Jurnal Umum Untuk Mencatat Transaksi Pembelian, Retur dan Potongan

Jurnal Umum Pembelian - Pada aktifitas dan pencatatan Keuangan Perusahaan ada beberapa akun yang sangat penting untuk diperhatikan.

Salah satu akun tersebut adalah Pembelian karena memang Pembelian ini akan cukup penting perannya pada Laporan Laba Rugi.

Pada prosesnya Pembelian ini akan dicatat pada Jurnal baik dengan menggunakan Jurnal Umum maupun Jurnal Khusus.

Selanjutnya pada artikel ini kita akan bahas bagaimana cara mencatat Pembelian pada Jurnal Umum


Jurnal Umum Untuk Pembelian, Retur dan Potongan


Pada proses pencatatan transaksi khusus untuk Pembelian ini kondisinya akan dibagi kedalam dua jenis transaksi.

Kondisi yang pertama adalah Pembelian tersebut dilakukan dengan cara Kredit dan kondisi yang kedua transaksi Pembelian dilakukan dengan cara tunai.

Jika Pembelian dengan cara kredit tersebut dicatat pada Jurnal Umum maka tentu ini akan ada pada posisi Debet.

Untuk pencatatan transaksi Pembelian kita juga harus memapu membedakan mana yang akan dicatat pada kelompok Jurnal Umum Pembelian barang dagang serta mana yang akan dicatat pada kelompok bukan pembelian barang dagang.


Baca Juga : Pahami Pengertian, Format, dan Contoh Jurnal Pembelian Sebelum Membuatnya


Untuk contoh Jurnal Umum Pembelian sesuai dengan kondisi yang sudah dijelaskan diatas mari kita bahas satu persatu sampai dengan selesai.


1. Jurnal Umum Pembelian Kredit


Pembahasan yang pertama mari kita lihat bagaimana cara mencatat transaksi Pembelian kredit pada Jurnal Umum.

Pada pembelian kredit ini tentu ada dua akun yang akan dilibatkan pada Jurnal Umum.

Pembelian Kredit pada Jurnal Umum sisi Debet akan dicatat pada akun Pembelian sedangkan pada sisi Kredit akan dicatat pada akun Utang Dagang.

Untuk contoh Jurnal Umum Pembelian dengan cara kredit berikut ini transaksi yang akan digunakan :

  • 1 Juli 2023 : Perusahaan membeli barang dari PT. ABC dengan jumlah 8.750.000 dengan cara kredit
  • 3 Juli 2023 : Perusahaan membeli barang dengan cara kredit sebesar 3.450.000 dari PT. XYZ dan syarat yang ditentukan adalah 2/10 n/30
  • 5 Juli 2023 : Perusahaan membeli Peralatan secara kredit kepada CV. GFJ sebesar 1.750.500
  • 10 Juli 2023 : Dibeli Perlengkapan secara kredit sebesar 575.300

Dari contoh transaksi pembelian diatas mari kita buat Jurnalnya pada Jurnal Umum satu persatu.

Transaksi tanggal 1 Juli 2023 merupakan transaksi Pembelian Kredit sehingga pada Jurnal Umum Pembelian secara kredit ini jurnalnya adalah sebagai berikut :


Pembelian ( D ) ---- 8.750.000

    Utang Usaha ( K ) ---------- 8.750.000


Selanjutnya transaksi tanggal 3 Juli 2023 juga merupakan transaksi Pembelian kredit sehingga jurnal yang dibuat sama dengan diatas yaitu sebagai berikut :


Pembelian ( D ) ---- 3.450.000

    Utang Usaha ( K ) ---------- 3.450.000


Selanjutnya untuk transaksi yang ketiga ini bukan Pembelian barang dagang dan mohon dicatat bahwa untuk pembelian yang bukan merupakan barang dagang maka ini jangan dicatat pada akun Pembelian.

Pembelian Peralatan secara kredit pada Jurnal Umum akan dicatat pada akun Peralatan atau Biaya Peralatan bukan Pebelian.

Adapun jurnal umum yang dibuat untuk Pembelian Peralatan dengan cara kredit sesuai dengan contoh transaksi diatas pada Jurnal Umum adalah sebagai berikut :


Biaya Peralatan ( D ) ---- 1.750.500

    Utang Usaha ( K ) ---------------- 1.750.500


Contoh transaksi yang terakhir ini juga bukan merupakan pembelian barang dagang.

