Jurnal Piutang : Membuat Jurnal Piutang Usaha Dari Penerimaan Kas & Bank

Jurnal Piutang - Pada pembahasan sebelumnya kita sudah melihat beberapa penjelasan terkait dengan Piutang atau Piutang Dagang pada sebuah Perusahaan.

Secara umum jika membahas Jurnal Piutang tentu ini akan dibagi berdasarkan dua sumber.

Pertama adalah dari Penerimaan Kas dan kedua tentu jurnal Piutang dari penerimaan Bank.

Pada pembahasan sebelumnya terkait dengan Kas Kecil memang kita sudah membahas beberapa jurnal didalamnya.

Hanya saja khusus untuk pembahasan jurnal Piutang memang tidak ada di dalam pembahasan tersebut karena kita akan bahas pada artikel ini.

 

Jurnal Piutang Usaha Dari Penerimaan Kas & Bank

 

Tentu untuk pembahasan jurnal terkait dengan Piutang Usaha atau kadang disebut juga Piutang Dagang ini cukup banyak bentuk dan jenisnya.

Karena memang konsep jurnal Piutang ini akan disesuaikan dengan transaksi yang terjadi.

Misalnya kita tentu sering mendengar tentang jurnal pelunasan Piutang baik yang dibayar dengan cara tunai maupun transfer.

Selain pelunasan Piutang kita juga tentu akan mengenal jurnal Piutang Tak tertagih untuk jenis Piutang yang memang belum dibayarkan oleh pelanggan.

Jenis lain kita juga pasti sudah mengenal istilah jurnal Penghapusan Piutang untuk jenis Piutang Usaha yang memang gagal ditagihkan dengan alasan tertentu.

 

Baca Juga : Menyusun Jurnal Penghapusan Piutang Pada Laporan Keuangan

 

Pada artikel ini kita hanya akan membahas tentang jurnal Piutang Usaha saja dan untuk jenis Jurnal Piutang lainnya akan kita bahas pada artikel tersendiri.

 

1. Konsep Jurnal Pada Piutang Usaha

 

Sebelum kita bahas tentang bagaimana cara membuat jurnal Piutang Usaha apakah sudah mengenal apa itu Piutang pada Laporan Keuangan ?

Biasanya pertanyaan yang paling sering muncul terkait dengan Piutang atau Piutang Usaha adalah Piutang masuk ke Debet atau Kredit ?

Piutang atau Piutang Usaha adalah tagihan dari pelanggan yang wajib untuk dibayar berdasarkan transaksi Penjualan baik dengan cara tunai maupun non tunai.

Piutang ini sumbernya adalah penjualan barang maupun jasa dengan jenis transaksi yang dilakukan secara kredit.

Dengan kata lain jika transaksi Penjualan baik barang atau jasa dilakukan secara tunai atau transfer maka ini tidak ada kaitannya dengan Piutang Usaha.

Karena Piutang atau Piutang Usaha ini sumbernya dari Penjualan dengan cara kredit maka pada proses pembuatan jurnal akan selalu berlawanan dengan Akun Kas atau Bank.

Maksudnya untuk transaksi Jurnal Pelunasan Piutang maka secara umum ada 2 Akun yang dilibatkan yaitu Kas serta Bank.

Konsep Jurnal ini tentu tidak berlaku untuk transaksi Penjualan serta penghapusan Piutang atau Piutang tak tertagih.

 

Baca Juga : Piutang Usaha : Pengertian, Jenis, Contoh, Jurnal dan Perbedaan Utang Dengan Piutang 

 

Karena memang Jurnal Pelunasan Piutang hanya akan terkait dengan Akun Kas dan Bank saja.

 

2. Jurnal Piutang Dari Penerimaan Kas

 

Selanjutnya untuk pembahasan yang pertama mari kita lihat bagaimana cara membuat jurnal pelunasan Piutang melalui Kas.

Karena penerimaan pembayaran dilakukan melalui Kas atau Buku Kas atau Kas Kecil maka tentu Piutang ini dibayarkan dengan cara tunai.

Karena Piutang yang dibayarkan dengan cara tunai tentu pencatatan transaksi akan dilakukan melalui Kas.

Untuk contoh jurnal Piutang misalnya : Pada tanggal 2 Juni 2023 Customer PT. Fisrtfin.web.id yaitu PT. BGH telah membayar utangnya sebesar 22.575.000 dengan cara tunai melalui penagihan Kolektor.

Mohon dicatat, jangan terbalik posisi Piutang ini bagi PT.Firstfin.web.id namanya ada Piutang sedangkan untuk PT.BGH pada laporan keuangan mereka dicatat sebagai Utang bukan Piutang.

