Jurnal Khusus - Konsep pencatatan pada pembukuan Perusahaan secara umum dibagi kedalam dua jenis.
Jenis yang pertama pencatatan pada Pembukuan Perusahaan menggunakan Jurnal Umum.
Sedangkan jenis yang kedua pada pencatatan keuangan Perusahaan adalah dengan menggunakan Jurnal Khusus.
Biasanya untuk Perusahaan dengan skala yang tidak terlalu besar proses pencatatan akan menggunakan Jurnal Umum.
Sebaliknya untuk Perusahaan dengan skala yang cukup besar proses pencatatan akan menggunakan Jurnal Khusus.
Untuk lebih mengenal tentang apa itu Jurnal Khusus mari kita membahasnya dalam artikel ini sampai dengan selesai.
Pengertian, Jenis dan Format Jurnal Khusus
Pada dasarnya pencatatan pada Pembukuan dengan menggunakan Jurnal Khusus ini akan sama saja dengan Jurnal Umum.
Karena pada alur Pembukuan urutan setelah Jurnal Umum atau Jurnal Khusus tersebut akan dilakukan rekapitulasi pada Buku Besar.
Hanya saja memang dengan menggunakan Jurnal Khusus transaksi akan dipisahkan masing - masing berdasarkan jenis transaksinya.
1. Pengertian Jurnal Khusus
Jurnal Khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat seluruh transaksi keuangan Perusahaan berdasarkan masing - masing jenis transaksi yang terus berulang - ulang.
Biasanya Jurnal Khusus ini akan digunakan jika memang transaksi keuangan yang ada pada Perusahaan cukup banyak dan terjadi terus menerus secara berulang - ulang.
Selanjutnya Jurnal Khusus ini akan dibagi kedalam beberapa jenis sesuai dengan transaksinya.
Ini tentu akan membagi Jurnal Khusus ini kedalam beberapa jenis sesuai dengan kelompok transaksinya.
Selain akan dibagi berdasarkan jenisnya tentu saja masing - masing Jurnal Khusus akan memiliki format yang berbeda - beda.
2. Format dan Jenis Jurnal Khusus
Secara umum Jurnal Khusus ini akan dibagi kedalam 4 jenis sesuai dengan kelompok transaksinya.
Kelompok transaksi tersebut tentu akan dicatat berdasarkan setiap transaksi yang terjadi pada Perusahaan.
Sehingga pada pencatatan dengan menggunakan Jurnal Khusus ini kita tidak hanya mencatat transaksi pada satu jurnal saja.
Adapun keempat jenis Jurnal Khusus tersebut adalah Jurnal Penerimaan Kas, Jurnal Pengeluaran Kas, Jurnal Pembelian serta Jurnal Penjualan.
Untuk pengertian dan format dari masing - masing Jurnal Khusus mari kita bahas satu persatu.
1. Jurnal Khusus Penjualan
Jurnal Khusus Penjualan adalah jurnal yang akan mencatat seluruh transaksi Perusahaan dan terkait dengan Penjualan barang secara kredit.
Bagian penting yang akan ada pada Jurnal Khusus Penjualan adalah akun Penjualan dengan akun Piutang Dagang atau Piutang Usaha.
Baca Juga : Jurnal Penjualan : Pengertian, Format, Jenis dan Contoh Jurnal Penjualan
Pada bagian Debet Jurnal Khusus Penjualan ini akan mencatat transaksi pada akun Piutang Usaha.
Sebaliknya pada sisi Kredit Jurnal Khusus Penjualan ini akan mencatat transaksi pada akun Penjualan.
Untuk format dan kolom yang ada pada Jurnal Khusus Penjualan adalah sebagai berikut :
Seperti yang terlihat pada contoh diatas bahwa pada Jurnal Khusus Penjualan ini kolomnya ada Piutang dengan Penjualan saja.
2. Jurnal Khusus Pembelian
Jurnal Khusus Pembelian adalah jurnal yang akan mencatat seluruh transaksi Perusahaan yang terkait dengan Pembelian barang secara kredit.
Jurnal Pembelian ini merupakan jurnal kebalikan dari Jurnal Khusus Penjualan yang sudah kita bahas diatas.
Transaksi yang akan dicatat pada Jurnal Khusus Pembelian ini hanya pembelian secara kredit saja.
Meskipun pada prakteknya tetap disediakan kolom Serba Serbi untuk mencatat akun lain yang juga ada kemungkinan muncul pada Jurnal Khusus ini.
Adapun format dan kolom yang digunakan pada Jurnal Khusus Pembelian adalah sebagai berikut :
Hampir sama dengan Jurnal Khusus Penjualan pada Jurnal Khusus Pembelian ini akan fokus pada Pembelian serta Utang Dagang.
Inilah alasannya kenapa pada contoh format Jurnal khusus penjualan diatas pada bagian Debet akan muncul kolom Pembelian.
Sebaliknya pada sisi Kredit yang akan ditampilkan kolom Hutang Dagang sebagai lawan dari akun Pembelian.
3. Jurnal Khusus Penerimaan Kas
Jurnal Khusus Penerimaan Kas adalah jurnal yang akan mencatat seluruh transaksi terkait dengan penerimaan Kas.
Pada Jurnal khusus penerimaan Kas ini yang akan dicatat hanya pada transaksi penerimaan Kas saja.
Tetapi dibandingkan dengan Jurnal Penjualan dan Jurnal Pembelian memang Jurnal Penerimaan Kas ini format pada kolomnya jauh lebih banyak.