Sehingga Jurnal Umum yang dibuat akan langsung mengacu kepada Perlengkapan bukan Pembelian.

Adapun Jurnal Umum untuk Pembelian Perlengkapan secara kredit sesuai dengan contoh diatas adalah sebagai berikut :


Biaya Perlengkapan ( D ) ---- 575.300

    Utang Usaha ( K ) --------------------- 575.300


Dari beberapa contoh diatas bisa kita simpulkan bahwa Jurnal Umum untuk Pembelian dibagi kedalam dua jenis.


Jurnal Umum Pembelian - firstfin.web.id


Jenis yang pertama adalah Jurnal Umum untuk Pembelian Barang Dagang dimana untuk transaksi ini akun yang akan digunakan adalah Pembelian.

Sedangkan jenis yang kedua adalah untuk transaksi Pembelian yang bukan merupakan Barang Dagang.

Contohnya sudah ada dua transaksi diatas yaitu Pembelian Peralatan serta Pembelian Perlengkapan.

Meskipun kedua Pembelian tersebut dilakukan secara kredit tetapi tidak akan dicatat kedalam akun Pembelian.

Bagian penting terakhir adalah terkait dengan Pembelian bahan baku, dimana konsep pembelian bahan baku ini juga akan dicatat kedalam akun Pembelian.

Hanya saja pada saat Pembelian bahan baku dicatat dalam Jurnal Umum dengan akun khusus Pembelian Bahan Baku.

Karena memang konsep Pembelian dan Harga Pokok pada bidang Produksi sedikit berbeda dengan Perusahaan Dagang.

Khusus untuk Pembelian Bahan Baku kita akan buatkan pembahasan secara khusus supaya lebih jelas.


2. Jurnal Umum Pembelian Tunai


Selanjutnya pembahasan yang kedua kita akan melihat bagaimana Jurnal Umum yang dibuat jika transaksi Pembelian yang dilakukan justru dengan cara tunai.

Pada dasarnya konsep Jurnal Umum pada Pembelian dengan cara tunai ini tetap mirip dengan cara pada pembelian kredit.

Hanya saja akun yang digunakan bukan Utang Dagang atau Utang Usaha melainkan akun Kas.

Biasanya pada Perusahaan konsep "Tunai" ini bisa dibagi kedalam dua jenis yaitu pembayaran dilakukan secara tunai dan transfer.

Jika pembayaran dilakukan langsung dengan cara tunai maka akun yang digunakan adalah Kas.

Sedangkan jika pembayaran dilakukan dengan cara transfer maka aku yang digunakan tentu saja adalah Bank bukan Kas.

Untuk contoh Jurnal Umum Pembelian dengan cara tunai berikut ini adalah transaksi yang akan kita gunakan :

  • 1 Juli 2023 : Perusahaan membeli barang dari PT. ABC dengan jumlah 8.750.000 dengan cara tunai
  • 3 Juli 2023 : Perusahaan membeli barang sebesar 3.450.000 dari PT. XYZ dan pembayaran dilakukan melalui transfer pada saat barang diterima
  • 5 Juli 2023 : Perusahaan membeli Peralatan tunai kepada CV. GFJ sebesar 500.000

Dari tiga contoh transaksi Pembelian tunai diatas mari kita buatkan Jurnal Umum sesuai dengan akun masing - masing transaksi tersebut.

Transaksi yang pertama tanggal 1 Juli 2023 merupakan Pembelian barang dagang sehingga akun yang digunakan tentu saja adalah pembelian.

Jurnal Umum yang dibuat untuk contoh yang pertama adalah sebagai berikut :


Pembelian ( D ) ---- 8.750.000

    Kas ( K ) --------------------- 8.750.000


Selanjutnya contoh yang kedua transaksi tanggal 3 Juli 2023, transaksi ini juga merupakan pembelian barang dagang hanya saja pembayaran dilakukan dengan cara transfer bukan tunai dari Kas.

Jurnal Umum yang dibuat untuk contoh yang kedua adalah sebagai berikut :


Pembelian ( D ) ---- 3.450.000

    Bank ( K ) ------------------- 3.450.000


Selanjutnya contoh yang ketiga adalah transaksi Pembelian Peralatan dengan cara tunai.

Karena ini Peralatan bukan Barang Dagang maka akun untuk Pembelian tentu adalah Peralatan bukan Pembelian.