Karena proses pelunasan Piutang Usaha dilakukan dengan cara tunai maka Jurnal Piutang yang dibuat pada Kas atau Buku Kas adalah sebagai berikut :

 

Kas ( D ) -------- 22.575.000

        Piutang Usaha ( K ) ------- 22.575.000

 

Dengan jurnal di atas maka pada saldo Buku Besar akan terbentuk posisi yang sudah benar yaitu Kas akan bertambah serta Piutang Usaha akan berkurang.

Karena seperti yang sudah kita ketahui bahwa saldo default dari Akun Piutang Usaha atau Piutang Dagang ada pada posisi Debit.

 

Baca Juga : Jurnal Kas Kecil : Contoh Metode Imprest, Pengisian Kembali dan Pengeluaran Kas Kecil

 

Sehingga saat ini dibayar kita harus mengurangi saldo Piutang tersebut dengan cara membuat atau menempatkan posisi akun Piutang pada posisi Kredit.

 

3. Jurnal Piutang Dari Penerimaan Bank

 

Selanjutnya mari kita bahas bagaimana jurnal pelunasan piutang usaha jika pembayaran dilakukan melalui Kas Bank.

Pada contoh yang kedua ini tentu proses pembayaran Piutang dilakukan dengan cara transfer.

Jika proses pelunasan Piutang dilakukan dengan menggunakan Cek atau Giro maka jurnalnya akan berbeda.

Khusus untuk pelunasan Piutang dengan cek atau giro akan dibahas pada poin selanjutnya dibawah.

Untuk contoh misalnya : Pada tanggal 2 Juni 2023 Customer PT. Fisrtfin.web.id yaitu PT. BGH telah membayar utangnya sebesar 8.300.000 dengan cara transfer.

Berdasarkan contoh tersebut di atas maka jurnal Pelunasan Piutang yang dibuat adalah sebagai berikut : 

 

Bank ( D ) -------- 22.575.000

        Piutang Usaha ( K ) ------- 22.575.000

 

Dengan jurnal Piutang di atas maka posisi dari Bank atau Kas Bank akan bertambah serta posisi dari Piutang Usaha akan berkurang. 

 

4. Jurnal Piutang Melalui Giro

 

Untuk pelunasan Piutang melalui Cek atau Giro memang cukup banyak dilakukan oleh Perusahaan.

Konsep jurnal pada pelunasan Piutang Usaha melalui Cek atau Giro ini mungkin akan berbeda - beda setiap Perusahaan.

Pada pembahasan ini Saya akan contohkan salah satu konsep atau cara pembuatan jurnal Pelunasan Piutang dengan menggunakan Cek atau Giro.

Biasanya pada Laporan Keuangan akan dibuat akun Khusus untuk Giro yang tentu saja lokasinya ada pada kelompok Neraca.

Untuk nama akun sebenarnya bebas saja disesuaikan dengan daftar akun yang sudah dibuat atau sudah ada pada Perusahaan.

Contoh pada artikel ini akun yang dibuat untuk menampung atau menyimpan Cek dan Giro misalnya adalah Piutang Giro.

Maka untuk seluruh transaksi yang terkait dengan pelunasan Piutang dengan menggunakan Cek atau Giro akan disimpan pada akun ini.

Misalnya untuk contoh : Pada tanggal 2 Juni 2023 Customer PT. Fisrtfin.web.id yaitu PT. BGH telah membayar utangnya sebesar 85.730.554 dengan Giro nomor BG174512.

Berdasarkan contoh di atas konsep pelunasan Piutang bisa kita buat dengan menggunakan beberapa cara.

Supaya tidak bingung mohon dibaca urutan serta penjelasan pada contoh jurnalnya satu persatu.

Konsep yang pertama kita akan membuat jurnal Pelunasan Piutang pada Kas atau Buku Kas.

Maka jurnal yang dibuat pada Kas tersebut adalah sebagai berikut : 


Kas ( D ) -------- 85.730.554

        Piutang Usaha ( K ) ------- 85.730.554

 

Selanjutnya karena transaksi ini sebenarnya bukan berbentuk tunai maka kita harus membuat jurnal pengeluaran pada Kas.

Adapun jurnal yang dibuat untuk memindahkan Giro dari akun Kas adalah sebagai berikut : 


Piutang Giro ( D ) -------- 85.730.554

        Kas ( K ) ----------------------- 85.730.554

 

Dengan menggunakan jurnal Piutang yang kedua di atas maka posisi Piutang Giro akan bertambah serta Kas akan berkurang karena memang pembayaran Piutang tidak dilakukan secara tunai.

