Syarat dan Proses Yang Mudah

Tidak dapat dipungkiri bahwa memang proses pengajuan pinjaman yang mudah menjadi daya tarik tersendiri untuk Debitur atau calon Debitur. Proses yang mudah serta pencairan yang cepat juga dimiliki oleh BFI. Jadi, jangan khawatir proses pengajuan pinjaman bahkan syaratnya juga akan dijalankan dalam waktu yang cepat.

Hanya saja memang kecepatan proses serta kemudahan syarat tersebut juga bukan acuan sepenuhnya. Karena jika syarat yang diberikan tidak lengkap maka proses pengajuan tentu akan memakan waktu yang tidak secepat biasanya.  

Bunga Pinjaman BFI

Terkait dengan pinjaman biasanya ada 2 hal yang selalu ditanyakan oleh Debitur. Pertama adalah jumlah angsuran per bulan dan kedua adalah jangka waktu atau tenor pinjaman. Terkait dengan besarnya jumlah angsuran atau cicilan memang akan tergantung ke beberapa hal. Satu diantaranya adalah bunga yang diberikan oleh lembaga keuangan. BFI memiliki bunga yang sangat ringan dan besaran bunga akan tergantung kepada jenis pinjaman yang diajukan.

Pinjaman dengan jaminan BPKB Motor besaran bunga yang diberikan adalah sekitar 2,25% per bulan dengan tenor atau jangka waktu maksimal 18 bulan. Jenis pinjaman ini wajib menyerahkan agunan berupa BPKB kendaraan dan boleh diambil kembali setelah menyelesaikan seluruh angsuran atau cicilan sampai dengan lunas.

Selanjutnya jenis pinjaman kedua yang ditawarkan oleh BFI adalah dana tunai dengan jaminan BPKB Mobil. Konsepnya hampir sama dengan jenis yang pertama hanya saja memang agunan yang dijaminkan memang berbeda. Adapun besaran bunga yang diberikan untuk jenis pinjaman ini adalah sebesar 0,95% per bulan dengan tenor atau jangka waktu maksimal 48 bulan.

Sedangkan jenis pinjaman yang ketiga adalah pinjaman dengan jaminan sertifikat rumah. Besaran bunga yang diberikan untuk jenis ini adalah 0,90% per bulan dengan tenor atau jangka waktu maksimal selama 60 bulan.

Penutup

Kemudahan proses yang ditawarkan pada top up pinjaman BFI tentu merupakan keuntungan bagi Debitur. Hanya saja memang perlu juga menyesuaikan dengan kebutuhan. Jika memang sedang membutuhkan dana yang sangat penting maka silahkan ajukan top up ini sesuai dengan kebutuhan tersebut.

Tapi jika sebaliknya atau belum terlalu membutuhkan rasanya perlu juga untuk menahan diri dan tidak mengajukan top up. Alasannya karena proses top up selain bisa menghasilkan cicilan yang lebih besar juga akan memperpanjang jangka waktu atau tenor dari pinjaman sebelumnya.

Silahkan pertimbangkan apakah akan mengajukan top up ke BFI atau tidak. Semoga penjelasan diatas bisa membantu Anda dalam memutuskan hal tersebut. Itulah pembahasan kita kali ini dan semoga bermanfaat untuk semua pembaca.

 Ikuti Informasi Terbaru Kami di Google News