Adapun Jurnal Umum yang ketiga adalah sebagai berikut :


Biaya Peralatan ( D ) ---- 500.000

    Kas ( K ) ------------------------ 500.000


Seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa pada dasarnya perbedaan Jurnal Umum pada pembelian Tunai dan Kredit hanya pada akun lawannya saja.

Jika transaksi Pembelian dilakukan dengan cara kredit maka akun yang digunakan adalah Utang Usaha atau Utang Dagang.

Sedangkan jika Pembelian dilakukan dengan cara tunai maka akun yang digunakan adalah Kas seperti pada contoh diatas.


3. Jurnal Umum Pembelian dengan PPN


Selanjutnya pembahasan yang ketiga bagaimana jika Pembelian barang dagang yang dilakukan sudah disertakan PPN atau Pajak Pertambahan Nilai.

Untuk banyak transaksi memang sudah disertakan PPN pada setiap barang yang kita beli baik dengan cara kredit maupun tunai.

Untuk contoh transaksi Pembelian yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

  • 1 Juli 2023 : Perusahaan membeli barang dari PT. ABC dengan jumlah 8.750.000 dengan cara tunai dengan PPN sebesar 11%.
  • 3 Juli 2023 : Perusahaan membeli barang sebesar 3.450.000 dari PT. XYZ dengan cara Kredit dan PPN atas transaksi ini dibebankan sebesar 11%

Jurnal Umum yang dibuat untuk dua transaksi diatas yang sudah ditambah dengan PPN adalah sebagai berikut :

Jurnal Umum Pembelian untuk contoh yang pertama adalah sebagai berikut :


Pembelian ( D ) ------- 8.750.000

PPN Masukan ( D ) ----  962.500 

    Kas ( K ) ------------------------ 9.712.500


Sedangkan untuk Jurnal Umum Pembelian pada contoh yang kedua adalah sebagai berikut :


Pembelian ( D ) ------- 3.450.000

PPN Masukan ( D ) ----  379.500 

    Utang Usaha ( K ) --------------- 3.829.500


Dari dua contoh diatas sebenarnya konsep jurnal Pembelian baik dengan cara tunai ataupun kredit dengan tambahan PPN tetap sama seperti tanpa PPN.


Jurnal Umum Pembelian dengan PPN - firstfin.web.id


Hanya saja jika disertakan dengan PPN maka akan ditambahkan akun PPN Masukan yang tentu saja akan menyimpan angka PPN tersebut.


4. Jurnal Umum Potongan Pembelian


Selanjutnya pembahasan yang keempat kita akan melihat Jurnal Umum untuk pembelian barang dagang yang disertakan dengan Potongan.

Apa itu potongan Pembelian ?

Potongan pembelian adalah diskon yang diberikan oleh Penjual kepada Pembeli dengan alasan tertentu.

Karena potongan ini akan muncul pada pembelian maka secara otomatis harus dilakukan pencatatan pada Jurnalnya.

Berikut ini adalah contoh transaksi Potongan Pembelian yang akan kita gunakan :

  • Tanggal 1 Juli 2023 : Perusahaan membeli barang dengan cara tunai sebesar 5.750.000 dan karena pembelian dilakukan secara tunai maka Perusahaan mendapatkan potongan sebesar 5%
  • Tanggal 3 Juli 2023 : Perusahaan membeli barang dengan cara kredit sebesar 3.250.000, syarat pembelian yang diberikan adalah 2/10 n/30
  • Tanggal 7 Juli 2023 : Perusahaan membayar Utang atas Pembelian barang tanggal 3 Juli 2023 dengan cara tunai

Dari contoh transaksi diatas mari kita buat Jurnal Pembelian yang tentu saja akan dilengkapi dengan Potongan pembelian.

Untuk Jurnal Umum Pembelian tanggal 1 Juli 2023 yang dibuat adalah sebagai berikut : 


Pembelian ( D ) ------- 5.750.000

    Potongan Pembelian ( K ) ------- 287.500 

    Kas ( K ) ----------------------- 5.462.500


Selanjutnya Jurnal Umum yang dibuat pada tanggal 3 Juli 2023 adalah sebagai berikut :


Pembelian ( D ) ------- 3.250.000

    Utang Usaha ( K ) ------------- 3.250.000


Pada contoh yang kedua ini belum disertakan potongan pembelian karena memang Potongan Pembelian tersebut disertakan pada syarat yaitu 2/10 n/30.