Selanjutnya konsep yang kedua bisa juga jurnal Pelunasan Piutang dengan Giro di atas langsung dibuat pada akun Piutang Giro bukan pada akun Kas.

Jika memang konsepnya seperti ini maka jurnal pelunasan Piutang yang dibuat langsung pada akun Piutang Giro adalah sebagai berikut :

 

Piutang Giro ( D ) -------- 85.730.554

        Piutang Usaha ( K ) ------- 85.730.554

 

Selanjutnya jangan lupa, pada pelunasan Piutang dengan menggunakan Cek atau Giro ada satu jurnal yang harus dibuat yaitu pada saat Giro atau Cek tersebut berhasil dicairkan.

Adapun jurnal pencairan Cek atau Giro dari Pelunasan Piutang yang dibuat adalah sebagai berikut :

 

Bank ( D ) -------- 85.730.554

        Piutang Giro ( K ) ------- 85.730.554

 

Khusus untuk jurnal pelunasan Piutang Usaha dengan menggunakan Cek atau Giro memang sedikit rumit.

Tapi jika sudah memahami urutan jurnal Piutang yang dibuat di atas rasanya kita akan dengan mudah memahami dan menerapkannya.   


5. Jurnal Piutang Tunai dan Transfer Digabungkan

 

Sebenarnya untuk kondisi yang terakhir ini dalam prakteknya memang sangat jarang ditemui.

Karena biasanya perusahaan sudah menerapkan aturan apakah Utang Usaha akan dibayar dengan cara tunai, transfer atau Giro.

Atau dengan kata lain perusahaan tidak menerapkan cara pembayaran yang berbeda pada Utang atau Piutang tersebut.

Tapi jika memang menemui kondisi seperti ini maka kita akan bahas bagaimana cara membuat jurnalnya.

Untuk contoh misalnya : Pada tanggal 2 Juni 2023 Customer PT. Fisrtfin.web.id yaitu PT. BGH telah membayar utangnya sebesar 85.730.554 dengan cara tunai sebesar 50.000.000 dan transfer sebesar 35.730.554.

Untuk kondisi di atas maka jurnal pelunasan Piutang yang dibuat akan tergantung kepada jenis pembukuan yang diterapkan pada perusahaan.

Jika proses pembuatan jurnal dibuat langsung dengan menggunakan Jurnal Umum maka pelunasan Piutang di atas jurnalnya adalah sebagai berikut :

 

Kas ( D ) --------- 50.000.000

Bank ( D ) -------- 35.730.554

               Piutang Usaha ( K ) ------- 85.730.554

 

Tapi jika pembukuan pada perusahaan menggunakan jurnal khusus maka prosesnya harus dibuat atau dipisahkan menjadi dua transaksi.

Jurnal yang pertama dibuat pada Buku Kas dan jurnalnya adalah sebagai berikut :

 

Kas ( D ) --------- 50.000.000

       Piutang Usaha ( K ) ------- 50.000.000

 

Selanjutnya jurnal yang kedua dibuat pada Buku Bank dan jurnalnya adalah sebagai berikut :


Bank ( D ) -------- 35.730.554

       Piutang Usaha ( K ) ------- 35.730.554

 

Dari penjelasan di atas pada kasus ini sebenarnya tetap mengacu kepada jurnal pelunasan Piutang yang sudah dibahas pada poin sebelumnya.  


6. Kesimpulan

 

Jika ada pertanyaan apakah Piutang ini masuk ke Debet atau Kredit tentu tergantung kepada transaksi yang dibuat.

Begitupun dengan jurnal yang dibuat untuk Pelunasan Piutang usaha yaitu akan tetap tergantung kepada jenis transaksi yang terjadi.

Berikut ini adalah jurnal Pelunasan Piutang sesuai dengan jenis transaksinya berdasarkan contoh dan penjelasan di atas :


Jurnal Piutang - firstfin.web.id


Jadi, untuk jurnal Piutang Usaha yang dibuat pada saat Penjualan Jasa atau Barang maka posisi akun Piutang Usaha akan ditempatkan pada posisi Debet.

Sebaliknya jika jurnal yang dibuat adalah untuk pelunasan Piutang Usaha maka akun Piutang justru akan ditempatkan pada posisi Kredit.

Silakan pelajari seluruh jurnal Piutang di atas dan semoga dengan mudah kita bisa memahaminya.

Itulah pembahasan kita kali ini tentang jurnal Piutang dan semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.  

 Ikuti Informasi Terbaru Kami di Google News