Jurnal Pengeluaran Kas : Pengertian, Fungsi, Format, Contoh Soal dan Jurnalnya

Jurnal Pengeluaran Kas - Pada artikel sebelumnya kita sudah bahas tentang Jurnal Penerimaan Kas.

Selanjutnya pada artikel ini kita akan coba untuk membahas jurnal yang cukup berkaitan erat dengan Jurnal Penerimaan Kas yaitu Jurnal Pengeluaran Kas.

Jurnal Pengeluaran Kas atau dalam Bahasa Inggris disebut dengan cash disbursement journal akan selalu berkaitan dengan pengeluaran Kas.

Karena memang Jurnal Pengeluaran Kas ini merupakan kebalikan dari Jurnal Penerimaan Kas.

Untuk yang belum memahami tentang Jurnal Penerimaan Kas dalam artikel ini akan kita bahas mulai dari pengertian sampai dengan contoh soalnya.


Pengertian, Fungsi, Format dan Contoh Jurnal Pengeluaran Kas


Jurnal Pengeluaran Kas ini merupakan satu dari beberapa Jurnal Khusus yang memang ada pada sistem pencatatan keuangan.

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa pencatatan pada Laporan Keuangan akan diawali dengan Jurnal.

Selanjutnya Jurnal pada sudut pandang pencatatan akan dibagi kedalam dua jenis yaitu yang pertama Jurnal Umum dan yang kedua adalah Jurnal Khusus.

Untuk Jurnal Khusus pada formatnya dibagi kedalam empat jenis yaitu Jurnal Penerimaan Kas, Jurnal Pengeluaran Kas, Jurnal Pembelian dan Jurnal Penjualan.

Pada artikel ini kita akan bahas tentang Jurnal Pengeluaran Kas mulai dari Pengertian.

Lalu, apa yang dimaksud dengan Jurnal Pengeluaran Kas ?


1. Pengertian Jurnal Pengeluaran Kas


Jurnal Pengeluaran Kas adalah jurnal pada Laporan Keuangan yang digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran Kas dalam Perusahaan.

Jurnal Pengeluaran Kas ini akan selalu beriringan dengan Jurnal Penerimaan Kas karena memang jika membahas Kas maka ada ada 2 sisi.

Sisi yang pertama adalah penerimaan Kas dan tentu ini akan dicatat pada Jurnal Khusus Penerimaan Kas.

Sedangkan sisi yang kedua adalah pengeluaran Kas dan ini akan dicatat pada Jurnal Khusus Pengeluaran Kas.


Baca Juga : Jurnal Penerimaan Kas : Pengertian, Fungsi, Format, Contoh Jurnal dan Soalnya


Inilah alasannya kenapa Jurnal Pengeluaran Kas akan sama pentingnya dengan Jurnal Penerimaan Kas.


2. Fungsi Jurnal Pengeluaran Kas


Pada dasarnya secara umum Jurnal Pengeluaran Kas akan digunakan untuk mencatat transaksi Kas keluar atau pengeluaran Kas.

Dengan kata lain fungsi dari Jurnal Pengeluaran Kas adalah untuk mencatat seluruh transaksi pengeluaran Kas pada operasional Perusahaan.

Jika membahas pengeluaran Kas sebenarnya ada 2 unsur sumber pengeluaran yang memang akan dipisahkan sesuai dengan jenis transaksinya.

Unsur yang pertama adalah pengeluaran Kas terkait dengan pembelian barang untuk stok atau untuk dijual kembali.

Sedangkan unsur yang kedua adalah pengeluaran Kas terkait dengan pembayaran biaya operasional Perusahaan.

kedua unsur tersebut akan ditampilkan dan akan dicatat pada Jurnal Pengeluaran Kas dan kolomnya tentu akan disediakan secara khusus.