Ini artinya jika Perusahaan membayar Pembelian tersebut kurang dari 10 hari setelah pembelian maka akan diberikan potongan sebesar 2%.

Pada contoh diatas Utang Usaha atas Pembelian ini dibayar tanggal 7 Juli 2023 sehingga Perusahaan akan mendapatkan potongan sebesar 2%.

Adapun Jurnal Umum yang dibuat pada tanggal 7 Juli 2023 disertai dengan Potongan Pembelian adalah sebagai berikut :


Utang Usaha ( D ) ------- 3.250.000

    Potongan Pembelian ( K ) ------- 162.500 

    Kas ( K ) ----------------------- 3.087.500


Dari contoh diatas terlihat bahwa intinya jika muncul atau jika ada Potongan pada Pembelian kita hanya cukup menambahkan akun Potongan Pembelian saja.

Konsep ini tentu akan sama atau mirip dengan munculnya PPN pada transaksi Pembelian Barang Dagang.

Hanya saja tentu akun yang digunakan akan berbeda seperti yang terlihat pada contoh diatas.

Lalu, bagaimana Jurnal Umum yang dibuat jika pada Pembelian disertakan dengan PPN dan juga Potongan Pembelian ?

Untuk Jurnal Umum tersebut silakan coba dibuat sesuai dengan penjelasan diatas atau kita akan coba bahas pada artikel khusus supaya lebih jelas.

Tapi intinya posisi dari PPN Masukan untuk angka PPN 11% akan menambah akun Kas atau Utang Usaha dan tentu akun PPN Masukan akan dicatat pada posisi Debet seperti pada contoh diatas.


Jurnal Umum Pembelian dengan Potongan - firstfin.web.id


Sedangkan untuk akun Potongan pembelian justru akan mengurangi angka Kas atau Utang usaha dan posisi akun Potongan Pembelian akan dicatat pada posisi Kredit.

Mohon dicatat dan diperhatikan, posisi dari dua akun tersebut jangan sampai salah atau terbalik.

Karena jika itu terjadi maka angka pada Jurnal Umum tentu saja akan salah dan sangat berpengaruh terhadap Laporan Keuangan khususnya Harga Pokok.

 

5. Jurnal Umum Retur Pembelian


Pembahasan yang terakhir kita akan melihat bagaimana jika pada Pembelian muncul retur karena alasan tertentu.

Untuk Jurnal Retur Pembelian sebenarnya sudah ada pembahasan tersendiri pada artikel sebelumnya.


Baca Juga : Jurnal Retur Pembelian : Pengertian dan Contoh Jurnalnya Pada Laporan Keuangan


Singkatnya jika muncul retur Pembelian maka Jurnal Umum yang kita buat adalah sebagai berikut :


Utang Usaha ( D ) ----------- 875.000

        Retur Pembelian ( K ) -------------- 875.000


Dengan Jurnal Umum retur diatas maka secara otomatis Pembelian akan dikurangi serta pada akhir periode jumlah stok barang akan berkurang.


6. Penutup


Dari pembahasan diatas terlihat bahwa memang pada Pembelian banyak unsur yang memang mempengaruhinya.

Mohon dicatat bahwa metode pencatatan Persediaan Barang diatas Jurnalnya menggunakan metode Periodik.

Ini artinya jika kita menggunakan metode Perpetual maka Jurnal Umum yang dibuat akan sedikit berbeda dengan contoh diatas.

Karena sesuai dengan pembahasan pada artikel sebelumnya bahwa pada metode Periodik akan muncul akun Pembelian untuk transaksi pembelian barang dagang.

Sedangkan pada metode Perpetual akun Pembelian ini tidak akan muncul karena jika ada Pembelian barang dagang maka jurnalnya akan dicatat langsung pada Persediaan Barang Dagang.

Konsep Perpetual atau Periodik ini sebenarnya muncul pada metode Jurnal Persediaan Barang Dagang.

Hanya saja pada prosesnya kedua metode tersebut sangat berpengaruh terhadap Jurnal Pembelian Barang Dagang.

Itulah pembahasan kita kali ini tentang Jurnal Umum untuk transaksi Pembelian dan semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca. 

 Ikuti Informasi Terbaru Kami di Google News