Contoh Bukti Penerimaan Kas - Jika kita membahas Kas Kecil maka akan ada dua dokumen yang akan kita ingat.
Pertama adalah Bukti Penerimaan Kas atau Kas Terima dan Bukti Pengeluaran Kas atau Kas Keluar.
Kedua bukti ini akan menjadi sangat penting karena memang ini merupakan dokumen awal pada pembuatan Laporan Keuangan.
Pada artikel ini kita akan bahas tentang contoh Bukti Penerimaan Kas dan untuk contoh Bukti Pengeluaran Kas sudah dibahas dalam artikel sebelumnya.
Fungsi dan Contoh Bukti Penerimaan Kas
Dalam Kas Kecil Bukti Penerimaan Kas ini akan digunakan untuk mencatat seluruh penerimaan Kas atau Kas yang masuk.
Ini tentu akan berbanding terbalik dengan Bukti Pengeluaran Kas karena memang Bukti Pengeluaran Kas ini akan mencatat pengeluaran kas bukan penerimaan Kas.
Jika konsep ini diterapkan pada istilah Debet dan Kredit maka Bukti Penerimaan Kas akan dicatat pada pos atau pada bagian Debit.
Baca Juga : Contoh Bukti Pengeluaran Kas Pada Sistem Pembukuan Kas Kecil
Sedangkan untuk Pengeluaran Kas atau Kas Keluar justru akan dicatat pada bagian Kredit.
1. Fungsi Bukti Penerimaan Kas
Di bagian atas sudah dijelaskan secara umum fungsi dari Bukti Kas Masuk adalah untuk mencatat kas masuk atau penerimaan Kas.
Secara detail berikut ini adalah beberapa fungsi dari bukti penerimaan Kas :
- Mencatat pengisian Kas secara tunai
- Mencatat pembayaran Customer dalam bentuk tunai
- Mencatat pembayaran Customer dalam bentuk Giro atau cek
- Mencatat pembayaran pinjaman Karyawan
Selain keempat fungsi di atas masih ada beberapa fungsi lain dari Bukti Penerimaan Kas.
2. Contoh Bukti Penerimaan Kas
Jika sudah memahami apa saja fungsi dari Bukti Penerimaan Kas atau Kas Terima mari kita bahas contoh formnya.
Adapun contoh dari form Bukti Penerimaan Kas adalah sebagai berikut :
Seperti yang terlihat pada contoh di atas, bentuk dari Bukti Penerimaan Kas memang sangat berbeda dengan Bukti Pengeluaran Kas.
Pada Bukti Penerimaan Kas setidaknya ada beberapa informasi yang wajib untuk dibuat, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Informasi tanggal dan nomor KM
- Jumlah uang dan terbilang
- Keterangan sumber dari penerimaan Kas
- Kolom tanda tangan pihak terkait
Khusus untuk kotak Akun memang sifatnya tidak wajib karena ada juga beberapa Perusahaan yang tidak menampilkan Akun pada form KM.
Bagian penting yang harus kita ketahui adalah bentuk form dari Bukti Penerimaan Kas ini memang tidak ada yang baku.
Maksudnya bentuk form Penerimaan Kas bisa saja akan berbeda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya.
3. Cara Pengisian Bukti Penerimaan Kas
Pada dasarnya untuk cara pengisian Bukti Penerimaan Kas sebenarnya sangat mudah karena cukup menyesuaikan dengan judul dari barisnya atau kolomnya.
Baca Juga : Contoh Kas Kecil Metode Fluktuasi atau Dana Tidak Tetap Lengkap Dengan Contoh dan Jurnalnya
Tapi jika memang belum mengetahui cara pengisian Bukti Penerimaan Kas di atas mari kita coba membahasnya satu persatu berikut ini :
- Tanggal : diisi dengan tanggal penerimaan uang Kas
- Nomor : diisi dengan nomor urut Bukti Penerimaan Kas
- Jumlah : diisi dengan jumlah nominal penerimaan uang dalam bentuk angka
- Terbilang : diisi dengan jumlah nominal penerimaan uang dalam bentuk teks
- Keterangan : diisi dengan sumber penerimaan uang atau keterangan lainnya jika ada
- Debet : diisi dengan nomor akun penerimaan Kas
- Kredit : diisi dengan nomor akun lawan dari Debet
- Kolom Tanda Tangan : diisi dengan nama serta tanda tangan dari pihak terkait
Seperti yang disebutkan di atas khusus untuk Debet dan Kredit boleh dikosongkan karena ini akan diisi pada saat transaksi akan di bukukan.
Itulah pembahasan kita kali ini tentang contoh bukti penerimaan Kas dan semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.