Beberapa transaksi yang akan dicatat pada Jurnal Pengeluaran Kas adalah sebagai berikut :

  • Pembelian dengan cara tunai
  • Pembayaran Hutang atas transaksi Pembelian yang telah dilakukan pada periode sebelumnya
  • Pembayaran biaya operasional Perusahaan dengan cara tunai
  • Pembelian asset yang dilakukan dengan cara tunai
  • Pembayaran pengembalian uang muka atas transaksi pembelian yang batal dilakukan

Selain beberapa jenis transaksi diatas mungkin masih ada transaksi lain yang juga akan dicatat pada Jurnal Pengeluaran Kas.


3. Format Jurnal Pengeluaran Kas


Sebelum membahas contoh Jurnal Pengeluaran Kas terlebih dahulu kita akan bahas formatnya.

Jurnal Pengeluaran Kas adalah jurnal untuk mencatat transaksi... sehingga didalamnya tentu akan menyertakan kolom biaya.

Jika biaya tersebut memang ada pada jumlah yang cukup banyak maka konsep kolomnya adalah dengan menambahkan Serba - Serbi.

Pada serba - serbi inilah kita bisa menyisipkan biaya apapun dengan cara mengetik nomor akun dari biaya yang akan kita gunakan.

Adapun format untuk Jurnal Khusus Pengeluaran Kas adalah sebagai berikut :


Format Jurnal Pengeluaran Kas


Pada format diatas terlihat bahwa pada dasarnya Jurnal Pengeluaran Kas ini tetap dibagi kedalam dua bagian.

Bagian yang pertama adalah untuk kolom Debit dimana akan dibagi kedalam tiga kolom yaitu Pembelian, Utang Dagang dan Serba Serbi.

Selanjutnya bagian yang kedua adalah Kredit dimana pada bagian ini intinya hanya ada 2 yaitu Kas serta Potongan Pembelian.

Untuk cara pengisian Jurnal Khusus Pengeluaran Kas diatas adalah sebagai berikut :

  1. Kolom No. : diisi dengan nomor urut
  2. Kolom Tanggal : diisi dengan tanggal transaksi
  3. Kolom No. Jurnal : diisi dengan nomor urut dari Jurnal Pengeluaran Kas
  4. Kolom Keterangan : diisi dengan uraian atau penjelasan singkat transaksi pengeluaran Kas
  5. Kolom Ref : diisi dengan kode yang diperlukan misalnya Kode Customer, ID Karyawan atau kode lainnya
  6. Kolom Pembelian : diisi dengan angka jumlah pembelian tunai
  7. Kolom Hutang Dagang : diisi dengan jumlah pembayaran Utang Dagang sesuai dengan periode transaksi yang dilakukan
  8. Kolom Serba - Serbi : diisi dengan jumlah pengeluaran Kas selain dari Pembelian Tunai serta Pembayaran Hutang Dagang. Kolom Ref diisi dengan kode yang dibutuhkan, kolom Akun diisi dengan Akun transaksi yang dilakukan dan kolom Jumlah diisi dengan jumlah angkanya
  9. Kolom Kas : diisi dengan jumlah angka transaksi pengeluaran Kas
  10. Kolom Potongan Pembelian : diisi dengan angka potongan pembelian jika ada

Dari penjelasan diatas bagian penting yang harus diketahui adalah kolom Pembelian pada bagian Debit.

Kadang ada Perusahaan yang tidak menyertakan kolom Pembelian pada Jurnal Pengeluaran Kas.

Jika seperti itu maka untuk pembelian barang akan ditempatkan atau akan dicatat pada kolom Hutang Dagang.

Jadi, silakan isi dan sesuaikan Jurnal Pengeluaran Kas antara transaksi yang terjadi dengan kolom yang sudah disediakan.


4. Contoh Jurnal Pengeluaran Kas


Selanjutnya mari kita bahas tentang contoh soal Jurnal Pengeluaran Kas dengan format yang sudah dijelaskan diatas.

