Jurnal Penyesuaian : Definisi, Fungsi, Tujuan, Jenis dan Contoh Pencatatan

Firstfin.web.id - Tahapan awal dari sebuah Pembukuan adalah pencatatan transaksi pada Jurnal.

Jika dilihat dari sudut pandang jenis akun maka akan banyak jurnal yang dibuat serta dicatat pada Jurnal Umum.

Salah satu Jurnal yang akan sering ditemui bahkan hampir dipastikan akan dibuat pada akhir periode Pembukuan adalah Jurnal Penyesuaian.

Jurnal Penyesuaian adalah satu dari beberapa Jurnal dengan menggunakan format seperti jurnal umum.

Seperti yang sudah kita bahas pada artikel sebelumnya bahwa metode pencatatan pada Jurnal ini akan dibagi kedalam dua jenis yaitu Jurnal Umum serta Jurnal Khusus.

Setiap akun bisa dicatat pada kedua jenis jurnal tersebut tetapi khusus untuk Jurnal Penyesuaian harus tetap menggunakan format Jurnal Umum.


Definisi Jurnal Penyesuaian

 

Jurnal Penyesuaian adalah jurnal yang dibuat jika ada perubahan saldo pada suatu akun sebelum dibuatkan Laporan Keuangan.

 

Jurnal Penyesuaian

 

Jurnal Penyesuaian adalah jurnal yang mengubah saldo akhir sebuah akun dengan tujuan supaya sesuai dengan saldo akhir sebenarnya.

 

Baca Juga : Jenis, Pengertian Serta Perbedaan Jurnal Khusus dan Jurnal Umum


Seperti yang sudah kita ketahui bahwa saldo pada sebuah akun harus sesuai dengan keadaan sebenarnya sehingga jika ada perbedaan pada saldo tersebut harus dibuatkan penyesuaian.

Angka penyesuaian tersebut akan dilakukan melalui Jurnal Penyesuaian pada proses akhir dari sebuah pencatatan pembukuan.

Selain menyesuaikan saldo akun biasanya jurnal penyesuaian juga dibuat untuk mengakui pendapatan atau biaya sesuai dengan periode pembukuan.

Dalam kondisi tertentu kadang ada Pendapatan atau Biaya yang belum dicatat karena tidak berkaitan langsung dengan Kas.

Berikut ini adalah beberapa alasan kenapa Perusahaan harus membuat Jurnal Penyesuaian :

  1. Perusahaan harus menyesuaikan beberapa biaya berdasarkan periode yang diakui
  2. Perusahaan harus membuat penyusutan dimana penyusutan pada asset ini akan dilakukan pada akhir proses pembukuan
  3. Perusahana harus mencatat biaya yang telah jatuh tempo meskipun belum dibayarkan
  4. Perusahaan harus mencatat Pendapatan sesuai denagn periode pembukuan
  5. Perusahaan harus menyesuaikan Utang jatuh tempo meskipun belum dibayarkan

Dari beberapa poin diatas terlihat bahw amemang Jurnal Penyesuaian ini hampir dipastikan tidak akan berhubungan dengan akun kas.      

 

Fungsi dan Manfaat Jurnal Penyesuaian

 

Dalam prosesnya tentu Perusahaan tidak akan membuat Jurnal Penyesuaian jika tidak memiliki manfaat serta fungsinya.

berikut ini adalah beberapa poin yang termasuk kedalam fungsi serta manfaat atas dibuatnya Jurnal Penyesuaian : 


1. Fungsi Jurnal Penyesuaian

  • Mengakui jumlah Pendapatan atau Biaya selama periode pembukuan berjalan
  • Menentukan saldo akhir pada akun sebelum dimasukkan kedalam Buku Bekas
  • Untuk mengetahui saldo akun yang sebenarnya sesuai dengan riil dari masing - masing akun tersebut 


2. Manfaat Jurnal Penyesuaian

  • Mencatat saldo akun secara akurat
  • Melacak pengeluaran sesuai dengan bukti riil
  • Membagi pengeluaran atau biaya sesuai dengan periode pembukuan
  • Mengoreksi kesalahan
  • Memastikan perbaikan pada jumlah saldo akun

Dari fungsi serta manfaat diatas terlihat bahwa memang Jurnal Penyesuaian memiliki peran penting pada alur atau proses pembukuan keuangan. 


