Arus Kas Untuk Menghitung IRR - Sebelum menjalankan sebuah Investasi sebaiknya hitung terlebih dahulu beberapa Indikatornya.
Indikator pada Investasi ini tentu akan mencegah kemungkinan yang tidak kita harapkan pada Investasi misalnya munculnya kerugian atau keuntungan yang jumlahnya tidak diharapkan.
Jika membahas Indikator pada Investasi tentu ada beberapa Indikator yang fungsinya memang berbeda - beda.
Salah satu diantara beberapa Indikator yang harus dihitung pada Investasi tersebut adalah IRR.
IRR adalah Internal Rate of Return atau tingkat pengembalian internal dan akan dihitung berdasarkan Arus Kas yang masuk dari sebuah Investasi yang akan kita jalankan.
Jika belum mengetahui apa itu IRR, Rumus IRR, Fungsi IRR serta Contoh menghitung IRR mari kita bahas pada artikel ini sampai dengan selesai.
Menghitung IRR Menggunakan Angka Arus Kas atau Cash Flow
Pada dasarnya IRR ini hampir sama dengan NPV atau Net Present Value yang sudah kita bahas pada artikel sebelumnya.
Hanya saja memang unsur yang akan dihitung pada Investasi tentu akan berbeda antara IRR dengan NPV tersebut.
Tetapi dasar perhitungan untuk NPV dan IRR ini tetap sama saja yaitu Arus Kas atau Cash Flow.
Lalu, apa itu IRR ?
1. Pengertian IRR ( Internal Rate of Return )
IRR adalah angka yang akan digunakan untuk menghitung munculnya potensi keuntungan atau kerugian pada sebuah Investasi.
IRR ini adalah singkatan dari Internal Rate of Return atau bisa kita sebut juga dengan tingkat pengembalian internal.
Internal Rate of Return ini sangat erat kaitannya dengan NPV atau Net Present Value.
Bahkan pada rumus dari IRR disertakan juga hasil dari perhitungan NPV dengan dua indikator positif dan negatif.
Tentu tanpa dua indikator atau angka yang digunakan pada NPV tersebut maka IRR ini tidak bisa kita hitung.
Hasil dari IRR ini adalah angka persentase yang tentu saja angka persentase tersebut harus di atas dari persentase yang diharapkan.
Misalnya pada sebuah Investasi kita mengharapkan IRR sebesar 8% maka jika hasil perhitungan IRR di atas 8% artinya Investasi tersebut layak untuk dijalankan.
Sebaliknya, jika setelah kita hitung justru angka persentase IRR ada di bawah 8% maka sebaiknya Investasi tersebut tidak kita jalankan.
2. Fungsi IRR ( Internal Rate of Return )
Dari pengertian IRR kita sudah memahami bahwa IRR ini akan sangat erat kaitannya dengan asumsi keuntungan dari sebuah Investasi.
Menjalankan sebuah Investasi tentu kita sangat mengharapkan keuntungan dengan jumlah yang sudah ditentukan.
Karena memang tujuan dari dijalankannya sebuah Investasi adalah mendapatkan keuntungan.
Tapi sebenarnya fungsi dari IRR bukan hanya itu saja dan beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
- Memberikan informasi bahwa dari beberapa Investasi kira - kira Investasi mana yang akan mendapatkan keuntungan paling besar
- Memberikan informasi Investasi mana yang akan menghasilkan tingkat return paling tinggi
- Mencegah munculnya kerugian pada Investasi
- Mengukur biaya operasional untuk melakukan penghematan secara akurat
Selain fungsi di atas masih ada juga fungsi - fungsi lainnya dari perhitungan IRR atau Internal Rate of Return.
3. Rumus IRR ( Internal Rate of Return )
Sebelum melihat contoh menghitung IRR mari kita bahas terlebih dahulu rumus dari IRR atau Internal Rate of Return.
Adapun rumus dari Internal Rate of Return adalah sebagai berikut :
i1 : Persen Diskonto pada NPV Positif
i2 : Persen Diskonto pada NPV Negatif
NPV1 : Jumlah NPV Positif pada persen Diskonto i1
NPV2 : Jumlah NPV Negatif pada persen Diskonto i2
Dari rumus ini terlihat bahwa memang untuk menghitung IRR terlebih dahulu kita harus menghitung NPV seperti yang sudah dijelaskan di atas.