Adapun transaksi yang akan kita jadikan contoh pada pengisian Jurnal Pengeluaran Kas adalah sebagai berikut :

  • Tanggal 1 Juli 2023 : Pembayaran Listrik bulan Juli 2023 sebesar 550.000
  • Tanggal 5 Juli 2023 : Pembelian ATK sebesar 220.000
  • Tanggal 6 Juli 2023 : Pembayaran Hutang ke PT. GSG secara tunai sebesar 1.250.000
  • Tanggal 6 Juli 2023 : Pembayaran pembelian tunai sebesar 4.500.000
  • Tanggal 10 Juli 2023 : Pembayaran pembelian tunai sebesar 6.500.000 dengan potongan sebesar 500.000
  • Tanggal 11 Juli 2023 : Pembayaran Hutang ke PT. YGY sebesar 850.000 secara tunai
  • Tanggal 15 Juli 2023 : Pembayaran Telkom bulan Juli 2023 sebesar 175.000
  • Tanggal 15 Juli 2023 : Pembayaran biaya perbaikan Gedung sebesar 150.000
  • Tanggal 18 Juli 2023 : Pembayaran iuran kebersihan untuk bulan Juli 2023 sebesar 100.000
  • Tanggal 18 Juli 2023 : Pembayaran sumbangan acara Agustus 2023 sebesar 50.000
  • Tanggal 18 Juli 2023 : Pembayaran realisasi biaya Dinas Luar Kota sebesar 875.000
  • Tanggal 19 Juli 2023 : Pembelian Gula, Teh, Kopi dll sebesar 203.457
  • Tanggal 20 Juli 2023 : Pembelian Materai 10.000 sebanyak 50 lembar
  • Tanggal 20 Juli 2023 : Pembayaran biaya service Kendaraan D 1314 ZZ sebesar 735.000
  • Tanggal 22 Juli 2023 : Pembayaran Internet bulan Juli 2023 sebesar 125.000

Berdasarkan contoh transaksi untuk Bulan Juli 2023 diatas maka pencatatan pada Jurnal Pengeluaran Kas adalah sebagai berikut :


Contoh Jurnal Khusus Pengeluaran Kas


Seperti yang terlihat pada contoh Jurnal Pengeluaran Kas diatas bahwa pada prinsipnya angka akan tetap dicatat pada sisi Debet dan Kredit.

Pada posisi Debet jika pengeluaran tersebut adalah Pembelian atau Pembayaran Hutang Dagang maka akan langsung dicatat pada kolom yang sudah tersedia.

Sedangkan jika pengeluaran Kas merupakan diluar dari Pembelian serta pembayaran Hutang Dagang maka angka akan dicatat pada kolom Serba Serbi.

Pada kolom Serba Serbi ini dilengkapi dengan nomor akun dan akan diketik masing - masing nomor akun dari biaya yang bersangkutan.

Selanjutnya untuk sisi Kredit pada prinsipnya kita hanya akan mengisi pos atau kolom Kas saja. 


5. Penutup


Rekapitulasi Jurnal Pengeluaran Kas yang sudah kita buat diatas selanjutnya akan disimpan pada Buku Besar sesuai dengan akun masing - masing.

Selanjutnya berdasarkan angka dari rekapitulasi Jurnal Pengeluaran Kas diatas inilah yang akan ditampilkan pada Laporan Keuangan.

Bagian penting yang juga harus kita bahas adalah kadang - kadang pada Jurnal Pengeluaran Kas ini tidak disertakan kolom Pembelian.

Jika memang kita tidak akan menambahkan kolom Pembelian maka pembelian tunai akan dicatat pada kolom Hutang Dagang.

Selanjutnya jika tanpa kolom Pembelian pada Jurnal Pengeluaran Kas maka pada Jurnal Khusus Pembelian untuk transaksi Pembelian tunai ini harus juga dicatat.

Pada contoh diatas disertakan kolom Pembelian sehingga untuk transaksi Pembelian Tunai tidak perlu dicatat pada Jurnal Pembelian.

Itulah pembahasan kita kali ini tentang Jurnal Pengeluaran Kas dan semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.

 Ikuti Informasi Terbaru Kami di Google News