Contoh dan Cara Membuat Laporan Piutang Berdasarkan Mutasi Kas Serta Bank

Laporan Piutang - Salah satu laporan yang sering dibuat pada Laporan Keuangan adalah Piutang.

Piutang adalah hak perusahaan atas transaksi penjualan barang ataupun jasa yang belum dibayar lunas.

Pada Laporan Keuangan khususnya Neraca posisi Piutang ini ada pada kelompok Asset atau Aktiva Lancar.

Selanjutnya untuk laporan Piutang ini bisa kita buat secara manual atau bisa juga dibuat dalam Microsoft Excel.

Untuk itu pada artikel ini kita akan bahas bagaimana cara dan contoh membuat laporan Piutang dengan menggunakan Microsoft Excel.


Contoh dan Cara Membuat Laporan Piutang

 

Untuk dapat membuat Laporan Piutang tentu ada beberapa unsur data yang kita perlukan.

Data tersebut tentu saja merupakan data yang memang terkait erat dengan mutasi dari Piutang.

Dalam urutan tersebut ada 3 data yang sangat berkaitan dengan Laporan Piutang khususnya mutasi.

Adapun ketiga Laporan atau data tersebut adalah sebagai berikut :

  • Buku Penjualan
  • Buku Kas
  • Buku Bank

Pada contoh laporan Piutang yang akan kita bahas urutan yang akan dicontohkan akan sesuai dengan kebutuhan data yang disebutkan di atas.

 

1.Buku Bank Untuk Laporan Piutang

 

Buku Bank adalah kelompok transaksi yang menggunakan perbankan sebagai alat pembayaran misalnya transfer, giro atau cek.

Biasanya untuk transaksi dengan jenis yang disebutkan di atas akan dikelompokkan pada salah satu Kas yang disebut dengan Kas Bank atau Buku Bank.

Untuk contoh Buku Bank yang akan berkaitan erat dengan Laporan Piutang adalah sebagai berikut :

 

Contoh Buku Bank Untuk Laporan Piutang

 

Seperti yang terlihat pada contoh Buku Bank di atas bahwa ada mutasi yang berkaitan dengan pembayaran Piutang atau pembayaran tagihan.

Pembayaran Piutang inilah yang akan kita sertakan pada Laporan Piutang khususnya pada kelompok Mutasi.

Tentu jenis pembayaran Piutang yang disertakan pada kelompok ini adalah non tunai atau transfer.


2. Buku Kas Untuk Laporan Piutang

 

Selanjutnya laporan kedua dan akan berhubungan dengan Piutang adalah Kas atau Buku Kas.

 

Baca Juga : Contoh dan Cara Membuat Kas Kecil Dalam Excel Dengan Format Satu Halaman


Kas ini tentu mirip dengan Bank yang sudah dijelaskan di atas hanya saja memang jenis transaksinya berbeda.

Pada Perusahaan biasanya Buku Kas ini lebih sering disebut dengan Kas atau Kas Kecil.

Tampilan dari Buku Kas yang akan kita gunakan pada Laporan Piutang adalah sebagai berikut :

 

Contoh Buku Kas Untuk Laporan Piutang - firstfin.web.id

 

Dari contoh di atas terlihat bahwa pada Buku Kas ada transaksi yang juga berkaitan dengan Piutang.

Transaksi tersebut adalah pembayaran Piutang dengan cara tunai atau cash baik COD ataupun Kolektor.

Pembayaran secara tunai ini juga akan kita sertakan pada mutasi Piutang khusus pada bagian pembayaran. 


3. Buku Penjualan Untuk Laporan Piutang

 

Selanjutnya data ketiga yang akan berkaitan dengan Piutang adalah Buku Penjualan atau Laporan Penjualan.

Laporan Penjualan adalah laporan atau data yang dibuat sesuai dengan jumlah transaksi Penjualan pada satu periode yang sudah ditentukan.

Pada Laporan Penjualan ini tentu akan muncul data - data Penjualan yang dilakukan baik secara tunai maupun Kredit.

Secara khusus memang Penjualan dengan cara kredit inilah yang akan kita sertakan pada Laporan Piutang.

