Contoh Aging Piutang - Salah satu laporan yang akan dijadikan rujukan pada Laporan Keuangan adalah Aging Piutang.
Aging Piutang ini biasanya akan dibuat pada kelompok Laporan Piutang atau Laporan AR.
Pada Laporan Keuangan Piutang ini akan disimpan atau dilampirkan pada bagian Neraca kelompok Aktiva Lancar.
Lalu, apa yang dimaksud dengan Aging Piutang dan bagaimana cara membuatnya ?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita bahas pada artikel ini mulai dari pengertian sampai dengan contoh Aging Piutang.
Pengertian, Rumus dan Contoh Aging Piutang
Pada artikel ini secara umum ada tiga bagian penting terkait dengan Aging Piutang yang akan kita bahas.
Pertama adalah apa yang dimaksud dengan Aging Piutang, kedua apa saja rumus yang digunakan untuk menghitung Aging Piutang serta contoh dari Aging Piutang.
Untuk lebih jelas tentang tiga bagian yang akan kita bahas terkait dengan Aging Piutang mari kita mulai pembahasannya dari Pengertian Aging Piutang.
1. Pengertian Aging Piutang
Aging Piutang adalah laporan umur piutang yang dikelompokkan berdasarkan umur dari masing - masing Fakturnya.
Aging Piutang atau Laporan Umur Piutang ini akan dihitung berdasarkan umur dari masing - masing AR atau Faktur.
Laporan Aging Piutang ini biasanya akan digunakan untuk mengatur dan mengindentifikasi Nasabah yang terlambat membayar AR atau tagihan berdasarkan umur Piutangnya.
Laporan Piutang ini akan menjadi sangat penting pada Perusahaan karena digunakan untuk melacak dan mengetahui jumlah tagihan yang belum dibayarkan oleh pelanggan.
Tentu Laporan Piutang ini akan membantu Perusahaan dari munculnya gagal bayar dari Pelanggan.
Karena seperti yang sudah kita ketahui bahwa kegagalan pembayaran piutang dari pelanggan ini akan mengganggu jalan Arus Kas pada Perusahaan.
2. Rumus Aging Piutang
Selanjutnya yang kedua kita akan bahas rumus apa saja yang digunakan untuk menghitung Aging Piutang.
Sebenarnya untuk rumus dari Aging Piutang ini akan tergantung kepada urutan dalam menghitung Aging piutang.
Jadi untuk rumus menghitung Aging Piutang ini mari kita bahas sesuai dengan urutan pembuatan laporan AR ini.
1. Hitung Umur Faktur
Langkah yang pertama sebelum membuat Laporan Aging Piutang adalah hitung umur dari masing - masing Faktur.
Biasanya hasil dari perhitungan ini angka yang akan muncul akan ditampilkan dalam jumlah hari.
Adapun rumus untuk menghitung umur faktur adalah sebagai berikut :
Umu Faktur = Tanggal Sekarang - Tanggal Faktur
Silakan kelompokan seluruh Faktur sesuai dengan rumus yang sudah disebutkan diatas.
Untuk contoh misalnya : Faktur A tanggalnya adalah 02 Januari 2023 dan akan dihitung umurnya berdasarkan tanggal hari ini yaitu 25 Februari 2023.
Perhitungan umur faktur diatas memang tidak mudah kecuali kita menggunakan aplikasi misalnya Microsoft Excel.
Jika dihitung secara manual makan jumlah hari dari Faktur A adalah sebagai berikut :
Jumlah Hari = 29 + 25
Jumlah Hari = 54
Berdasarkan contoh perhitungan diatas maka jumlah hari dari Faktur A adalah 54 Hari.
Menghitung jumlah hari Faktur ini memang sedikit sulit jika dilakukan secara manual, untuk kemudahan silahkan gunakan Microsoft Excel.
2. Kategorikan Faktur Berdasarkan Jumlah Hari
Pada langkah yang pertama kita sudah menghitung jumlah hari dari masing - masing Faktur.
Biasanya Laporan Aging Piutang ini akan dikategorikan berdasarkan jumlah hari dari masing - masing Faktur.
Untuk contoh berikut ini adalah kelompok Aging Piutang yang akan kita buat :
- 1 - 30 Hari : untuk faktur antara 1 - 30 Hari
- 31 - 60 Hari : untuk faktur antara 31 - 60 Hari
- 61 - 90 Hari : untuk faktur antara 61 - 90 Hari
- >90 Hari : untuk faktur yang lebih dari 90 Hari
Jika kategori sudah di kelompokan seperti pada contoh diatas maka jumlah hari faktur yang sudah kita hitung diatas tinggal dimasukkan kedalam kelompoknya saja.
Karena jumlah hari Faktur yang sudah kita contohkan diatas adalah 54 hari maka faktur ini akan dimasukkan kedalam kelompok yang kedua yaitu 31 - 60 Hari.
3. Buat Daftar Piutang Sesuai Dengan Kelompoknya
Jika kedua langkah diatas sudah dijalankan maka langkah yang terakhir adalah buatlah daftar AR sesuai dengan pembagian diatas.
Pembagian atau pengelompokan Piutang diatas berdasarkan umur Piutang tentu ini disebut dengan Aging Piutang.
Karena untuk format atau bentuk dari Laporan Aging Piutang ini bisa dibuat sesuai dengan kebutuhan.
3. Contoh Aging Piutang
Untuk pembahasan yang terakhir kita akan melihat contoh dan bentuk dari Laporan Aging Piutang.
Kelompok atau daftar Aging Piutang ini akan didasarkan pada jumlah hari sesuai dengan yang sudah dijelaskan diatas.
Adapun contoh Laporan Aging Piutang adalah sebagai berikut :
Seperti yang terlihat pada contoh diatas bahwa daftar Piutang atau Faktur sudah dibagi kedalam kelompoknya masing - masing.
Baca Juga : Contoh Membuat Laporan Aging Piutang Untuk Menampilkan Tagihan Jatuh Tempo
Laporan Aging Piutang diatas sudah dibuat dalam Microsoft Excel menggunakan beberapa rumus.
4. Kesimpulan
Pada dasarnya format laporan Aging Piutang bisa dibuat sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.
Hanya saja memang dasar yang digunakan pada penyusunan Laporan Aging piutang adalah jumlah hari Faktur.
Dalam prakteknya Laporan Aging Piutang khususnya jumlah hari dari faktur dibagi kedalam dua jenis, yaitu sebagai berikut :
- Jumlah hari Faktur dihitung dari tanggal Faktur sampai dengan tanggal hari ini atau tanggal yang ditentukan
- Jumlah hari faktur dihitung dari tanggal Faktur sampai dengan tanggal jatuh tempo
Pada contoh diatas yang digunakan adalah tanggal hari ini atau tanggal sekarang pada Fakturnya.
Jikapun memang ingin menggunakan tanggal jatuh tempo Faktur maka perhitungan jumlah hari selisihnya adalah antara tanggal Faktur dengan tanggal jatuh tempo.
Sedangkan untuk tampilan dari Laporan Aging Piutang bisa dibuat sama dengan format diatas dan tentu bisa juga dibuat sesuai dengan kebutuhan.
Itulah pembahasan kita hari ini tentang contoh Aging Piutang dan semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.