Menghitung upah lembur tentu haru sesuai dengan ketetapan yang sudah ada. Tidak boleh kita menghitung dengan cara yang berbeda dengan ketetapan tersebut. Secara umum menghitung upah lembur ini akan dibagi kedalam 2 jenis. Pertama menghitung upah lembur untuk hari kerja biasa serta kedua menghitung lembur untuk hari libur. Untuk perhitungan tersebut sudah diatur pada beberapa ketetapan dan inilah yang akan kita bahas pada artikel ini. Termasuk apa saja urutan pada perhitungan lembur mulai dari jam sampai dengan jumlah yang akan dibayarkan.
Cara Menghitung Upah Lembur Hari Libur dan Ketetapannya
Upah lembur ini merupakan satu dari beberapa unsur yang ada pada perhitungan gaji karyawan. Bahkan perhitungan ini sangat penting pada unsur tersebut karena memang jumlahnya cukup besar serta sudah ada ketetapan pada prosesnya. Ketetapan lembur baik yang tertuang pada Undang - Undang maupun Peraturan Pemerintah memang wajib dilaksanakan baik oleh Karyawan juga oleh Perusahaan.
Proses perhitungan upah lembur wajib mempertimbangkan 2 hal sebelum dilaksanakan. Pertama komponen pada unsur perhitungan lembur sudah terpenuhi serta syarat dan ketentuan lembur juga sudah terpenuhi. Biasanya lembur ini wajib dilengkapi dengan form pengajuan atau form persetujuan. Formulir tersebut wajib untuk ditandatangani oleh pihak terkait. Sehingga proses lembur memang sudah sesuai dengan peraturan Perusahaan.
Dalam prosesnya lembur hari libur ini dibagi kedalam 2 jenis yaitu untuk Perusahaan dengan 5 hari kerja serta untuk Perusahaan dengan 6 hari kerja. Perbedaan pada kedua jenis perhitungan tersebut hanya pada bagian kelipatan upah lembur saja. Sedangkan pada unsur yang lain tetap sama seperti biasanya.
Adapun kelipatan pada perhitungan lembur hari libur dengan 6 hari kerja adalah sebagai berikut :
- 7 jam pertama dikalikan dengan 2
- 1 jam berikutnya (jam ke-8) dikalikan dengan 3
- Jam ke-9 dan ke-10 atau sisanya akan dikalikan dengan 4
Sedangkan untuk perhitungan lembur hari libur dengan 5 hari kerja kelipatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
- 8 jam pertama dikalikan dengan 2
- 1 jam berikutnya (jam ke-9) dikalikan dengan 3
- Jam ke-10 dan ke-11 atau sisanya akan dikalikan dengan 4
Pastikan kita sudah memilih serta menggunakan kelipatan yang sesuai dengan hari kerja. Biasanya untuk 6 hari kerja akan dimulai dari Senin sampai dengan Sabtu. Sedangkan untuk 5 hari kerja akan dimulai dari Senin sampai dengan Jum'at. Konsep pada 2 jenis hari kerja tersebut tetap sama kecuali pada penggunaan kelipatan upah lembur.
Menghitung Upah Lembur Untuk 6 Hari Kerja
Contoh pertama kita akan menghitung upah lembur untuk hari libur dengan 6 hari kerja. Seperti yang disebutkan bahwa 6 hari kerja ini biasanya akan dimulai dari Senin sampai dengan Sabtu. Untuk jam kerja hari Senin sampai dengan Jum'at adalah 08:00 sampai dengan 16:00. Sedangkan untuk hari Sabtu cukup berbeda - beda ada yang dimulai dari jam 08:00 sampai dengan jam 12:00 dan ada juga yang dimulai dari jam 08:00 sampai dengan jam 14:00.
Langkah pertama pada perhitungan upah lembur adalah menghitung jumlah jam. Karena ini hari libur maka seluruh jam masuk bekerja merupakan jam lembur. Hanya saja karena Bapak z ini masuk kerja lebih dari jam 12:00 maka akan dipotong 1 jam istirahat. Sehingga keseluruhan jam lembur yang sudah dilakukan Bapak z adalah 9 jam.
Selanjutnya langkah kedua setelah mengetahui jumlah jam lembur adalah mengalikan jam lembur tersebut dengan kelipatan yang sudah dijelaskan diatas. Adapun perhitungan kelipatan upah lembur adalah sebagai berikut :
Jam Lembur = (7 x 2 ) + (1 x 3 ) + ( 1 x 4 )
Jam Lembur = 14+3+4
Jam Lembur = 21
Sampai dengan langkah ini kita sudah mengetahui jumlah jam lembur seluruhnya setelah dikalikan dengan kelipatan adalah 21. Sehingga angka inilah yang nantinya akan dikalikan dengan upah lembur per jam. Upah lembur per jam akan didapatkan dari gaji pokok yang dibagi dengan angka 173.
Langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah upah lembur yang harus dibayarkan oleh Perusahaan kepada Bapak z dan perhitungannya adalah sebagai berikut :
Upah Lembur = (5.000.000/173) x 21
Upah Lembur = 28.901 x 21
Upah Lembur = 606.921
Angka 173 merupakan rata - rata jam kerja dan ini tidak boleh diubah karena sudah ada ketetapan yang mengaturnya. Selanjutnya dari perhitungan tersebut kita sudah mendapatkan jumlah lembur yang harus dibayarkan oleh Perusahaan kepada Bapak z yaitu sebesar 606.921.
Menghitung Upah Lembur Untuk 5 Hari Kerja
Contoh menghitung upah lembur kedua kita akan asumsikan bahwa hari kerja dilakukan mulai dari Senin sampai dengan Jum'at. Pada dasarnya memang proses serta urutan perhitungan yang kedua ini tidak terlalu jauh berbeda dengan contoh pembahasan pertama. Bagian pentingnya silahkan perhatikan pada ketetapan lembur bagian kelipatan.
Jam Lembur = (8 x 2 ) + (1 x 3 )
Jam Lembur = 16+3
Jam Lembur = 19
Selanjutnya kita sudah mendapatkan jumlah keseluruhan lembur untuk Bapak z dengan asumsi hari kerja dimulai dari Senin sampai dengan Jum'at. Langkah terakhir adalah menghitung seluruh upah lembur dengan menggunakan kelipatan yang sudah ada. Perhitungan upah lemburnya adalah sebagai berikut :
Upah Lembur = (5.000.000/173) x 19
Upah Lembur = 28.901 x 19
Upah Lembur = 549.119
Dari perhitungan diatas kita sudah mendapatkan jumlah upah lembur yang akan dibayarkan oleh Perusahaan kepada Bapak z yaitu sebesar 549.119. Jumlah ini memang sedikit berbeda dengan contoh perhitungan pertama. Bedanya memang ada pada perhitungan kelipatan upah lembur seperti yang sudah dijelaskan diatas.
Tips Menghitung Lembur Dengan Mudah dan Cepat
Dari contoh diatas memang menghitung lembur itu cukup mudah. Hanya saja jika itu dilakukan untuk beberapa karyawan bahkan cukup banyak jumlahnya maka ini akan cukup merepotkan. Saya menyarankan jika memang ingin menghitung lembur dengan cepat dan mudah silahkan gunakan aplikasi khusus untuk menghitung lembur. Dengan aplikasi tersebut kita hanya cukup input jam kerja saja maka perhitungan lembur akan otomatis dijalankan. Masalahnya untuk mendapatkan aplikasi hitung lembur kita juga perlu mengeluarkan sejumlah uang. Lalu, bagaimana jika belum memiliki cukup uang untuk membeli aplikasi menghitung lembur ?
Pilihan yang kedua supaya bisa menghitung lembur dengan cepat adalah menggunakan Microsoft Excel. Dalam Excel ada banyak rumus yang bisa digunakan untuk membantu mempercepat serta mempermudah proses penghitungan lembur. Selain itu aplikasi Excel ini sudah sangat umum digunakan dan kita tidak akan menemui kesulitan saat menggunakannya.
Hanya saja memang sebelum menghitung lembur dalam Excel kita harus menyusun rumusnya terlebih dahulu. Supaya proses yang dilakukan cukup dengan input jam saja maka rumus Excel akan menghitung lembur dengan akurat. Akurasi Excel pada perhitungan lembur akan mengikuti akurasi pemilihan rumus yang digunakan. Sehingga perlu ke hati - hatian yang cukup besar saat menyusun rumus Excel untuk perhitungan lembur.
Penutup
Jika perhitungan lembur hanya dilakukan untuk satu kali saja memang terlihat sangat mudah. Hanya saja memang jika perhitungan sekaligus untuk beberapa orang atau beberapa tanggal rasanya memang cukup sedikit menyulitkan. Tapi, bagian penting pada proses perhitungan upah lembur adalah menyesuaikan dengan ketetapan. Karena seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa menghitung upah lembur khususnya untuk kelipatan memang berbeda antara lembur hari biasa dengan lembur hari libur.
Setelah memahami metode perhitungan lembur khususnya untuk hari libur silahkan mulai proses perhitungannya. Proses perhitungan upah lembur boleh dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi. Karena pada prinsipnya bukan masalah bagaimana prosesnya tapi berapa jumlah upah lembur yang harus dibayarkan.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca khususnya yang sedang mencari informasi tentang menghitung upah lembur. Silahkan buka dan baca artikel lain terkait dengan upah lembur atau gaji karyawan untuk mendukung proses penghitungan yang sedang dilakukan. Sampai jumpa kembali pada pembahasan menarik lainnya tentang upah lembur karyawan.