Net Present Value : Pengertian, Fungsi, Rumus, Contoh dan Cara Menghitungnya

Net Present Value ( NPV ) - Jika ingin menjalankan sebuah Investasi tentu kita ingin mendapatkan keuntungan dari Investasi tersebut.

Jadi, sebaiknya sebelum menjalankan Investasi pastikan untuk menghitung Indikatornya terlebih dahulu.

Salah satu Indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah sebuah Investasi akan menguntungkan atau tidak adalah dengan menghitung Net Present Value atau NVP.

NPV adalah salah satu Indikator yang dapat digunakan untuk menghitung atau menganalisa untung dan ruginya sebuah Investasi.

Lalu, bagaimana cara menghitung Net Present Value atau NPV ?

Jika belum mengetahui bagaimana rumus dan cara menghitung NPV mari kita bahas dalam artikel ini sampai dengan selesai.

 

Pengertian, Fungsi, Rumus dan Contoh Menghitung NPV

 

Secara teori tentu hal pertama yang wajib dilakukan sebelum memulai usaha atau Investasi adalah membuat perencanaan keuangan.

Dalam perencanaan tersebut tentu akan dibuat penerimaan serta pengeluaran Kas yang akan menghasilkan Arus Kas.

Selanjutnya Arus Kas inilah yang akan kita gunakan untuk menghitung NPV atau Net Present Value.

Tapi sebelum membahas cara menghitung NPV mari kita bahas pengertian dari NPV terlebih dahulu.

 

1. Pengertian Net Present Value ( NPV )

 

NPV atau singkatan dari Net Present Value adalah selisih dari Arus Kas antara nilai saat ini atau saat Investasi akan dimulai dengan nilai di masa yang akan datang atau di akhir masa Investasi.

Dalam investasi tentu ada jangka waktu atau masa waktu Investasi yang akan dijalankan.

Investasi saat ini akan memiliki Arus Kas dengan nilai atau jumlah yang bisa kita tentukan.

Masalahnya adalah berapa nilai Arus Kas tersebut jika akan kita hitung di masa akhir dari Investasi.

Selisih dari kedua Arus Kas dengan perbedaan waktu tersebutlah yang akan kita jadikan selisih atas keuntungan Investasi yang kita lakukan.

Dari sini kita bisa memahami bahwa sangat penting untuk menghitung NPV atau Net Present Value karena memang untung dari sebuah Investasi merupakan tujuan akhir yang ingin kita dapatkan.

Pentingnya NPV ini bisa juga dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan tentang Net Present Value terutama cara menghitungnya.

Tapi sebenarnya apa sih manfaat atau fungsi dari NPV tersebut ?

 

2. Manfaat atau Fungsi dari Net Present Value ( NPV )

 

Selanjutnya yang kedua mari kita bahas kira - kira apa saja manfaat atau fungsi dari Net Present Value atau NPV.

Seperti yang disebutkan di atas bahwa NPV ini akan menghitung untung atau ruginya sebuah Investasi yang akan kita jalankan.

Tapi selain fungsi di atas NPV juga memiliki fungsi atau manfaat yang lain dan diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Mengetahui perubahan nilai mata uang pada Arus Kas yang tentu akan berpengaruh terhadap Cashflow Perusahaan
  • Mengetahui apakah sebuah Investasi akan menguntungkan atau justru akan merugikan Perusahaan
  • Mengetahui berapa besar Profit atau Keuntungan yang akan didapatkan dari Investasi yang akan didapatkan.
  • Dengan Profit yang dihitung kita bisa membandingkan apakah Profit tersebut sebanding dengan biaya yang dikeluarkan
  • Bisa menganalisa apakah sebuah Investasi akan dilajutkan atau tidak
  • Bisa membandingkan beberapa Investasi dan dari beberapa Investasi tersebut kita bisa jalankan pada Investasi dengan Profit lebih besar

Dari beberapa keuntungan atau fungsi dari perhitungan NPV di atas terlihat bahwa intinya adalah berapa besar profit yang akan didapatkan oleh Perusahaan jika sebuah Investasi dijalankan.

Tapi ingat, perhitungan NPV ini sifatnya hanya analisa atau proyeksi keuangan saja yang tentu bisa benar atau tidak.

Benar atau tidaknya sebuah proyeksi akan sangat tergantung kepada proses perhitungan yang dilakukan.

Untuk itu menghitung Arus Kas dalam NPV mutlak dan perlu dilakukan dengan hati - hati.

Karena jika ada kesalahan prediksi dari Arus Kas maka Investasi yang akan kita lakukan bisa saja akan mengalami kerugian atau tidak sesuai dengan proyeksi yang sudah kita buat sebelum Investasi tersebut dijalankan.

 

3. Jenis - Jenis Net Present Value atau NPV

 

Jika membahas proyeksi keuangan atau studi kelayakan dari sebuah bisnis terutama terkait dengan NPV maka akan ada dua hal penting yang harus kita ketahui.