Tujuan Jurnal Penyesuaian

 

Berikut ini adalah beberapa tujuan dari dibuatnya Jurnal Penyesuaian oleh Perusahaan pada proses Pembukuan :


1. Menyesuaikan Saldo Akun


Sebelum saldo akun dimasukkan kedalam Buku Besar kita harus memastikan bahwa saldo tersebut sudah sesuai dengan kondisi riil sebenarnya.

Jika ternyata ada saldo akun yang belum sesuai dengan kondisi sebenarnya maka koreksi atau kesalahan tersebut dilakukan melalui Jurnal  ini.


2. Mengakui Pendapatan Yang Belum Diterima


Dalam proses pengakuan Pendapatan ini akan dibagi kedalam dua jenis, pertama adalah pendapatan yang sudah diterima dan kedua adalah pendapatan yang belum diterima.

Meskipun ada Pendapatan belum diterima tapi periode pembukuan memang ada pada bulan yang sama maka ini harus tetap dicatat.

Pencatatan pada Pendapatan tersebut akan menggunakan Jurnal dan disebut dengan Penyesuaian.


3. Mengakui Biaya Yang Belum Dibayarkan


Jika ada biaya belum dibayarkan tetapi periode sudah masuk pada bulan yang sama maka ini juga harus diakui dan dicatat.

Kondisi yang ketiga ini sama persis dengan kondisi kedua diatas yaitu pengakuan Pendapatan.


4. Mengoreksi Kesalahan Saldo Akun


Jika ada kesalahan pencatatan khususnya pada buku Kas makan pihak Kasir tidak diperbolehkan mengoreksi secara langsung ( transaksi mundur ).

 

Baca Juga : Jurnal Khusus : Pengertian, Jenis, Format dan Perbedaan Jurnal Umum Dengan Jurnal Khusus

 

Tetapi koreksi untuk pembetulan transaksi ini akan dilakukan melalui pencatatan Jurnal tersebut.


Akun Yang Biasa Dibuatkan Jurnal Penyesuaian


Meskipun proses pembuatan Jurnal Penyesuaian ini memang sangat penting tapi tidak dilakukan pada semua akun.

Hanya pada beberapa akun saja yang biasa menggunakan atau mencatat transaksi pada Jurnal ini.

Akun yang biasa menggunakan Jurnal Penyesuaian tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Beban Perlengkapan : menyesuaikan jumlah biaya perlengkapan yang sudah digunakan 
  2. Biaya Dibayar Dimuka : beban yang sudah dicatat untuk masa yang akan datang tapi termasuk juga untuk beban bulan berjalan
  3. Penyusutan Aktiva Tetap : menghitung beban penyusutan Asset
  4. Pendapatan Diterima Dimuka : pendapatan yang sudah diterima tetapi belum dicatat pada akun kelompok Pendapatan
  5. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima : pendapatan yang seharusnya sudah diterima tapi belum dicatat perusahaan
  6. Sewa Dibayar Dimuka : pembayaran sewa yang sudah dilakukan untuk beberapa periode
  7. Persediaan Barang Dagang : menghitung dan mencatat persediaan akhir barang dagang
  8. Piutang Tak Tertagih : penyesuaian jumlah piutang yang tidak tertagih
  9. Kas Bank : penyesuaian saldo akhir

Masing - masing akun diatas tentu memiliki jenis transaksi serta pencatatan jurnal yang berbeda - beda.


Contoh Jurnal Penyesuaian


Supaya lebih mudah memahami akun penyesuaian diatas mari kita buat contoh serta masing - masing Jurnalnya.

 

Mencatat Transaksi Pada Jurnal Penyesuaian

 

Penjelasan jurnal ini akan dilengkapi dengan akun, angka, contoh serta penjelasan lain terkait dengan jenis penyesuaian.


1. Beban Perlengkapan


Pada  saat Perusahaan membeli perlengkapan biasanya akan langsung dicatat pada akun Perlengkapan.

Akhir periode pembukuan harus dilakukan penghitungan berapa jumlah perlengkapan terpakai.

Sehingga saldo akun Beban Perlengkapan hanya akan ditampilkan sesuai dengan perlengkapan yang terpakai saja.

Karena perlengkapan yang terpakai tersebutlah sejatinya merupakan biaya pada periode pembukuan bulan ini.

Untuk contoh misalnya : Pada awal bulan PT. A membeli perlengkapan sebesar 500.000. Pada akhir bulan setelah dilakukan pengecekan fisik perlengkapan jumlah yang terpakai hanya sebesar 375.000 saja.

