Jurnal Pembentukan Kas Kecil - Salah satu kegiatan penting dalam Laporan Keuangan adalah membuat Jurnal.
Jurnal ini akan dibuat pada masing - masing Akun utama seperti Kas Kecil, Kas, Bank, Pembelian dan Penjualan.
Khusus untuk jurnal pada Kas Kecil ini akan dibagi ke dalam beberapa kondisi sesuai dengan jenis transaksinya.
Pada artikel ini kita akan bahas tentang bagaimana cara membuat jurnal pembentukan Kas Kecil melalui Kas dan Bank.
Jurnal Pembentukan Kas Kecil Pada Metode Imprest dan Fluctuating
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa pada metode pencatatan Kas Kecil ini dibagi ke dalam dua jenis.
Metode pencatatan Kas Kecil yang pertama adalah metode Imprest atau metode dana tetap.
Sedangkan metode pada Kas Kecil yang kedua adalah metode Fluctuating atau metode berubah - ubah.
Pada dasarnya khusus untuk jurnal pembentukan Kas Kecil kedua metode ini akan melakukan pencatatan jurnal yang memang sama saja.
Baca Juga : Jurnal Kas Kecil : Contoh Metode Imprest, Pengisian Kembali dan Pengeluaran Kas Kecil
Dengan kata lain tidak akan perbedaan jurnal pada pembentukan Kas Kecil baik untuk metode Imprest maupun metode Fluctuating.
Hanya saja jurnal pada pembentukan Kas Kecil ini akan dibagi ke dalam dua jenis sesuai dengan sumber pengisian dana pada Kas Kecil tersebut.
Adapun dua jenis jurnal pada Kas Kecil khusus untuk pembentukan adalah Tunai dan melalui Bank.
1. Jurnal Pembentukan Kas Kecil Melalui Kas
Untuk pembahasan yang pertama kita akan membuat jurnal pembentukan Kas Kecil dengan cara tunai.
Jika kita membahas Kas dalam Perusahaan memang ada beberapa kondisi yang cukup berbeda - beda.
Ada Perusahaan yang memisahkan Kas menjadi dua dan biasanya Kas ini disebut dengan Kas Besar dan Kas Kecil.
Biasanya pada Perusahaan yang menerapkan konsep tersebut Kas akan dibagi menjadi 3 bagian.
Adapun ketiga bagian dari Kas tersebut adalah sebagai berikut :
- Kas Kecil : untuk biaya operasional dengan jumlah yang kecil
- Kas Besar : untuk menerima pembayaran customer tunai serta biaya operasional dengan jumlah yang cukup besar
- Kas Bank : untuk operasional Perusahaan dalam bentuk non tunai
Jika konsep Perusahaan menerapkan kondisi seperti di atas maka kemungkinan besar pembentukan Kas Kecil ini akan dilakukan secara tunai.
Adapun sumber dana yang digunakan untuk pembentukan Kas Kecil tersebut tentu dari Kas atau Kas Besar.
Jika kondisinya memang seperti ini maka jurnal pembentukan Kas Kecil ini akan berhubungan langsung dengan Kas atau Kas Besar.
Untuk contoh, misalnya PT. firstfin.web.id akan membentuk Kas Kecil dengan saldo awal sebesar 3.000.000,-
Dari contoh tersebut bagaimana jurnal pembentukan Kas yang harus dibuat ?
Untuk jurnal pembentukan Kas Kecil di atas kita akan sesuaikan dengan jenis pembukuan yang digunakan.
Jika kita menggunakan Jurnal Umum maka jurnal pembentukan Kas Kecil yang dibuat adalah sebagai berikut :
Kas Kecil ( D ) 3.000.000
Kas ( K ) 3.000.000
Dengan menggunakan jurnal di atas maka secara otomatis jurnal akan terbentuk dengan angka pada Kas Kecil adalah 3.000.000 serta pada Kas akan dikurangi sebesar 3.000.000,-
Masalah yang kadang muncul adalah bagaimana jika pencatatan Jurnal di pisah ke dalam masing - masing Buku Kas ?
