Pembelian Tunai Pada Jurnal Khusus - Salah satu jenis pada jurnal Khusus yang mungkin sudah pasti kita kenal adalah Jurnal Khusus Pembelian.
Jurnal Khusus Pembelian ini akan mencatat seluruh transaksi Pembelian dengan cara kredit.
Lalu, jika terjadi pembelian tunai dimana kita akan mencatat transaksi tersebut ?
Jika kita menggunakan Jurnal Umum tentu ini tidak perlu ditanyakan karena memang pencatatan Pembelian tunai akan otomatis dicatat pada Jurnal Umum tersebut.
Tapi jika memang kita menggunakan Jurnal Khusus mari kita bahas pada artikel ini kira - kira kita akan mencatat transaksi tersebut pada Jurnal Khusus apa.
Mencatat Transaksi Pembelian Tunai Pada Jurnal Khusus
Jurnal Khusus adalah jurnal yang akan mencatat seluruh transaksi pada Perusahaan dengan cara mengelompokkannya sesuai dengan jenis transaksinya.
Tentu salah satu Jurnalnya adalah Jurnal Pembelian sesuai dengan yang dijelaskan diatas.
Selanjutnya sesuai dengan pengertian diatas bahwa transaksi yang akan dicatat pada Jurnal Khusus Pembelian adalah hanya pada transaksi Pembelian kredit saja.
Baca Juga : Jurnal Khusus : Pengertian, Jenis, Format dan Perbedaan Jurnal Umum dengan Jurnal Khusus
Tapi pada dasarnya jika ada transaksi Pembelian Tunai kita bisa mencatat transaksi tersebut pada dua Jurnal Khusus.
Kedua Jurnal Khusus tersebut adalah Jurnal Khusus Pembelian serta Jurnal Khusus Pengeluaran Kas.
1. Mencatat Pembelian Tunai Pada Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
Konsep yang pertama ini akan sangat sesuai dengan pengertian dari Jurnal Khusus Pembelian yang sudah disebutkan diatas.
Karena secara umum memang yang akan dicatat pada Jurnal Khusus Pembelian ini hanya transaksi Pembelian Kredit saja.
Sehingga jika terjadi transaksi Pembelian Tunai maka ini akan dicatat pada Jurnal Khusus yang lain yaitu Jurnal Khusus Pengeluaran Kas.
Jurnal Khusus Pengeluaran Kas adalah jurnal khusus yang akan mencatat seluruh transaksi terkait dengan pengeluaran Kas.
Pembelian tunai ini tentu merupakan transaksi yang termasuk kedalam jenis ini hanya saja tentu akun yang digunakan tetap Pembelian.
Konsepnya tentu mencatat akun Pembelian pada kolom Pembelian yang tentu saja akan dimunculkan pada Jurnal Pengeluaran Kas.
Baca Juga : Jurnal Pengeluaran Kas : Pengertian, Fungsi, Format, Contoh Soal dan Jurnalnya
Jika memang ada Pembelian Tunai maka proses pencatatan transaksi pada Jurnal Pengeluaran Kas adalah sebagai berikut :
Seperti yang terlihat pada contoh diatas bahwa angka Pembelian Tunai akan langsung dicatat pada kolom Pembelian serta kolom Kas di sisi Kredit.
Salah satu kekurangan dari cara ini adalah angka pada Pembelian akan terbagi menjadi dua.
Pembelian yang dilakukan dengan cara kredit ada pada Jurnal Khusus Pembelian sedangkan Pembelian yang dilakukan dengan cara tunai akan ada atau akan dicatat pada Jurnal Pengeluaran Kas.
2. Mencatat Pembelian Tunai Pada Jurnal Khusus Pembelian
Selanjutnya cara yang kedua kita juga bisa mencatat Pembelian Tunai pada Jurnal Khusus Pembelian.
Konsep ini dijalankan dengan tujuan supaya angka atau jumlah Pembelian akan ada pada satu Jurnal yang sama.
Karena dengan cara ini angka Pembelian Tunai dan angka Pembelian Kredit ada pada satu Jurnal yang sama yaitu Jurnal Khusus Pembelian.
Urutan pencatatan pada cara yang kedua ini adalah pertama mencatat Pembelian Tunai pada Jurnal Khusus Pembelian.
Selanjutnya yang kedua adalah mencatat angka Pembelian Tunai tersebut pada Jurnal Khusus Pengeluaran Kas.
Tapi mohon dicatat bahwa pada pencatatan Jurnal Pengeluaran Kas bukan dianggap sebagai Pembelian tapi dianggap sebagai pembayaran Hutang Dagang.
Jadi pada cara yang kedua ini Pembelian ini dianggap sebagai pembelian kredit tapi kemudian langsung dibayar melalui Jurnal Khusus Pengeluaran Kas.
Adapun contoh pencatatan transaksi Pembelian Tunai pada Jurnal Pembelian dan Jurnal Pengeluaran Kas adalah sebagai berikut :
Seperti yang terlihat pada contoh diatas bahwa pada tanggal yang sama langsung transaksi Pembelian Tunai akan dicatat juga pada Jurnal Khusus Pengeluaran Kas.
Baca Juga : Pahami Pengertian, Format, dan Contoh Jurnal Pembelian Sebelum Membuatnya
Dengan cara ini maka angka Pembelian akan ada pada satu Jurnal dan tentu saja angka Hutang Dagang juga akan langsung berubah karena angka Pembelian tersebut telah dianggap dibayarkan melalui Jurnal Khusus Pengeluaran Kas.
3. Penutup
Dari kedua cara diatas silakan pilih kira - kira cara mana yang akan digunakan untuk mencatat transaksi Pembelian Tunai.
Jika memang ingin mengikuti pola Jurnal Khusus sesuai dengan fungsi utamanya maka silakan gunakan cara yang pertama.
Sedangkan jika ingin menampilkan angka pembelian pada satu Jurnal saja maka bisa dengan menggunakan cara yang kedua.
Kedua cara diatas tentu akhirnya akan memiliki saldo yang sama pada Laporan Keuangan.
Karena memang angka pada Jurnal Khusus tersebut akan direkapitulasi pada Buku Besar di akhir periode.
Itulah pembahasan kita kali ini tentang cara mencatat transaksi Pembelian Tunai pada Jurnal Khusus dan semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.