Asuransi Dibayar Dimuka | Pencatatan dan Penyusunan Jurnal Penyesuaian Akhir Periode

Firstfin.web.id -  Untuk yang sering membuat Jurnal pada Laporan keuangan tentu sudah sering mendengar akun yang akan kita bahas ini.

Akun tersebut adalah Asuransi Dibayar Dimuka, hampir setiap Perusahaan memang membayar Asuransi.

Asuransi ini misalnya untuk barang, gedung, kendaraan atau asuransi lain yang memang terkait dengan Asset.

Pembayaran Asuransi memang dilakukan diawal sedangkan periode yang digunakan tentu akan lebih dari satu periode.

Sehingga muncul tambahan dibayar dimuka pada akun Asuransi tersebut meskipun memang konsep dan tata cara pencatatan Jurnal pada Asuransi juga dibagi kedalam dua bagian.

Pertama, Asuransi tersebut langsung diakui sebagai biaya pada saat pembayaran awal periode.

Kedua, mencatat Asuransi pada akun Asset terlebih dahulu baru kemudian akan dilakukan pencatatan untuk jumlah yang sudah jatuh tempo setiap akhir periode.


Definisi Asuransi Dibayar Dimuka

 

Seperti yang disebutkan diatas bahwa Asuransi dibayar Dimuka adalah satu dari beberapa akun pada Pembukuan yang memang sering muncul transaksinya.

 

Contoh Jurnal Asuransi Dibayar Dimuka

 

Asuransi Dibayar Dimuka adalah pembayaran premi asuransi yang dilakukan oleh Perusahaan kepada Perusahaan Asuransi rekanan meskipun belum sampai pada masa jatuh tempo.

 

Baca Juga : Jurnal Penyesuaian : Definisi, Fungsi, Tujuan, Jenis dan Contoh Pencatatan


Pada pembukuan posisi Asuransi Dibayar Dimuka ini menjadi unsur yang sangat penting karena jika sudah mencapai masa jatuh tempo dari premi asuransi tersebut maka jumlahnya harus disertakan pada Laporan Laba Rugi.  

Biasanya penempatan pada Laporan Keuangan untuk akun Asuransi Dibayar Dimuka adalah Asset atau Aktiva.

Lalu, mengapa Asuransi Dibayar Dimuka termasuk Asset ?

Pada konsep Laporan Keuangan apapun yang belum menjadi biaya atau belum sampai pada saat jatuh tempo tetapi sudah dibayarkan maka ini harus diakui sebagai Asset.

Konsep tersebut tentu sama seperti pada pembayaran Premi Asuransi karena jumlah Asuransi tersebut akan dibayarkan diawal meskipun belum jatuh tempo.

Tapi perlu juga kita ketahui bahwa konsep untuk penjurnalan Asuransi Dibayar dimuka ini juga dibagi kedalam dua jenis.

 

Konsep dan Cara Penjurnalan

 

Seperti yang disebutkan diatas bahwa pencatatan Asuransi Dibayar Dimuka pada Pembukuan dibagi kedalam dua jenis pendekatan.

Dalam prosesnya kedua jenis pendekatan ini memiliki pola yang berbeda pada pencatatan jurnalnya.

Adapun kedua jenis pendekatan dalam pencatatan Asuransi Dibayar Dimuka adalah Pendekatan Neraca serta Pendekatan Laba Rugi.

 

1. Pendekatan Neraca

 

Pada jenis pendekatan ini setiap transaksi pembayaran Premi Asuransi akan dicatat pada akun Asuransi Dibayar Dimuka dan ditempatkan pada posisi Neraca atau Asset.

Jumlah pencatatan pada metode ini pada saat pembayaran akan menyesuaikan dengan jumlah pembayaran bukan jumlah yang sudah jatuh tempo.

Sehingga angka yang akan ditampilkan pada Neraca adalah seluruh angka pembayaran Premi Asuransi.

Selanjutnya setelah akhir periode tentu akan muncul jumlah asuransi yang telah jatuh tempo.

Asuransi yang telah jatuh tempo ini akan dibuatkan Jurnal Penyesuaian supaya muncul pada perhitungan Laba Rugi.

Sehingga pada awal periode berikutnya jumlah Asuransi Dibayar Dimuka akan berkurang sesuai dengan potongan yang telah jatuh tempo.

 

2. Pendekatan Laba Rugi

 

Pada metode yang kedua ini pembayaran premi Asuransi akan langsung diakui sebagai biaya meskipun belum seluruhnya jatuh tempo.

Biasanya pada metode yang kedua ini pembayaran Premi Asuransi akan dicatat langsung pada akun Biaya Asuransi.

Secara umum biasanya pada metode ini tidak dibuatkan Jurnal Penyesuaian karena memang seluruh angka telah diakui sebagai biaya.


Contoh Jurnal Asuransi Dibayar Dimuka

 

Supaya lebih mudah memahami pencatatan jurnal pada akun Asuransi Dibayar Dimuka mari kita buat contoh transaksinya.