Adapun contoh tampilan dari Buku Penjualan yang akan kita gunakan pada mutasi Laporan Piutang adalah sebagai berikut :

 

Contoh Buku Penjualan Untuk Laporan Piutang - firstfin.web.id

 

Pada laporan Penjualan di atas terlihat bahwa ada kolom yang berkaitan dengan Piutang serta pembayaran.

Bagian penting yang harus kita ketahui adalah posisi dari pembayaran pada data penjualan di atas harus ditampilkan juga pada Buku Kas atau Buku Bank.

Jika pembayaran pada transaksi Penjualan tersebut adalah tunai maka pembayaran tersebut harus disertakan pada Buku Kas.

Sebaliknya jika pembayaran pada transaksi Penjualan tersebut adalah transfer maka pembayaran tersebut harus disertakan pada Buku Bank. 


4. Contoh Laporan Piutang

 

Jika sudah membuat tiga Laporan yang dibahas di atas maka selanjutnya mari kita buat contoh Laporan Piutang.

Data pada contoh Laporan Piutang ini merupakan data yang tersedia pada tiga laporan yang sudah disediakan di atas.

Hanya saja biasanya jika periode pembuatan Laporan Piutang bukan awal dari pembukaan Perusahaan maka akan muncul saldo awal Piutang.

Adapun untuk contoh Laporan Piutang yang akan kita bahas adalah sebagai berikut :

 

Contoh Laporan Piutang - firstfin.web.id

 

Seperti yang terlihat pada Laporan di atas bahwa intinya Laporan Piutang ini akan menampilkan saldo Piutang dari masing - masing Faktur atau masing - masing Customer.

Adapun cara membuat Laporan Piutang seperti pada contoh di atas adalah sebagai berikut :

  1. Isi kolom Tanggal dengan masing - masing tanggal Faktur
  2. Isi kolom Faktur dengan nomor Faktur yang ada pada tanggal tersebut
  3. Isi kolom Customer dengan masing - masing nama pelanggan sesuai dengan Fakturnya
  4. Isi kolom Saldo Awal jika ada Piutang di luar periode yang sedang dibuat, pada contoh di atas periode yang digunakan adalah Mei dan tentu Saldo Awal ini diisi untuk faktur yang masih ada saldo sebelum bulan Mei
  5. Isi kolom Mutasi Penjualan yang sumbernya dari Buku Penjualan sesuai dengan masing - masing nomor faktur
  6. Isi kolom Mutasi Pembayaran dengan jumlah pembayaran yang ada pada Buku Kas dan Buku Bank sesuai dengan nomor Faktur
  7. Isi kolom Piutang dengan rumus : Saldo Awal + Mutasi Penjualan - Mutasi Pembayaran
  8. Hitung jumlah hari dan Aging Piutang

Silakan isi masing - masing kolom sesuai dengan penjelasan pada poin - poin di atas.

 

Baca Juga : Pengertian, Rumus dan Contoh Aging Piutang Pada Laporan Keuangan

 

Khusus untuk cara membuat Aging Piutang tidak akan rinci dibahas karena sudah ada pada pembahasan artikel sebelumnya.

Jika akan menggunakan rumus Excel maka rumus pada Mutasi Penjualan adalah sebagai berikut :

 

=SUMIF(Penjualan!$D$6:$D$12,'Laporan AR'!D7,Penjualan!$F$6:$F$12)

 

Selanjutnya rumus Excel yang digunakan untuk Mutasi Pembayaran adalah sebagai berikut :

 

=SUMIF(Bank!$D$6:$D$12,'Laporan AR'!D7,Bank!$F$6:$F$12)+SUMIF(Kas!$D$6:$D$12,'Laporan AR'!D7,Kas!$F$6:$F$12)

 

Sedangkan rumus Excel yang digunakan untuk menghitung Saldo Akhir Piutang adalah sebagai berikut :

 

=F7+G7-H7

 

Dengan menggunakan rumus Excel di atas maka angka pada Laporan Piutang akan bisa kita munculkan secara otomatis.

Sedangkan jika Laporan Piutang akan dibuat secara manual maka silakan ikuti langkah - langkah yang sudah dijelaskan di atas.

Itulah pembahasan kita kali ini tentang cara membuat Laporan Piutang dan semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.

Sumber Rumus Excel : https://www.excelfocus.xyz

 Ikuti Informasi Terbaru Kami di Google News