Pertama tentu adalah data yang dijadikan dasar perhitungan dan di atas sudah dijelaskan bahwa dasar penting dalam menghitung NPV adalah Arus Kas.

Selanjutnya yang kedua adalah mengetahui hasil seperti apa dari NPV yang kira - kira bisa kita simpulkan bahwa sebuah Investasi akan memperoleh keuntungan.

Dalam prosesnya hasil dari perhitungan NPV ini bisa kita kategorikan ke dalam 3 jenis.

Adapun ketiga jenis NPV tersebut adalah sebagai berikut :

1. NPV > 0

Jenis NPV yang pertama adalah hasilnya NPV lebih besar dari 0 ( nol ) atau NPV > 0.

Pada hasil ini Investasi akan mendapatkan keuntungan dan tentu Investasi ini bisa kita lanjutkan.

Besarnya keuntungan yang akan didapatkan tergantung kepada hasil dari perhitungan NPV tersebut.

2. NPV = 0

Selanjutnya jenis dari hasil NPV atau Net Present Value yang kedua adalah NPV sama dengan 0 ( nol ) atau NPV = 0.

Pada jenis yang kedua ini Investasi yang kita lakukan tidak akan mendapatkan keuntungan tetapi tidak juga mengalami kerugian.

Istilahnya Investasi pada jenis ini hanya akan memberikan BEP atau Break Even Point atau balik modal saja.

Investasi dengan jenis ini tentu bisa dijalankan dan bisa juga untuk tidak dijalankan.

Jika Investasi ini memberikan dampak positif kepada Investasi lain yang cukup besar maka tentu kita bisa mempertimbangkan untuk menjalankan Investasi ini meskipun hanya mendapatkan BEP saja.

Tetapi jika Investasi inipun tidak memberikan dampak yang positif kepada Investasi yang lain maka kita tidak perlu untuk menjalankan Investasi dengan NPV = 0.

3. NPV < 0

Selanjutnya jenis NPV yang ketiga adalah NPV justru lebih kecil dari 0 ( nol ) atau negatif atau NPV < 0.

Dari dua penjelasan di atas tentu kita sudah mengetahui bahwa Investasi pada jenis yang ketiga ini justru akan mengalami kerugian.

Untuk NPV dengan hasil seperti ini tentu tidak ada alasan bagi kita melanjutkannya karena tidak akan ada keuntungan sama sekali.

 

4. Rumus Net Present Value ( NPV )

 

Selanjutnya sebelum membahas bagaimana cara menghitung NPV mari kita bahas rumusnya terlebih dahulu.

Untuk rumus NPV ini kita bagi ke dalam dua jenis sesuai dengan jangka waktu Investasi yang dilakukan.

Rumus NPV yang pertama adalah jika Investasi hanya memiliki satu periode atau jangka waktu saja dan tentu ini akan menghasilkan satu Arus Kas saja atau Arus Kas Tunggal.

Sedangkan rumus NPV yang kedua adalah untuk Investasi dengan jangka waktu lebih banyak dan akan menghasilkan banyak Arus Kas.

1. Rumus NPV Arus Kas Tunggal

Rumus NPV yang pertama adalah untuk NPV dengan Arus Kas Tunggal dan biasanya ini dibuat untuk analisa Investasi jangka pendek.

Adapun rumus NPV Arus Kas Tunggal adalah sebagai berikut :


NPV = ( Arus Kas / (1+i)^t ) - Investasi Awal

i : Tingkat Diskon

t : Masa waktu Investasi


Dari rumus tersebut diketahui bahwa selain Arus Kas ada dua hal penting yang harus diketahui yaitu tingkat Diskon dan jangka waktu Investasi.

2. Rumus NPV Dengan Banyak Arus Kas

Selanjutnya untuk yang kedua kita akan bahas rumus NPV yang digunakan jika Investasi memiliki banyak Arus Kas.

Biasanya NPV dengan jenis ini akan digunakan jika Investasi yang dijalankan memiliki periode yang panjang.

Adapun rumus NPV ini adalah sebagai berikut :


Rumus Menghitung NPV - FirstFin.web.id


Dari rumus di atas terlihat bahwa memang secara umum rumus inipun mirip dengan rumus yang pertama.

Karena pada rumus yang kedua ini Arus Kas akan ditambahkan terlebih dahulu baru kemudian di selisihkan dengan Investasi Awal.

Lalu, bagaimana cara menghitung NPV dengan menggunakan dua rumus di atas ?

 

4. Contoh dan Cara Menghitung Net Present Value ( NPV )

 

Jika sudah memahami rumus NPV yang dijelaskan di atas selanjutnya mari kita lihat contoh perhitungannya.

Supaya lebih jelas kita akan bagi contoh menghitung NPV ke dalam dua bagian sesuai dengan rumusnya.

1. Contoh NPV Dengan Arus Kas Tunggal

Pada contoh yang pertama kita akan menghitung NPV dengan Arus Kas Tunggal dan jangka waktu 1 Tahun.