 

Contoh Jurnal Penyesuaian Asuransi Dibayar Dimuka

 

Misalnya : pada tanggal 01 Januari 2024 PT. A Membayar Premi Asuransi sebesar 58.200.000 untuk periode 1-Jan-2024 sampai dengan 1-Jan-2025.

Untuk pencatatan jurnal sesuai dengan contoh diatas mari kita bahas berdasarkan jenis serta pendekatan yang sudah dijelaskan diatas.

 

1. Pendekatan Neraca

 

Pada pendekatan Neraca akun yang akan digunakan adalah Asuransi Dibayar Dimuka serta Kas atau Bank pada saat pembayaran.

Adapun jurnal yang dibuat pada tanggal 01 Jan 2024 saat pembayaran Premi adalah sebagai berikut :

 

Akun Debet Kredit
Asuransi Dibayar Dimuka ( D ) 
58.200.000             -
Kas ( K )
- 58.200.000        

 

Pada jurnal ini akun pada posisi Debit adalah Asuransi Dibayar Dimuka dan pada posisi kredit adalah Kas.

 

Baca Juga : Jurnal Penyesuaian Akun Perlengkapan Untuk Mencatat Fisik Barang Pada Akhir Periode


Selanjutnya pada akhir bulan Januari tentu sudah ada biaya asuransi yang telah jatuh tempo dan ini harus dibuatkan Jurnal Penyesuaian

Adapun Jurnal Penyesuaian Asuransi Dibayar Dimuka adalah sebagai berikut :

 

Akun Debet Kredit
Biaya Asuransi ( D ) 
4.850.000             -
Asuransi Dibayar Dimuka ( K )
- 4.850.000        

 

Seperti yang terlihat bahwa pada Jurnal Penyesuaian akan dicatat jumlah Biaya Asuransi yang telah jatuh tempo.

Setelah dibuat Jurnal Penyesuaian maka akun Asuransi Dibayar Dimuka akan berkurang sebesar 4.850.000 dan akun Biaya Asuransi akan bertambah sebesar jumlah yang sama.

Proses ini akan mengubah saldo akun Asuransi Dibayar Dimuka menjadi sebesar 53.350.000.

Angka 53.350.000 ini sesuai dengan periode Asuransi yang belum jatuh tempo yaitu selama 11 Bulan.

 

2. Pendekatan Rugi Laba

 

Jika proses pencatatan Premi Asuransi ini akan menggunakan pendekatan Rugi Laba maka akun yang akan digunakan adalah Biaya Asuransi.

Pada metode ini pembayaran Premi Asuransi akan diakui sebagai biaya sepenuhnya karena memang akun yang digunakan adalah Biaya.

Jurnal yang dibuat tanggal 1 Januari 2024 adalah sebagai berikut :

 

Akun Debet Kredit
Biaya Asuransi ( D ) 
58.200.000             -
Kas ( K )
- 58.200.000        

 

Seperti yang terlihat pada contoh diatas bahwa akun yang digunakan pada metode ini adalah sisi Debet akun Biaya Asuransi dan sisi Kedit akun Kas.

Lalu, apakah pada metode ini akan dibuatkan Jurnal Penyesuaian pada akhir periode ?

Jika jumlah pembayaran Premi Asuransi cukup besar biasanya akan dibuatkan Jurnal Penyesuaian pada akhir periode.

Sebaliknya jika jumlah Premi Asuransi tidak terlalu besar maka ini akan langsung diakui sebagai biaya pada akhir periode dan tidak akan dibuatkan Jurnal Penyesuaian.

Pada akhir periode atau tanggal 31 Januari 2024 akan dibuatkan Jurnal Penyesuaian sebagai berikut :

 

Akun Debet Kredit
Asuransi Dibayar Dimuka ( D ) 
53.350.000             -
Biaya Asuransi ( K )
- 53.350.000        

 

Akun yang digunakan pada Jurnal Penyesuaian metode Laba Rugi adalah sisi Debet Asuransi Dibayar Dimuka dan pada sisi Kredit adalah Biaya Asuransi.

Jumlah yang dicatat pada Jurnal Penyesuaian adalah Premi Asuransi yang belum jatuh tempo.

Tujuannya adalah untuk menampilkan angka pada akun Biaya Asuransi bulan Januari 2024 hanya yang sudah jatuh tempo saja.

Inilah perbedaan yang paling mendasar antara pendekatan Neraca dengan pendekatan Laba Rugi.

Karena pada pendekatan Neraca jumlah yang dicatat pada Jurnal Penyesuaian adalah Premi Asuransi yang sudah jatuh tempo.

Bagian penting yang harus diketahui pada pendekatan ini adalah tidak boleh muncul akun Asuransi Dibayar Dimuka pada awal periode.

Sehingga pada awal bulan selanjutnya atau tanggal 1 Februari 2024 harus dibuatkan Jurnal Pembalik.

Adapun Jurnal Pembalik yang harus dibuat adalah sebagai berikut :

 

Akun Debet Kredit
Biaya Asuransi ( D ) 
53.350.000             -
Asuransi Dibayar Dimuka ( K )
- 53.350.000        

 

Jurnal Pembalik ini akan mengembalikan akun Biaya Asuransi serta akun Asuransi Dibayar Dimuka ditiadakan karena saldo akun tersebut sudah habis.  

