Jurnal Utang Usaha - Akun yang akan cukup sering kita temui pada Laporan keuangan adalah Utang.
Perlakuan jurnal pada Utang atau Utang Usaha ini sebenarnya merupakan kebalikan dari akun Piutang Usaha.
Bahkan pada Laporan Keuangan khususnya Neraca posisi Utang Usaha ini akan berlawanan dengan Piutang Usaha.
Tentu untuk menampilkan angka Utang Usaha pada Laporan Keuangan langkah yang pertama adalah mencatat transaksi Utang Usaha pada Jurnal.
Pada artikel ini kita akan bahas bagaimana cara mencatat transaksi Utang Usaha pada Jurnal Umum serta Jurnal Khusus.
Mencatat Transaksi Utang usaha Pada Jurnal Umum Serta Jurnal Khusus
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa pada proses pencatatan Jurnal kita bisa memilih satu dari dua metode yang biasa digunakan.
Adapun kedua metode pada pencatatan Jurnal tersebut adalah metode Jurnal Umum serta metode Jurnal Khusus.
Jurnal Umum adalah metode pencatatan yang akan menggunakan satu format saja untuk seluruh transaksi keuangan.
Sedangkan Jurnal Khusus adalah metode pencatatan yang akan menggabungkan transaksi pada masing - masing kelompoknya.
Jurnal Khusus ini akan dibagi kedalam 4 jenis, yaitu sebagai berikut :
- Jurnal Khusus Pembelian
- Jurnal Khusus Penjualan
- Jurnal Khusus Penerimaan Kas
- Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
Selanjutnya untuk transaksi Utang Usaha ini secara umum kita bagi kedalam dua kelompok yaitu penambahan serta pembayaran Utang Usaha.
Baca Juga : Jurnal Khusus : Pengertian, Jenis, Format dan Perbedaan Jurnal Umum dengan Jurnal Khusus
Karena itulah pada Jurnal Khusus terkait dengan Utang Usaha akan ada dua Jurnal yang dibahas yaitu Pembelian serta Pengeluaran Kas.
Untuk proses pencatatan serta akun apa saja yang akan digunakan mari kita bahas satu persatu mulai dari Jurnal Umum.
1. Mencatat Utang Usaha Pada Jurnal Umum
Untuk pembahasan yang pertama mari kita catat transaksi Utang Usaha pada Jurnal Umum.
Seperti yang disebutkan diatas bahwa secara umum transaksi Utang Usaha ini dibagi kedalam dua bagian.
Pertama adalah transaksi penambahan Piutang serta yang kedua adalah transaksi pembayaran Utang Usaha.
Format Jurnal Umum yang akan digunakan pada kedua jenis transaksi diatas tentu akan sama saja.
1. Jurnal Umum Penambahan Utang Usaha
Pada dasarnya penambahan transaksi Utang Usaha ini akan berasal dari Pembelian dengan cara Kredit.
Ini artinya Utang Usaha akan bertambah jika muncul transaksi pembelian dan akun pembelian inilah yang akan digunakan sebagai penyeimbang akun Hutang Usaha.
Untuk contoh misalnya : Tanggal 2 Agustus 2023 PT. FirstFin.web.id membeli barang kepada PT. ABC sebesar 2.500.000 dengan cara tunai.
Berdasarkan contoh transaksi diatas maka jurnal penambahan Utang Usaha yang dibuat adalah sebagai berikut :
Pembelian ( D ) --- 2.500.000
Utang Usaha ( K ) -------- 2.500.000
Dari contoh diatas terlihat bahwa untuk penambahan Utang Usaha akan dicatat pada posisi Kredit.
2. Jurnal Umum Pembayaran Utang Usaha
Selanjutnya yang kedua kita akan melihat bagaimana Jurnal Utang Usaha untuk transaksi Pembayaran.
Untuk pembayaran Utang Usaha bisa kita bagi kedalam dua jenis tergantung kepada cara pembayaran pada transaksinya.
Untuk contoh misalnya : Tanggal 3 Agustus 2023 PT. FirstFin.web.id membayar Utang kepada PT. ABC sebesar 1.500.000.
Berdasarkan contoh transaksi diatas maka Jurnal yang akan dibuat adalah sebagai berikut :
Utang Usaha ( D ) --- 1.500.000
Kas / Bank ( K ) ------------ 1.500.000
Untuk akun Kas atau Bak tergantung kepada jenis pembayaran atau cara pembayaran yang dilakukan.
Baca Juga : Contoh Jurnal Pembayaran Utang Usaha Dengan Cara Tunai dan Transfer Bank
Jika cara bayar yang dilakukan adalah Tunai maka akun yang akan digunakan adalah Kas.
Sebaliknya jika cara bayar yang dilakukan adalah melalui transfer maka akun yang akan digunakan adalah Bank.
2. Mencatat Utang Usaha Pada Jurnal Khusus
Selanjutnya untuk cara yang kedua mari kita catat transaksi Utang Usaha dengan menggunakan Jurnal Khusus.
Seperti yang disebutkan diatas bahwa untuk transaksi Utang Usaha akan terkait dengan Jurnal Khusus Pembelian serta Jurnal Khusus Pengeluaran Kas.
1. Utang Usaha Pada Jurnal Khusus Pembelian
Jurnal Khusus pertama yang akan kita buat adalah pada Jurnal Khusus Pembelian untuk transaksi penambahan Utang Usaha.
Transaksi Pembelian barang dagang dengan cara kredit inilah yang akan menambah angka atau jumlah Utang Usaha.
Dengan menggunakan contoh transaksi diatas maka Jurnal Pembelian yang akan dibuat adalah sebagai berikut :
Dari contoh diatas terlihat bahwa pada Jurnal Pembelian posisi Debet akan dicatat pada kolom Pembelian.
Selanjutnya pada posisi Kredit akan dicatat pada kolom Utang Dagang atau Utang Usaha.
2. Utang Usaha Pada Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
Selanjutnya yang kedua mari kita bahas tentang cara mencatat pembayaran Utang Usaha dengan menggunakan Jurnal Khusus Pengeluaran Kas.
Berdasarkan contoh transaksi diatas maka Jurnal Khusus Pengeluaran Kas yang dibuat adalah sebagai berikut :
Pada contoh diatas terlihat bahwa pada dasarnya posisi akun yang digunakan akan tetap sama.
Hanya saja pada Jurnal Khusus Pengeluaran Kas masing - masing akun akan dibuatkan kolom.
3. Penutup
Pada dasarnya untuk akun yang digunakan baik pada Jurnal Umum ataupun Jurnal Khusus akan tetap sama saja.
Adapun akun yang digunakan tersebut adalah Pembelian pada posisi Kredit dan akun Utang Usaha pada posisi Debet.
Dua akun diatas akan digunakan jika akan penambahan Utang Usaha yang sumbernya dari Pembelian dengan cara kredit.
Selanjutnya akun yang digunakan adalah Utang Usaha pada posisi Debet serta akun Kas atau Bank pada posisi Kredi.
Dua akun diatas akan digunakan jika transaksi yang dicatat adalah pembayaran Utang Usaha.
Itulah pembahasan kita kali ini tentang jurnal utang usaha dan semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.