Dari contoh tersebut tentu pada awal periode atau awal bulan jumlah yang dicatat pada akun Perlengkapan adalah sebesar 500.000 pada sisi Debet serta Kas pada posisi Kredit.

Sedangkan pada akhir bulan harus dimunculkan akun Biaya Perlengkapan sebesar 375.000 karena angka ini adalah merupakan riil biaya yang digunakan.

Untuk itu akan dibuat Jurnal  dengan akun sebagai berikut :


Akun Debet Kredit
Biaya Perlengkapan ( D )                 
375.000             -
Perlengkapan ( K )
- 375.000        


Seperti yang terlihat pada jurnal diatas bahwa pada posisi Debet adalah akun Biaya Perlengkapan serta pada posisi Kredit adalah akun Perlengkapan.

 

Baca Juga : Jurnal penyesuaian Akun Perlengkapan Serta Biaya Untuk Mengubah Saldo Akhir

 

Dengan menggunakan Jurnal Penyesuaian tersebut maka saldo akhir yang akan ditampilkan pada Laporan Keuangan adalah sebagai berikut :

  • Akun Perlengkapan pada sisi Asset Neraca sebesar 125.000 sesuai dengan jumlah sisa Perlengkapan belum digunakan
  • Akun Biaya Perlengkapan Pada Laporan Laba Rugi sebesar 375.000 sesuai dengan Perlengkapan yang terpakai

Perlu kehati - hatian memang dalam membuat Jurnal ini dan jangan sampai angka yang digunakan justru terbalik.    


2. Biaya Dibayar Dimuka

 

Biaya dibayar dimuka adalah biaya yang sudah dibayarkan tetapi masa manfaatnya lebih dari satu periode.

Pada saat pencatatan jurnal biaya ini langsung diakui sebagai Biaya padahal seharusnya biaya tersebut untuk dibebankan kedalam beberapa bulan.

Untuk contoh misalnya :

Tanggal 1 April 2024 Perusahaan A membayar Biaya Asuransi sebesar 600.000 dengan jangka waktu untuk 6 bulan.

Pencatatan jurnal yang dibuat tanggal 1 April 2024 saat pembayaran adalah sebagai berikut :


Akun Debet Kredit
Asuransi Dibayar Dimuka ( D )       
600.000            
Kas ( K )
- 600.000        


Seperti yang terlihat bahwa pada tanggal tersebut sudah dicatat pembayaran Asuransi dengan akun Asuransi dibayar Dimuka sisi Debit sebesar 600.000

Selanjutnya akhir bulan April harus dibuatkan Jurnal untuk Penyesuaian serta pengakuan biaya asuransi yang sudah jatuh tempo.

Jurnal Penyesuaian yang dibuat akhir bulan April adalah sebagai berikut :


Akun Debet Kredit
Biaya Asuransi ( D )                        
100.000            
Asuransi Dibayar Dimuka ( K )
- 100.000        


Pada Jurnal Penyesuaian diatas terlihat bahwa angka akun Asuransi Dibayar Dimuka akan dikurangi sebesar asuransi yang sudah jatuh tempo.

Serta sisi Debet akan dimunculkan Biaya Asuransi untuk jumlah asuransi yang telah jatuh tempo tersebut.

Adapun perhitungan Asuransi Jatuh Tempo diatas adalah sebagai berikut :


Biaya Asuransi = 1 x ( 600.000 / 6 )

Biaya Asuransi = 1 x 100.000

Biaya Asuransi = 100.000


Jika memang perhitungan asuransi jatuh tempo hanya dilakukan untuk 1 bulan saja maka angka yang akan digunakan adalah sebesar 100.000. 


3. Penyusutan Aktiva Tetap


Pada Neraca kelompok Aktiva atau Asset akan dibagi kedalam dua  bagian yaitu Aktiva Lancar serta Aktiva Tetap.

Pada kelompok Aktiva Tetap akan ditempatkan akun Kendaraan, Peralatan, Bangunan dan lain - lain.

Kelompok ini setiap akhir bulan harus dibuatkan Biaya Penyusutan dan salah satu caranya adalah melalui Jurnal dengan jenis Penyesuaian.

Untuk contoh misalnya : Angka Peralatan pada Neraca akhir periode adalah sebesar 2.785.375 dan penyusutan ditetapkan sebesar 10% setiap bulan.