   

Baca Juga : Jurnal Pembalik

 

Hasilnya pada awal Februari 2024 saldo akun Biaya Asuransi sebesar 53.350.000 atau sebesar Asuransi yang belum jatuh tempo sedangkan saldo akun Asuransi Dibayar Dimuka adalah 0 ( nol ).

 

Beda Konsep Jurnal Asuransi Dibayar Dimuka

 

Dari  contoh serta pembahasan diatas mari kita coba simpulkan apa saja perbedaan Jurnal pada Asuransi Dibayar Dimuka.

Perbedaan tersebut akan kita bagi kedalam beberapa bagian sesuai dengan pembahasan diatas.

 

1. Akun Yang Digunakan

 

Pada pendekatan Neraca akun yang akan digunakan adalah Asuransi Dibayar Dimuka sedangkan pada pendekatan Rugi Laba akun yang digunakan adalah Biaya Asuransi.

Akun yang digunakan tersebut adalah untuk mencatat transaksi pembayaran Premi Asuransi awal periode. 


2. Pencatatan Pada Laporan Keuangan

 

Pada pendekatan Neraca angka pembayaran Premi Asuransi akan ditampilkan pada Neraca melalui akun Asuransi Dibayar Dimuka.

Sedangkan pada pendekatan Rugi Laba untuk Premi Asuransi ini akan ditampilkan pada Laba Rugi melalui akun Biaya Asuransi. 


3. Jurnal Penyesuaian

 

Pada jurnal Penyesuaian angka yang akan digunakan memang berbeda tergantung metode atau pendekatan yang digunakan.

Jika menggunakan pendekatan Neraca maka angka yang digunakan pada Jurnal Penyesuaian adalah Asuransi yang telah jatuh tempo.

Sedangkan jika menggunakan pendekatan Rugi Laba maka angka yang digunakan adalah Asuransi yang belum jatuh tempo.

Misalnya pada contoh diatas jumlah Premi Asuransi yang dibayarkan adalah sebesar 58.200.000 untuk 1 Tahun dan ini artinya biaya asuransi per bulan adalah sebesar 4.850.000.

Jika menggunakan pendekatan Neraca maka angka yang digunakan pada Jurnal Penyesuaian adalah sebesar 4.850.000 dan ini merupakan Asuransi yang telah jatuh tempo untuk 1 Bulan.

Sedangkan jika menggunakan pendekatan Laba Rugi maka angka yang digunakan adalah 53.350.000 dan ini adalah angka Asuransi yang belum jatuh tempo ( 11 x 4.850.000 ).  


4. Jurnal Pembalik

 

Jika menggunakan pendekatan Neraca tidak perlu dibuatkan Jurnal Pembalik pada awal periode karena akun Akun Asuransi Dibayar Dimuka akan otomatis dikurangi dengan Jurnal Penyesuaian.

Sedangkan jika menggunakan pendekatan Laba Rugi maka harus dibuatkan Jurnal Pembalik pada awal periode selanjutnya.

 

Manfaat Asuransi Dibayar Dimuka

 

Rasanya penting bagi Perusahaan ataupun perorangan untuk membayar Premi Asuransi di depan meskipun belum seluruhnya jatuh tempo.

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari Asuransi Dibayar Dimuka :

  • Memberikan kemudahan dalam mengatur rencana keuangan untuk beberapa periode ke depan
  • Mengurangi resiko munculnya keterlambatan pembayaran Premi Asuransi
  • Manfaat perlindungan bisa digunakan jika terjadi hal yang tidak diinginkan
  • Kemudahan dalam proses claim karena lancar dalam pembayaran Premi Asuransi

Sebagian besar perusahaan Asuransi memang menagihkan Premi didepan utnuk beberapa periode meskipun tidak selalu seperti ini.

 

Baca Juga : Ketahui Beda Peralatan dan Perlengkapan Kantor Sebelum Membuat Jurnalnya 


Karena ada juga Premi Asuransi yang sifatnya tidak akumulatif serta dibayarkan setiap bulan sesuai dengan tanggal jatuh temponya. 

 

Penutup

 

Pada dasarnya konsep pencatatan Premi Asuransi pada pembukuan akan diakui sebagai biaya dan mengurangi pendapatan karena termasuk akun Laba Rugi.

Hanya saja bedanya ada yang diakui langsung diawal periode dan ada yang diakui sesuai dengan jatuh tempo biaya asuransi tersebut.

Ketentuan terkait dengan pendekatan mana yang digunakan akan tergantung kepada kebijakan yang ditetapkan oleh Perusahaan.

Tapi yang pasti menggunakan pendekatan Neraca atau Laba Rugi akan sama - sama menampilkan biaya asuransi yang telah jatuh tempo pada Laporan Keuangan.

Itulah pembahasan kita kali ini tentang Asuransi Dibayar Dimuka dan semoga bermanfaat untuk semua pembaca.

 Ikuti Informasi Terbaru Kami di Google News