4. Contoh Menghitung IRR ( Internal Rate of Return )
Jika sudah memahami rumus IRR selanjutnya mari kita bahas contoh perhitungannya.
Misalnya : Sebuah Investasi akan dijalankan dengan menggunakan modal awal sebesar 50.000,-
Dari Investasi tersebut akan didapatkan arus kas masing - masing setiap tahun adalah 10.000, 15.000, 35.000, 20.000 dan 35.000,-
Tingkat Diskon atau Diskonto yang akan diberikan pada Investasi di atas sebesar 10% dengan persen IRR yang diharapkan adalah 20%.
Jika Investasi ini akan dijalankan berapa kira - kira angka IRR yang akan dihasilkan ?
Langkah yang pertama mari kita hitung jumlah NPV pada Diskonto positif sebagai berikut :
NPV = ((10.000/(1+0.1)^1)+(15.000/(1+0.1)^2)+(35.000/(1+0.1)^3)+(20.000/(1+0.1)^4)+(35.000/(1+0.1)^5)) - 50.000
NPV = (9.090,91+12.396,69+26.296,02+13.660,27+21.732,25)-50.000
NPV = 83.176,14 - 50.000
NPV = 33.176,14
Selanjutnya langkah yang kedua mari kita hitung jumlah NPV pada Diskonto Negatif dan persen yang akan digunakan adalah 30% berikut ini :
NPV = ((10.000/(1+0.3)^1)+(15.000/(1+0.3)^2)+(35.000/(1+0.3)^3)+(20.000/(1+0.3)^4)+(35.000/(1+0.3)^5)) - 50.000
NPV = (7.692,31+8.875,74+15.930,81+7.002,56+9.426,55)-50.000
NPV = 48.927,94 - 50.000
NPV = -1.072,06
Dari kedua perhitungan di atas kita sudah mendapatkan angka NPV1 dan NPV2 yaitu masing - masing adalah 33.176,14 dan -1.072,06
Baca Juga : Net Present Value : Pengertian, Fungsi, Rumus, Contoh dan Cara Menghitungnya
Untuk perhitungan NPV tidak akan saya jelaskan secara rinci karena sudah ada pada pembahasan sebelumnya.
Selanjutnya dari kedua perhitungan di atas mari kita hitung IRR sebagai berikut :
IRR = 10%+(33.176,14/(33.176,14-(-1.072,06))x(30%-10%))
IRR = 10%+(33.176,14/34.248,20x(30%-10%))
IRR = 10%+(0,968697x20%)
IRR = 10%+0,19373
IRR = 10%+19,4%
IRR = 29,4%
Dari perhitungan yang ketiga di atas kita sudah mendapatkan angka IRR yaitu sebesar 29,4%.
Berdasarkan persentase IRR yang disebutkan di atas tentu Investasi ini sangat layak untuk dijalankan.
5. Menghitung IRR Dengan Excel
Jika memang perhitungan IRR secara manual di atas dirasa cukup menyulitkan maka opsi untuk mempermudahnya adalah dengan menggunakan rumus Excel.
Karena memang dalam Excel sudah disediakan rumus yang secara khusus fungsinya adalah untuk menghitung Internal Rate of Return.
Untuk menghitung IRR dengan Rumus Excel silakan perhatikan gambar berikut ini :
Dalam contoh tersebut sudah ada perhitungan IRR dengan menggunakan rumus Excel.
Adapun rumus Excel yang digunakan pada contoh di atas adalah sebagai berikut :
=IRR(B6:G6)
Dengan rumus Excel maka kita hanya menambahkan angka Investasi dengan Arus kas pada rumusnya saja.
Selanjutnya secara otomatis angka persentase IRR akan muncul sesuai dengan perhitungan IRR manual.
Tapi rasanya tidak ada salahnya juga kita mengetahui bagaimana cara menghitung IRR manual.
Itulah pembahasan kita kali ini tentang menghitung IRR dengan Arus kas dan semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.