Berdasarkan contoh tersebut maka Jurnal Penyusutan yang dibuat adalah sebagai berikut :


Akun Debet Kredit
Biaya Penyusutan Peralatan ( D )               
278.537            
Akum. Penyusutan Peralatan ( K )
- 278.537        


Untuk penyusutan Asset tersebut akun yang digunakan posisi Debet adalah Biaya Penyusutan Peralatan serta pada posisi Kredit adalah akun Akumulasi Penyusutan Peralatan.

Jika yang dihitung adalah asset lain misalnya Kendaraan maka akan digunakan akun Biaya Penyusutan Kendaraan serta Akum. Penyusutan Kendaraan.


4. Pendapatan Diterima Dimuka


Pendapatan Diterima Dimuka adalah akun yang digunakan untuk mencatat pendapatan dengan periode lebih dari 1 bulan pembukuan.

Meskipun uangnya telah diterima tentu perusahaan belum bisa mengakui sebagai Pendapatan karena periode pembukuan harus sesuai dengan jatuh tempo dari pendapatan tersebut.

Untuk contoh misalnya : awal bulan April Perusahaan menerima pembayaran sebesar 96.000.000 untuk pembayaran awal pekerjaan A dan B. Pada akhir bulan April 1 pekerjaan sebesar 38.500.000 telah selesai dikerjakan.

Pada awal bulan April jurnal yang akan dibuat sebagai catatan atas penerimaan uang adalah sebagai berikut :


Akun Debet Kredit
Kas ( D )                           
96.000.000            
Pendapatan Diterima Dimuka ( K )
- 96.000.000        


Akun yang digunakan pada awal pencatatan pada sisi Debet adalah Kas dan pada posisi Kredit adalah Pendapatan Diterima Dimuka.

Transaksi ini belum bisa diakui sebagai Pendapatan karena memang pekerjaan belum diselesaikan.

Pada akhir bulan April setelah ada pekerjaan yang diselesaikan maka harus dibuat Jurnal Penyesuaian.

Adapun Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :


Akun Debet Kredit
Pendapatan Diterima Dimuka ( D ) 
38.500.000            
Pendapatan Jasa ( K )
- 38.500.000        


Akun yang digunakan pada sisi Debet untuk penyesuaian adalah Pendapatan Diterima Dimuka dan sisi Kredit adalah Pendapatan Jasa.

Dengan jurnal tersebut maka posisi akun Pendapatan Diterima Dimuka akan berkurang dan akun Pendapatan akan bertambah.


5. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima

 

Pendapatan Yang Masih Harus Diterima adalah pendapatan  yang sudah menjadi hak bagi Perusahaan tetapi sampai dengan akhir masa pembukuan pendapatan tersebut belum diterima.

Karena pendapatan tersebut memang belum diterima oleh Perusahaan maka pencatatan atas transaksi tersebut dikelompokkan pada akun Pendapatan Yang Masih Harus Diterima.

Untuk contoh misalnya : Pada akhir periode PT. A sudah menyelesaikan pekerjaan sebesar 850.000 tetapi karena proses administrasi belum diselesaikan sepenuhnya maka pekerjaan tersebut belum dicatat pada akun Kas.

Adapun contoh tersebut dicatat pada Jurnal dengan akun sebagai berikut :

 

Akun Debet Kredit
Pendapatan YMH Diterima ( D ) 
850.000            
Pendapatan Jasa ( K )
- 850.000        


Akun yang digunakan pada posisi Debet adalah Pendapatan YMH Diterima dan pada posisi Kredit adalah Pendapatan Jasa.


6. Sewa Dibayar Dimuka

 

Sewa dibayar dimuka adalah pembayaran untuk biaya sewa yang dilakukan untuk beberapa periode tetapi sudah dibayarkan diawal.

Biasanya pembayaran ini akan dilakukan diawal tetapi pengakuan yang dicatat harus dilakukan setiap periode sesuai dengan masa atau jangka waktu sewa.

Untuk contoh misalnya : Pada awal April Perusahaan membayar sewa gedung kepada PT. X sebesar 67.200.000 untuk jangka waktu 1 Tahun.

Pada saat membayar uang Sewa Gedung tersebut Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :

 

Akun Debet Kredit
Sewa Dibayar Dimuka ( D )  
67.200.000            
Kas ( K )
- 67.200.000        


Akun yang digunakan pada posisi Debet adalah Sewa Dibayar Dimuka dan posisi Kredit adalah Kas.

Akun Sewa Dibayar Dimuka ini pada Neraca akan dicatat pada kelompok akun Piutang.