Misalnya kita buat Buku Kas Kecil tersendiri dan kita juga membuat Buku Kas tersendiri yang berbeda.
Tentu proses Jurnal Pembentukan Kas Kecil harus dibuat pada dua Buku Kas tersebut secara terpisah.
Untuk kondisi tersebut biasanya akan dibuat Akun untuk transit, Akun ini biasanya untuk menampung angka internal yang sifatnya sementara saja.
Karena Akun ini hanya bersifat sementara maka pada akhir periode Akun ini saldonya harus 0 ( nol ).
Untuk contoh misalnya Saya akan menggunakan Akun Kas Intransit sebagai Kas sementara maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :
Jurnal Pada Buku Kas Kecil :
Kas Kecil ( D ) 3.000.000
Kas Intransit ( K ) 3.000.000
Jurnal Pada Buku Kas atau Buku Kas Besar :
Kas Intransit ( D ) 3.000.000
Kas ( K ) 3.000.000
Dengan menggunakan jurnal di atas maka secara otomatis pada masing - masing Buku Kas akan muncul angka sesuai dengan transaksi pembentukan Kas Kecil.
Khusus untuk Kas Intransit pada akhir periode saldo yang akan muncul tentu saja adalah 0 ( nol ) karena akan terpotong melalui Buku Kas Kecil serta Buku Kas.
2. Jurnal Pembentukan Kas Kecil Melalui Bank
Selanjutnya untuk pembahasan yang kedua kita akan membuat jurnal pembentukan Kas Kecil jika sumber dana yang digunakan dari Bank.
Pada pembahasan yang pertama sudah dijelaskan bahwa konsep Kas kadang dibagi ke dalam tiga jenis yaitu Kas Besar atau Kas, Kas Kecil dan Kas Bank.
Tapi ada juga Perusahaan yang hanya membagi jenis kasnya ke dalam dua jenis saja yaitu Kas atau Kas Kecil dengan Bank.
Biasanya untuk kondisi ini pembentukan Kas Kecil tentu akan bersumber dari Bank atau dengan kata lain sumbernya bukan Tunai.
Konsep jurnal yang digunakan pada kondisi ini tentu mirip dengan pembahasan yang pertama.
Karena kita cukup mengubah Akun Kas menjadi Aku Bank sesuai dengan sumber dana yang digunakan.
Jika menggunakan Jurnal Umum maka pembentukan Kas ini jurnalnya adalah sebagai berikut :
Kas Kecil ( D ) 3.000.000
Bank ( K ) 3.000.000
Sedangkan jika menggunakan Buku yang terpisah dan akan menambahkan akun sementara maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :
Jurnal Pada Buku Kas Kecil :
Kas Kecil ( D ) 3.000.000
Kas Intransit ( K ) 3.000.000
Jurnal Pada Buku Bank :
Kas Intransit ( D ) 3.000.000
Bank ( K ) 3.000.000
Dengan jurnal ini maka secara otomatis Kas Kecil akan terisi saldonya dan saldo pada Kas Bank akan dikurangi sesuai dengan jumlah pembentukan Kas Kecil.
Seperti yang disebutkan di atas untuk pemilihan metode Kas Kecil baik itu metode Imprest maupun Fluktuasi jurnal akan tetap dibuat seperti pada penjelasan diatas.
Karena perbedaan yang paling mendasar untuk Kas Kecil pada metode Imprest dan Fluktuasi ada pada jurnal pengeluaran Kas serta jurnal pengisian kembali.
Sedangkan untuk jurnal pembentukan Kas Kecil kedua metode ini akan memiliki jurnal yang sama.
Itulah pembahasan kita kali ini tentang jurnal pembentukan Kas Kecil dan semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.