Tampilan pada format Jurnal Khusus Penerimaan Kas adalah sebagai berikut :
Seperti yang terlihat pada contoh format diatas bahwa pada Jurnal Khusus Penerimaan Kas akun yang paling penting dan wajib untuk ditampilkan adalah Kas pada sisi Debet.
Baca Juga : Jurnal Penerimaan Kas : Pengertian, Fungsi, Format, Contoh Jurnal dan Soalnya
Karena memang pada Jurnal ini akun yang akan selalu muncul pada sisi Debet dan selalu sama adalah akun Kas.
4. Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
Jurnal Khusus Pengeluaran Kas adalah jurnal yang akan mencatat seluruh transaksi pengeluaran Kas Perusahaan.
Jurnal Pengeluaran Kas ini merupakan kebalikan dari Jurnal Penerimaan Kas yang sudah kita bahas.
Pada Jurnal Pengeluaran Kas ini seluruh transaksi yang terkait dengan pengeluaran Kas akan dicatat.
Untuk format dan kolom pada Jurnal Khusus Pengeluaran Kas adalah sebagai berikut :
Pada contoh format Jurnal Pengeluaran Kas diatas terlihat bahwa akun yang wajib untuk disertakan pada Jurnal Khusus ini adalah Kas.
Hanya saja pada Jurnal Khusus ini posisi Kas ada pada kelompok kolom bagian Kredit bukan Debet.
Tentu ini sesuai dengan pola pada pengeluaran Kas dimana pada pengeluaran Kas posisi Kredit adalah akun Kas.
3. Contoh Jurnal Khusus
Selanjutnya mari kita bahas tentang contoh soal Jurnal Khusus dengan format yang sudah dicontohkan diatas.
Hanya saja untuk contoh transaksi pada pembahasan ini tidak terlalu banyak dan jika ingin detail silakan buka artikel yang secara khusus membahas masing - masing jurnal diatas.
Untuk contoh berikut ini adalah transaksi yang akan kita gunakan :
- 1 Juli 2023 : PT. XYZ membayar Piutang kepada Perusahaan sebesar 2.750.000 dengan cara tunai
- 3 Juli 2023 : Perusahaan membayar Utang pada PT. FGH sebesar 3.765.750
- 5 Juli 2023 : Perusahaan membeli barang dagang dengan cara kredit sebesar 12.345.000
- 6 Juli 2023 : Perusahaan menjual barang kepada PT. DFG sebesar 875.000 dengan cara Kredit
- 7 Juli 2023 : Perusahaan menjual barang kepada PT. XYZ dengan cara tunai sebesar 575.000
- 8 Juli 2023 : Perusahaan membeli Materai sebanyak 500.000 atau 50 lembar
Dari beberapa contoh transaksi diatas mari kita catat pada masing - masing Jurnal Khusus sesuai dengan transaksinya.
Adapun Jurnal Khusus yang dibuat adalah sebagai berikut :
Seperti yang terlihat pada contoh diatas bahwa transaksi akan dipisahkan dan dicatat pada masing - masing Jurnal Khusus.
4. Perbedaan Jurnal Khusus dan Jurnal Umum
Dari contoh dan pembahasan diatas sebenarnya sudah cukup terlihat perbedaan antara Jurnal Umum dan Jurnal Khusus.
Untuk mudahnya berikut ini adalah beberapa perbedaan antara Jurnal Umum dan Jurnal Khusus :
- Jurnal umum akan fokus kepada pencatatan seluruh transaksi sedangkan pada Jurnal Khusus fokus pencatatan akan dibagi sesuai dengan masing - masing jenis jurnalnya
- Jurnal umum mencatat transaksi secara umum sedangkan pada Jurnal Khusus akan mencatat transaksi secara lebih spesifik
- Jurnal umum akan mencatat dan menggabungkan seluruh transaksi sedangkan pada Jurnal Khusus akan mencatat sesuai dengan jenisnya dan ini tentu akan mempermudah pelacakan transaksi
- Jurnal umum biasanya akan dicatat pada akhir periode sedangkan pada Jurnal Khusus akan dicatat setiap terjadi transaksi
- Jurnal Umum hanya akan dibuat satu format saja sedangkan pada Jurnal Khusus akan dibuat beberapa format sesuai dengan jenis jurnalnya
- Pada saat menggunakan Jurnal Umum sama sekali tidak akan menggunakan Jurnal Khusus tapi sebaliknya saat menggunakan Jurnal Khusus biasanya kita juga tetap akan menggunakan Jurnal Umum
Dari beberapa perbedaan Jurnal Umum dengan Jurnal Khusus diatas kita sudah bisa membandingkan kira - kira Jurnal mana yang akan digunakan untuk mencatat transaksi Keuangan Perusahaan.
5. Penutup
Pada dasarnya penggunaan Jurnal Umum atau Jurnal Khusus pada Perusahaan tetap akan direkapitulasi pada Buku Besar atau istilanya dipsoting kedalam Buku Besar.
Langkah posting Jurnal Khusus ke Buku Besar dilakukan sama seperti langkah posting pada Jurnal Umum.
Sehingga kita tidak perlu khawatir dan bingung mengenai jurnal mana yang akan digunakan.
Tapi bagian yang paling penting untuk diperhatikan adalah jika jumlah transaksi yang terjadi pada Perusahaan cukup banyak dan berulang - ulang maka rasanya memilih untuk menggunakan Jurnal Khusus adalah pilihan yang paling tepat.
Itulah pembahasan kita kali ini tentang Jurnal Khusus dan semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.