Selanjutnya pada akhir bulan April harus dibuatkan Jurnal Penyesuaian untuk mencatat Biaya Sewa Gedung.

Adapun Jurnal Penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut :

 

Akun Debet Kredit
Biaya Sewa Gedung ( D ) 
5.600.000            
Sewa Dibayar Dimuka ( K )
- 5.600.000        


Akun yang digunakan pada sisi Debet adalah Biaya Sewa Gedung serta pada posisi Kredit adalah akun Sewa Dibayar Dimuka.

 

7. Persediaan Barang Dagang

 

Pada akhir periode khusus untuk persediaan barang dagang biasanya akan dibuatkan jurnal Penyesuaian.

Jurnal ini akan mencatat seluruh pengakuan terhadap harga pokok terkait dengan barang yang sudah dijual.

Jika menggunakan metode Ikhtisar Laba/Rugi maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :

 

Akun Debet Kredit
Ikhtisar L/R ( D ) 
    xxx      
Persediaan Brg. Dagangan Awal ( K )
- xxx       
Persediaan Brg. Dagangan Akhir ( D )   
xxx
-       
Ikhtisar L/R ( K )
- xxx       


Sedangkan jika menggunakan metode yang lain maka Jurnalnya juga tentu akan berbeda - beda.


Baca Juga : Jurnal Pencatatan Stok Akhir Barang Dagangan Untuk Laporan Laba Rugi


Pada prosesnya pencatatan harga pokok pada Jurnal Penyesuaian ini memang sangat kompleks dan tergantung kepada metode yang digunakan.

Untuk itu terkait dengan harga pokok serta Persediaan Barang Dagang akan kita bahas Jurnal Penyesuaian pada satu artikel tersendiri. 

 

8. Piutang Tak Tertagih

 

Jika perusahaan mengalami masalah Piutang Tak Tertagih maka ini juga perlu dibuatkan Jurnal Penyesuaian.

Jurnal ini tentu akan mencatat berapa jumlah Piutang yang tidak bisa ditagihkan dengan alasan jelas serta sudah diketahui oleh para pihak terkait.

Untuk contoh misalnya : Pada akhir periode Perusahaan menghapus Piutang yang tidak bisa tertagih sebesar 7.775.500

Berdasarkan contoh tersebut maka Jurnal Penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut :

 

Akun Debet Kredit
Biaya Penghapusan Piutang ( D ) 
7.775.500            
Piutang Usaha ( K )
- 7.775.500        


Jurnal diatas akan menambah akun Biaya Penghapusan Piutang serta akan mengurangi saldo akun Piutang Usaha.

 

9. Kas Bank

 

Selanjutnya yang terakhir Jurnal Penyesuaian akan disusun untuk akun Kas Bank meskipun memang ini tidak selalu terjadi.

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa akhir bulan biasanya akan muncul biaya admin bank pada rek. Koran.

Jika pencatatan pada Buku Bank menggunakan dasar bukti penerimaan serta pengeluaran saja kadang transaksi tersebut terlewat untuk dicatat pada buku Bank.

Sehingga menimbulkan selisih pada saldo akhir dari akun Bank tersebut, untuk itu ini perlu dibuatkan Jurnal Penyesuaian.

Akun yang akan dgunakan hanya ada 2 yaitu Biaya Admin Banserta akun kas Bank saja dengan posisi masing - masing ada di Debet serta Kredit. 

   

Penutup

 

Pada dasarnya konsep serta pencatatan Jurnal Penyesuaian tidak akan selalu dibuatkan kecuali untuk Penyusutan Asset.

Karena penyusutan asset ini memang akan selalu dibuat jurnal secara rutin setiap akhir periode.

Pencatatan pada Jurnal Penyesuaian tersebut akan menyesuaikan dengan kondisinya saja, jika muncul transaksi seperti yang dicontohkan baru akan dibuat jurnal untuk menyesuaikan saldo akhir masing - masing akun.

Tapi jika membahas peran tentu Jurnal Penyesuaian ini memiliki peran sangat penting karena akan mengubah saldo akhir lebih akurat sesuai dengan bukti transaksi yang sudah ada.

Itulah pembahasan kita kali ini tentang Jurnal Penyesuaian dan semoga artikel ini bermanfat untuk semua pembaca.

Sampai jumpa kembali pada pembahan - pembahasan terkait pada artikel selanjutnya di www.firstfin.web.id

 Ikuti Informasi Terbaru Kami di Google News