Untuk contoh perhitungan NPV Arus Kas Tunggal silakan baca uraian berikut ini :

PT. Firstfin.web.id akan menjalankan sebuah Investasi dengan modal awal sebesar 50.000.000,-.

Dari Investasi tersebut diproyeksikan akan mendapatkan Arus Kas sebesar 65.000.000 pada akhir periode Investasi.

Selanjutnya, berapa nilai NPV dan apakah Investasi tersebut bisa dijalankan jika besarnya tingkat diskon yang diberikan adalah 10%.

Dari contoh soal NPV di atas maka perhitungannya adalah sebagai berikut :

 

Investasi Awal : 50.000.000

i : 10% ( 0.1 )

t : 1

 

NPV = ( Arus Kas / ( 1+i )^t ) - Investasi Awal

NPV = ( 65.000.000 / ( 1+0.1)^1) - 50.000.000

NPV = ( 65.000.000 / (1.1^1) - 50.000.000

NPV = (65.000.000 / 1.1 ) - 50.000.000

NPV = 59.090.909 - 50.000.000

NPV = 9.090.909

 

Dengan menggunakan perhitungan di atas maka nilai NPV yang didapatkan pada Investasi tersebut adalah sebesar 9.090.909,-

Dari perhitungan tersebut kita bisa simpulkan bahwa Investasi dengan modal awal seperti yang dijelaskan di atas bisa dijalankan karena nilai NPV > 0.

2. Contoh NPV Dengan Banyak Arus Kas

Selanjutnya contoh yang kedua kita akan menghitung NPV dengan Arus Kas dan periode Investasi lebih dari 1.

Untuk contoh menghitung NPV yang kedua ini silakan baca uraian dan penjelasan di bawah :

PT. Firstfin.web.id akan menjalankan sebuah Investasi dengan modal awal sebesar 50.000.000,- dengan jangka waktu Investasi selama 5 Tahun.

Dari Investasi tersebut Arus Kas yang akan masuk adalah 10.000.000, 15.000.000, 35.000.000, 20.000.000 dan 35.000.000,-

Selanjutnya, berapa nilai NPV dan apakah Investasi tersebut bisa dijalankan jika besarnya tingkat diskon yang diberikan adalah 10%.

Supaya perhitungan dan angkanya tidak terlalu panjang mari kita ubah angka di atas ke dalam ribuan.

 

NPV = ((10.000/(1+0.1)^1)+(15.000/(1+0.1)^2)+(35.000/(1+0.1)^3)+(20.000/(1+0.1)^4)+(35.000/(1+0.1)^5)) - 50.000

NPV = (9.090,91+12.396,69+26.296,02+13.660,27+21.732,25)-50.000

NPV = 83.176,14 - 50.000

NPV = 33.176,14

NPV = 33.176.140

 

Dengan menggunakan perhitungan diatas maka nilai NPV yang didapatkan adalah sebesar 33.176.140,-

 

Baca Juga : Gunakan Angka Arus Kas Bersih Untuk Menghitung IRR Dengan Rumus Manual

 

Tentu dengan NPV di atas 0 ( nol ) maka Investasi yang dijelaskan di atas bisa untuk dijalankan.

 

5. Menghitung NPV Dengan Rumus Excel

 

Selanjutnya yang terakhir kita akan bahas sedikit bagaimana cara menghitung NPV dengan menggunakan Rumus Excel.

Ini rasanya perlu untuk kita ketahui karena memang menghitung NPV dengan rumus Excel jauh lebih mudah dan prosesnya tentu lebih cepat dibandingkan dengan cara manual.

Untuk NPV dengan Arus Kas Tunggal maka rumus Excel yang digunakan adalah sebagai berikut :

 

=NPV(10%;65000000)+(-50000000)

 

Selanjutnya untuk menghitung NPV dengan beberapa Arus Kas di atas dengan menggunakan rumus Excel adalah sebagai berikut :

 

=NPV(B5;C6:G6)+B6

 

Khusus untuk rumus menghitung NPV dengan banyak Arus Kas silakan perhatikan gambar berikut ini :

 

Cara Menghitung NPV

 

Sumber Gambar : excelfocus.xyz

Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa pada prinsipnya menghitung Net Present Value atau NPV bisa dilakukan secara manual dan bisa juga dengan menggunakan rumus Excel.

Jika membahas kecepatan perhitungan tentu dengan menggunakan rumus Excel akan jauh lebih cepat.

Tapi jika membahas lebih mudah tentu ini dikembalikan kepada kita karena dengan Excelpun jika tidak menguasai cara penggunaan rumusnya tetap saja akan menjadi lama.

Tetapi pada prinsipnya baik dengan cara manual ataupun dengan cara otomatis melalui Excel nilai NPV hasilnya akan tetap sama.

Itulah pembahasan kita kali ini tentang cara menghitung NPV dan semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.

 Ikuti Informasi Terbaru Kami di Google News